Manchester United Jeblok, Jangan Lupa Kritik Harry Maguire
BolaSkor.com - Manchester United masih belum bisa keluar dari lubang hitam. Dalam beberapa musim terakhir, The Red Devils kerap terseok-seok di berbagai kompetisi.
Posisi terbaik Mancester United di Premier League dalam lima musim terakhir terjadi pada 2017-2018. Ketika itu, Man United menempati peringkat kedua dengan raihan 81 poin.
Namun, bila menilik perolehan poin sang juara, Manchester City, yang menyentuh 100 angka, jelas ada jarak yang perlu dipangkas. Satu di antara jalan yang diambil Man United adalah dengan mendepak Jose Mourinho.
Baca juga:
Pelatih Timnas Inggris Siap Bantu Gelandang Manchester United
Ole Gunnar Solskjaer Sudah Temukan Penyebab Manchester United Tak Bisa Menang

Manajer penuh kontroversi itu digantikan Ole Gunnar Solskjaer pada pertengahan musim lalu. Man United menganggap, Solskjaer adalah sosok yang paham betul dengan filosofi bermain The Red Devils - sesuatu yang tidak dimiliki Mourinho.
Masuknya Ole Gunnar Solskjaer juga memberikan angin segar bagi hubungan para pemain. Paul Pogba yang menjadi seteru Mourinho pun mulai kembali ke bentuk permainan terbaik.
Sayangnya, Manchester United kembali tampil inkonsisten. Pada lima laga terakhir Premier League musim lalu, David de Gea dan kawan-kawan nihil kemenangan.
Setelah hampir sepanjang musim angin-anginan, rapor yang diterima Manchester United pun sesuai dengan warna jersey - merah merona. Man United hanya menempati peringkat kelima klasemen akhir dan gagal mencapai target lolos ke Liga Champions.
Sepanjang musim lalu pun, beberapa pemain dijadikan kambing hitam atas hasil minor yang diraih Manchester United. Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Pogba adalah nama yang paling sering dituduh.
Tak kerasan dengan perlakuan itu, Lukaku dan Sanchez pun kompak menaiki kereta yang sama menuju Inter Milan. Sedangkan, Pogba digosipkan akan bertahan kendati beberapa kali mengirimkan kode untuk Real Madrid.

Manajemen Manchester United sadar, perlu ada penambahan kualitas di dalam tim. Satu cara cepat yang bisa diambil adalah dengan mendatangkan amunisi anyar.
Setelah bernegosiasi selama bursa transfer, Manchester United menggaet tiga pemain baru. Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka, dan Daniel James adalah harapan baru bagi para pendukung Manchester United.
Satu di antara pemain yang menarik perhatian adalah Harry Maguire. Bek tim nasional Inggris itu menjadi pemain belakang termahal di dunia usai membuat Manchester United mengeluarkan dana 87 juta euro untuk diberikan pada Leicester City.
Tak pelak, harapan besar berada di pundak Maguire. Mantan pemain Hull City itu diharapkan mampu menambal lubang di lini belakang Man United. Maklum, pada musim lalu, Manchester United kebobolan 54 gol di Premier League - jumlah terbanyak dari sembilan tim teratas.
Debut Harry Maguire bersama Manchester United berlangsung manis. Bagaimana tidak, Man United menekuk Chelsea empat gol tanpa balas. Itu artinya, serangan The Blues tidak bisa menembus barisan pertahanan Man United yang dihuni Maguire.
Namun, penyakit lama kembali kambuh. Manchester United tidak tampil konsisten dan gagal meraih kemenangan dalam tiga bentrok terakhir.
Perinciannya, Manchester United ditahan Wolverhampton Wanderers dan Southampton. Serta, dikalahkan Crystal Palace di Old Trafford.
"Kami memberikan bola begitu saja. Kami harus memperbaiki dan menunjukkan arogansi serta kepercayaan diri pada bola," ungkap Maguire seperti dilaporkan Independent.
"Manchester United mengendalikan permainan. Kami pantas menang melawan Wolves walaupun kebobolan dua kali kontra Crystal Palace," sambungnya.
"Saya merasa pertahanan kami sudah solid. Namun, ada celah dari bola mati dan itu dimanfaatkan lawan untuk menghukum kami. Pada sisi lain, kami tidak terlalu tajam di depan."

Kritik pun kembali ditujukan kepada para pemain. Paul Pogba kembali menjadi tujuan dari tudingan miring itu. Apalagi, pemain tim nasional Prancis itu gagal mengeksekusi penalti.
Berkaca dari permainan Manchester United pada tiga pertandingan terakhir, sejatinya sektor belakang juga layak mendapatkan sorotan. Sebab, Man United selalu kebobolan pada setiap laganya.
Harry Maguire yang digadang-gadang akan menjadi obat mujarab pun masih belum maksimal. Catatan statistik pemain 26 tahun itu masih belum bisa dibanggakan.
Berdasarkan catatan yang dikeluarkan Premier League, Harry Maguire tidak berada dalam daftar 10 besar pemain yang melakukan blocks terbanyak. Sedangkan, untuk urusan intersep, kembali tidak ada nama Maguire dalam daftar 10 terbaik.
Kemampuan duel udara Harry Maguire pun tidak terlihat. Ia hanya menempati peringkat ke-13 dengan catatan 11 kali. Padahal, Maguire mendapatkan predikat raja udara Premier League 2018-2019.
Soal sapuan, Maguire kambali tidak berada dalam daftar terbaik. Satu di antara pemain Manchester United yang bersinar adalah Aaron Wan-Bissaka. Ia menempati peringkat teratas untuk urusan tekel dengan catatan 26 kali.
Dengan begitu, Harry Maguire adalah satu di antara pemain yang bisa menjadi sasaran kritik dari para pengamat atau suporter Man United. Apalagi, Maguire adalah pemain termahal Man United di bursa transfer musim panas 2019.
Harry Maguire perlu terus memperbaiki penampilannya agar gawang Manchester United tidak mudah ditembus. Selain itu, Maguire juga harus bisa menjadi sosok pemegang tongkat komando di sektor pertahanan. Apalagi, teman duetnya, Victor Lindelof, masih butuh bimbingan.
Sebagai contoh, Harry Maguire perlu mengikuti jejak Virgil van Dijk. Penggawa tim nasional Belanda itu bisa membuktikan jika Liverpool tidak keliru memboyongnya dengan dana selangit. Selain itu, Van Dijk juga bisa menjadi mentor bagi para pemain bertahan lainnya.
Selain Paul Pogba atau pemain Manchester United lainnya, Harry Maguire adalah sosok yang layak mendapatkan kritik atas hasil mengecewakan Manchester United di awal musim. Pogba terus dikritik, Maguire-nya kapan?