Sosok Feature Spanyol

Liliput di Negeri Raksasa, Secuplik Kisah Klub Debutan La Liga

Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Agustus 2018

BolaSkor.com - Kompetisi La Liga bakal segera dimulai, tepatnya pada 18 Agustus mendatang. Meski tidak ada lagi persaingan antara Lionel Messi kontra Cristiano Ronaldo, kompetisi di kasta teratas Spanyol masih bakal berjalan sengit.

Tiga klub promosi akan ikut meramaikan persaingan. Satu di antaranya, SD Huesca, menjadi debutan. Huesca juga menjadi klub terkecil yang tampil di La Liga. Bahkan lebih kecil daripada Eibar, penyandang predikat sebelumnya.

Sebagai gambaran, Huesca bermarkas di Staion Alcoraz yang hanya berkapasitas 5.500 tempat duduk. Jauh lebih sedikit ketimbang kandang Eibar yang bisa menampung 7.000 kepala.

Selama ini Eibar memang menjadi kisah inspiratif sejak mereka mampu promosi dan bertahan di La Liga. Eibar membuktikan klub kecil juga mampu bersaing di kompetisi tertinggi Spanyol.

Kini, status Eibar sebagai klub paling mini di La Liga digeser oleh Huesca. Tim dari kota yang berada pada 500 meter di atas permukaan laut ini belum pernah berlaga di La Liga. Ini merupakan kali pertama sepanjang sejarah. Klub dari kota yang terletak sekitar 70 kilometer utara Zaragoza ini lebih sering bertarung di kasta keempat Spanyol.

Sebagai persiapan tampil di La Liga, Huesca menambah daya tampung markas mereka sebanyak 308 kursi. Musim lalu di Segunda, Stadion El Alcoraz rata-rata menampung 4.100 penonton. Jangan bandingkan dengan rata-rata 69 ribu penonton di Camp Nou, kandang Barcelona.

Jangankan di La Liga, di kompetisi level kedua saja Huesca tercatat menjadi klub dengan anggaran paling rendah, hanya sekitar 400 ribu euro untuk mendatangkan 15 pemain. Lalu bagaimana sebuah klub kecil dengan anggaran sangat terbatas mampu promosi ke La Liga?

"Huesca memakai pemain muda dan murah. Rubi (pelatih Huesca) membuat Huesca menggunakan formasi 4-3-3 dinamis, mirip dengan apa yang digunakan Barcelona dulu. Gelandang berpengalaman mereka Juan Aguilra bermain mirip dengan Sergio Busquets,” ujar Manolo Sanchez mantan pelatih Las Palmas yang tertarik mengamati perjalanan Huesca yang fenomenal.

Seperti yang disebut Sanchez, kesuksesa Huesca tidak lepas dari sentuhan Rubi. Pelatih bernama lengkap Joan Francesc Ferrer Sicilia itu mampu menerapkan permainan yang tepat dengan skuat yang dimilikinya. Permainan Huesca mirip dengan Barcelona. Hal ini karena pengaruh pelatih berusia 48 tahun itu. Rubi pernah menjadi staf Tito Vilanova di Barcelona.

Sayang musim ini Huesca tidak lagi diarsiteki Rubi. Dia memilih kembali ke Espanyol setelah masa kontraknya bersama Huesca habis. Posisi Rubi di Huesca kini diisi oleh Leo Franco. Ini merupakan pengalaman pertama bagi mantan kiper Atletico Madrid asal Argentina itu menjadi pelatih.

Huesca sendiri memang memiliki ikatan khusus dengan Barcelona. Bahkan jersey yang mereka usung berwarna sama dengan milik Barcelona. Hubungan Huesca dengan Blaugrana terjadi jauh ke belakang, tepatnya 1922, saat Lorenzo Lera, suporter fanatik Barcelona memutuskan untuk mendirikan klub. Ya, Huesca dibentuk oleh fans setia Barca.

Menarik dinanti bagaimana kiprah Huesca, klub liliput yang bertarung di negeri raksasa.

Bagikan

Baca Original Artikel