Liga Nusantara Bajak Pemain Dari SSL
Palembang - Pihak pengelola Sumsel Super League (SSL) menyatakan tetap menjaga kualitas kompetisi dan konsisten memberlakukan pemain lokal lebih dari 80 persen. Sebab, SSL lebih fokus kepada kompetisi pembinaan dibandingkan prestise. Karena itulah SSL tidak mempermasalahkan banyak pemain dari kompetisi ini yang dibajak oleh tim dari kompetisi Liga Nusantara. "Kita fokus kepada kompetisi pembinaan, namun kualitas dan gengsi kompetisi dan gengsi kompetisi tetap dijaga. Dengan menjaga kualitas kompetisi, maka pemain muda Sumsel akan mendapatkan pengalaman bertanding dalam level tertinggi,"jelas CEO Hendri Zainuddin, Kamis (24/7). Makanya, Hendri tidak pernah melarang atau menghalang-halangi ketika ada pemain yang memperkuat tim SSL, kemudian pindah untuk memperkuat klub yang bermain di Liga Nusantara. "Sebab kita memposisikan diri sebagai kompetisi pembinaan, sementara Liga Nusantara lebih kepada prestasi dan prestise, jadi ketika ada pemain yang bermain di Liga Nusantara itu juga baik, mereka tetap mendapatkan kesempatan untuk bermain dikompetisi berkualitas,"jelas Hendri. Seperti diketahui, banyak pemain yang memperkuat klub-klub SSL kemudian bermain di Linus (Liga Nusantara), sebut saja Sriwijaya Pers Club (SPC) yang mengalami perombakan total, lantaran hampir 60 persen pemainnya memperkuat klub-klub di Liga Nusantara, diantara Bank Sumsel Babel, PS Banyuasin, dan PS Unsri. Adapula klub Petani FC, PS Pusri yang bermain di SSL, juga bermain di Linus. "Kita siap menyuplai pemain, SSL akan membantu dan menjadikan pemain, bukan mencari pemain yang sudah jadi. Makanya dalam manual SSL juga sudah ditulis secara jelas, bahwa kita hanya memperbolehkan klub-klub perserta memakai 5 pemain luar Sumsel atas berusia 23 Tahun ke atas. Sementara sisanya harus pemain muda," jelasnya. Oleh: Hensyi Fitriansyah (koresponden BolaSkor.com Palembang)