Liga Indonesia Indonesia Berita

Legenda Arema FC Geram atas Pelemparan Bus Persik

Tengku Sufiyanto - Kamis, 15 Mei 2025

Bolaskor.com - Legenda hidup Arema FC, Arif Suyono, menyayangkan kejadian pelemparan bus rombongan Persik Kediri di sekitar Stadion Kanjuruhan, usai laga melawan Arema FC, Minggu (11/5) sore.

Kembalinya Arema FC ke Kanjuruhan setelah tiga tahun, seharusnya dijadikan sebagai momentum kebangkitan sepak bola Malang Raya. Namun, Arif Suyono menilai tindak penyerangan oknum tak bertanggung jawab itu justru mencederai momentum tersebut.

"Saya menyayangkan kejadian itu karena setelah (tragedi) Kanjuruhan, tiga tahun di Malang hampir tidak ada sepak bola. Tim Arema juga mainnya di luar terus," kata Arif Suyono saat ditemui Bolaskor.com di Solo, Selasa (13/5) sore.

Baca Juga:

Jelang Liga 1 2024/2025 Berakhir, Presiden PSBS Biak Mundur

PT LIB Majukan Jadwal Pekan Terakhir Liga 1 2024/2025, Laga Penentu Runner-Up dan Degradasi Beda Hari

"Kemarin itu seharusnya menjadi babak baru pertandingan di kota Malang, yang bisa menciptakan suasana kondusif dan terbaik dari yang sebelum-sebelumnya, tetapi ada beberapa oknum yang melakukan pelemparan itu," imbuh Arif Suyono.

Peraih empat gelar bersama Arema FC ini sempat mengikuti charity match sebagai bagian dari Arema Allstar. Laga itu digelar di Kanjuruhan pada Kamis (8/5), sebelum Arema FC melawan Persik.

Namun selepas laga tersebut, Arif Suyono langsung ke Solo, untuk memimpin tim Persikoba Kota Batu bertanding di babak 16 besar Liga 4 2025. Ia tidak sempat menyaksikan momen penting untuk Arema FC, yang kemudian berujung sorotan nasional lagi karena bus Persik diserang.

"Saya mengikuti ini dari berita karena posisi saya ada di kota Solo dan dari berita juga saya mengetahui bahwa pengurus Arema sudah meminta maaf kepada Persik dan dari pengurus Persik juga datang ke Arema," jelas Arif Suyono.

Berharap Kekerasan Hilang dari Sepak Bola Indonesia

Arif Suyono berharap sepak bola tidak lagi menjadi ajang mempertontonkan kekerasan. Tragedi Kanjuruhan sejatinya sudah cukup menyadarkan arti penting menjaga kondusifitas dalam pertandingan sepak bola.

"Harapan saya, khususnya di Malang dan umumnya di seluruh Indonesia, bahwa sepak bola itu sekarang sudah menjadi industri dan sudah menjadi hiburan. Saya harap pertandingan sepak bola kedepannya ya menjadi industri dan hiburan. Tidak ada kekerasan lagi yang menimbulkan korban jiwa," ucap Arif Suyono.

Akibat kejadian tersebut, Arema FC berencana hengkang lagi dari Stadion Kanjuruhan Malang. Mereka pun berpotensi dijatuhi sanksi super berat dari komite disiplin (Komdis) PSSI. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)

Bagikan

Baca Original Artikel