Ragam Feature Spanyol Berita

LaLiga Manager, Teknologi Modern yang Memudahkan Transfer Pemain di Spanyol

Arief Hadi - Kamis, 29 Agustus 2019

BolaSkor.com - LaLiga, salah satu liga top di Eropa, tidak pernah kehabisan ide untuk memajukan sepak bola di Spanyol mengikuti arus era modern. Tidak hanya berusaha menambah jumlah fans di seluruh dunia, LaLiga juga memiliki teknologi modern bernama LaLiga Manager.

Teknologi dalam bentuk aplikasi itu bukan hal yang baru lagi di Spanyol karena mereka telah menggunakannya sejak bursa transfer musim panas 2016. Selain itu, LaLiga Manager bukanlah aplikasi yang dijual bebas untuk publik dan diperuntukkan untuk manajemen klub-klub Spanyol.

Eksistensi LaLiga Manager membawa LaLiga dan sepak bola Spanyol ke era modern: tanpa faksimile, telepon, surat, dan alat komunikasi di masa lalu yang turut menjadi bagian sejarah transfer pemain di Eropa dan dunia.

Baca Juga:

LaLiga Dominasi Klub Terboros Eropa, Tim Promosi Premier League Masuk 10 Besar

Rapor Rekrutan Anyar Real Madrid: Eden Hazard Melempem, Rodrygo Menjanjikan

Proyek Los Galacticos Jilid III Real Madrid Habiskan Rp 4 Triliun

LaLiga Manager dapat diakses oleh petinggi klub-klub di mana pun mereka berada untuk merampungkan transfer pemain dan melaporkan kepada LaLiga. Dengan keamanan yang dijamin oleh pihak LaLiga, mendaftarkan dokumen atau info soal pemain menjadi mudah, tidak harus dilakukan di kantor.

Uniknya, jika ditelisik lebih dalam lagi, pengenalan LaLiga Manager pada 2016 terjadi tepat setahun setelah drama transfer yang melibatkan dua kiper, David De Gea dan Keylor Navas, serta dua klub: Manchester United dan Real Madrid.

David De Gea dan Keylor Navas

Pada musim panas 2015, tepat di penghujung bursa transfer musim panas, De Gea sudah semakin dekat kembali ke Spanyol dan gabung Madrid yang mencari pengganti Iker Casillas, sementara Navas menjadi bagian barter pemain. Bahkan De Gea sudah ada di Spanyol kala itu.

Akan tapi, transfer tersebut batal dan kedua klub ngotot tidak mau disalahkan atas kegagalan tersebut. Man United beralasan Madrid belum mengembalikan dokumen transfer Navas, sementara Madrid mengklaim Man United sengaja terlambat mengirim dokumen De Gea.

Navas, selang beberapa hari setelah transfer itu batal terjadi, disinyalir menangis karena ia dilibatkan Madrid sebagai pemulus transfer De Gea tanpa sepengetahuannya dan bertentangan dengan batinya untuk bermain di Madrid.

De Gea pun bertahan di Old Trafford sampai saat ini dan sudah melewati lima era kepelatihan dari: Sir Alex Ferguson, David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer. Jika dihitung manajer interim (sementara), De Gea juga pernah dilatih Ryan Giggs.

Tak pelak dengan adanya LaLiga Manager, maka keterlambatan dalam mengirim dokumen seperti kasus De Gea-Navas itu tidak terjadi lagi. Tidak ada alasan lagi formulir dalam bentuk kertas yang belum diisi dan sebagaimana lainnya. Lalu, bagaimana cara kerja LaLiga Manager?

Prosedur LaLiga Manager

Eden Hazard

Cukup sederhana sebenarnya cara kerja LaLiga Manager. Format-nya pun seperti mengisi formulir online yang biasa Anda lihat di Indonesia. Diambil dari contoh transfer Eden Hazard dari Chelsea ke Real Madrid, maka Madrid harus sepakat terlebih dahulu dengan Chelsea mengenai harga pemain dan Hazard setuju dengan kontrak yang diberikan.

Pasca kedua prasyarat itu dipenuhi, maka Madrid harus mengirimkan semua detail kepada LaLiga. Data yang dimasukkan mencakup semua hal yang dibutuhkan termasuk biaya transfer.

"Daya yang dimasukkan harus mencakup semua elemen perpindahan pemain, termasuk biaya transfer yang dibayarkan ke Chelsea, ketentuan kontrak Hazard, rincian dari agen, dan semua pajak yang harus dibayarkan. Bahkan, foto Hazard seukuran foto paspor akan diunggah untuk digunakan pada lisensi LaLiga resminya," tutur LaLiga dalam rilis pers yang diterima BolaSkor.com.

Data itu dimasukkan oleh klub pembeli, tapi klub penjual, dalam hal ini Chelsea, juga harus melakukan verifikasi atas detail-detail yang sudah diisi Madrid.

LaLiga Manager telah mencakup seluruh regulasi FIFA, UEFA, dan LaLiga. Tidak hanya transfer normal di antara kedua klub, free transfer atau transfer pemain tanpa klub, pinjaman dan pinjaman dengan klausul pembelian juga menggunakan LaLiga Manager.

Javier Tebas, Presiden LaLiga

Pihak LaLiga memiliki informasi lebih dari 2.000 pemain dan mengkaji ulang data-data yang masuk, sebelum menyetujui pendaftaran pemain baru dari klub-klub yang berkaitan. Cukup mudah, bukan?

Satu lagi yang harus diingat dan tidak kalah krusial, LaLiga juga memantau aturan kontrol ekonomi agar klub-klub tidak belanja pemain melebihi batas anggaran mereka.

LaLiga sedianya tidak membatasi jumlah belanja pemain atau uang transfer yang dikeluarkan klub-klub tersebut, selama mereka tidak mengeluarkan biaya melebihi batas kekuatan finansial - setidaknya 50 persen dari anggaran klub.

Hal tersebut dapat membantu klub-klub terhindar dari potensi pelanggaran FFP (Financial Fair Play). Ibaratnya, LaLiga menjadi guru atau penasihat yang memeringati klub agar tidak kelewatan merekrut pemain melebihi batasan finansial.

Apa yang dilakukan pihak LaLiga Manager bisa jadi contoh bagi liga-liga sepak bola di seluruh dunia untuk diterapkan. Setidaknya LaLiga tidak jadul.

Bagikan

Baca Original Artikel