Kualifikasi Piala Dunia 2026: Betapa Buruknya Performa Timnas Inggris saat Melawan Andorra
BolaSkor.com - Timnas Inggris melanjutkan momentum kemenangan kala bermain di markas Andorra, RCDE Stadium, dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Minggu (08/06) dini hari WIB. The Three Lions menang 1-0 melalui gol Harry Kane (50') tapi juga dengan catatan besar.
Dengan keunggulan kualitas dan pengalaman, Inggris dominan di segala statistik: 20 jumlah tendangan, 10 tepat sasaran, 83 persen penguasaan bola, 90 persen akurasi operan bola, dan 751 operan bola.
Inggris menyapu bersih tiga laga grup K dengan kemenangan (sembilan poin) dan berada di puncak klasemen di atas Albania, Latvia, Serbia, dan Andorra. Kendati menang, penampilan Inggris di pertandingan tersebut jauh dari kata memuaskan.
Baca Juga:
Antisipasi Cuaca Panas Piala Dunia 2026, Timnas Inggris Latihan di Dalam Tenda
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Inggris dan Belanda Menang di Markas Lawan
Lawan Andorra, Thomas Tuchel Ingin Inggris Menyerang Tak Kenal Lelah
"Andorra punya pemain yang bermain di kasta kelima Liga Spanyol. Sebagai perbandingan, itu setara dengan Liga Nasional Inggris (non-liga). Tuchel memilih tim yang buruk, termasuk (Jordan) Henderson di lini tengah, dan itu benar-benar buruk. Hidup terlalu singkat untuk hal-hal seperti ini," tutur warganet dengan akun @WestHamPlace.
"Pertandingan Inggris sangat bagus. Saya kesulitan tidur tadi malam, dan pertandingan itu membuat saya langsung tertidur, jadi saya merasa jauh lebih baik. Terima kasih, Tuchel," tambah @teaandchips.
Performa Buruk Inggris
Andorra 0-1 Inggris (Sky Sports)
Salah satu faktor kesulitan Inggris tampil bagus diyakini para pemain letih usai melalui musim yang panjang, tetapi penampilan Inggris tidak bisa ditolerir meski menang atas Andorra. Kane mengakuinya.
"Sudah pasti kami bisa bermain lebih baik, itu bukan penampilan terbaik kami. Saya rasa orang-orang tidak akan mengingat ini, tetapi kami bisa belajar darinya," kata Kane kepada ITV.
"Pemusatan latihan bulan Juni tidak pernah menjadi pemusatan yang mudah, selalu ada para pemain yang baru saja menyelesaikan banyak pertandingan, musim yang panjang. Saya rasa kita melihatnya hari ini. Di sini sangat panas, lapangan kering, mungkin kondisinya mirip dengan tahun depan di Piala Dunia, jadi kami akan coba menganalisisnya."
Pelatih Inggris, Thomas Tuchel, juga mengkritik performa timnya. Ia tidak suka dengan kurangnya urgensi Inggris untuk menyerang, mencetak gol, terlebih setelah unggul dari gol Kane.
"Setelah 25 menit, energi, ritme, dan tekad sudah tidak ada lagi. Ada kekurangan kualitas dalam hal-hal kecil, umpan, penyelesaian akhir, dan pengambilan keputusan," tambah Tuchel.
"Saya paling khawatir dalam 20 menit terakhir karena saya tidak menyukai sikap kami saat mengakhiri pertandingan ini. Rasanya seperti kami harus bermain hingga menit ke-93. Saya tidak menyukai kurangnya urgensi, saya merasa itu tidak sesuai dengan situasi."
"Ini masih kualifikasi Piala Dunia di kandang lawan. Saya sama sekali tidak menyukainya. Semua pemain tahu karena saya mengatakannya di ruang ganti. Penting juga untuk melihat secara detail dan menonton pertandingan lagi," pungkas Tuchel.