Kontroversi Jadwal Piala Dunia 2022
Zurich – Wakil presiden FIFA, Jim Boyce, mengaku sangat terkejut dengan pernyataan sekretaris jenderal FIFA, Jerome Valcke, yang punya pandangan Piala Dunia Qatar 2022 harus digelar pada saat musim dingin dari negara tersebut, yakni sekitar November atau Desember. Terlepas dari sisi baik dengan memperhatikan kondisi pemain Eropa, hal ini juga bisa memiliki dampak kurang menguntungkan bagi sejumlah negara. Sebagai contoh, Inggris misalnya. Liga Inggris seperti diketahui menjadi salah satu liga terpadat di dunia. Jika Kompetsisi Eropa lain memiliki libur kompetisi di akhir tahun, justru Liga Inggris masih harus menyelesaikan tiga ajang sekaligus, Piala FA, Piala Liga dan Liga Inggris. Menyikapi pernyataan Valcke, sang wakil presiden membeberkan pandangannya. “Saya sungguh terkejut pagi ini ketika mendengar perkataan Jerome,” tutur Boyce seperti dilansir Daily Mail. “Dalam pengertian saya, semua jajaran akan berdiskusi dan melaporkan kembali kepada komite eksekutif FIFA dan tidak ada keputusan akhir yang akan dibuat terkait kapan Piala Dunia 2022 akan dimainkan sampai Desember 2014 atau Maret 2015.” Selain itu, jika sampai Piala Dunia jadi digelar pada akhir tahun 2022, bisa jadi akan sangat berpengaruh pada pelaksanakan Piala Afrika yang akan dilangsungkan Januari 2023. Sementara di lain pihak lain, presiden FIFA, Sepp Blatter mengkonfirmasi dua bulan lalu, keputusan terkait jadwal Piala Dunia 2022 akan diputuskan selambat-lambatnya Desember 2014.