Kilas Balik Kiprah Timnas Indonesia di Piala AFF
BolaSkor.com - Timnas Indonesia akan ambil bagian di Piala AFF lagi. Di edisi 2018, skuat Garuda tergabung di Grup B bersama juara bertahan Thailand, Filipina, Singapura, dan Timor Leste.
Skuat yang dipimpin oleh Bima Sakti akan membuka kiprah dengan menghadapi Singapura di Stadion Nasional, Kallang, 9 November sebelum menjamu Timor Leste di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 13 November.
Indonesia kemudian bertandang ke markas Thailand pada 17 November sebelum menjamu Filipina pada 25 November.
Seperti di edisi-edisi sebelumnya, Indonesia diharapkan bisa memutus nasib tidak pernah menjadi juara. Sejak Piala AFF digulirkan mulai 1996, Timnas Indonesia berkali-kali menemui kegagalan.
Setidaknya ada kesempatan besar di lima edisi. Namun, kegagalan diterima, Timnas Indonesia berakhir sebagai runner-up.
Bagaimana kiprah Timnas Indonesia sepanjang Piala AFF? Berikut BolaSkor paparkan.
Piala AFF 1996 (Singapura)
Timnas Indonesia saat itu diperkuat pemain seperti Anang Ma'ruf, Aji Santoso, Yeyen Tumena, Aples Tecuari, Robby Darwis, Widodo C. Putro, Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Fakhri Husaini, Supriono, Ansyari Lubis, Kurnia Sandy.
Skuat Garuda masuk ke Grup A bersama Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja. Indonesia lolos dengan status juara grup setelah memetik tiga kemenangan dan satu hasil seri.
Indonesia membuka fase grup dengan kemenangan 5-1 atas Laos sebelum menundukkan Kamboja 3-0 dan Myanmar 6-1. Di laga terakhir, skuat Garuda ditahan imbang Vietnam 1-1.
Timnas Indonesia kalah 1-3 dari Malaysia di semifinal. Bima Sakti dkk. pun hanya menjalani partai perebutan tempat ketiga melawan Vietnam.
Indonesia finis sebagai peringkat keempat setelah kalah 2-3 dari Vietnam. Sementara gelar juara di ajang perdana diraih Thailand lewat kemenangan 1-0 atas Malaysia.
Piala AFF 1998 (Vietnam)
Edisi 1998 digelar di Vietnam. Timnas Indonesia berada di Grup A bersama Thailand, Myanmar, dan Filipina.
Skuat Garuda berbeda dari edisi sebelumnya, dengan masuknya nama seperti Mursyid Effendi, Hartono, Imam Riyadi, Mirobaldo Bento, Alex Pulalo, Kuncoro, Uston Nawawi, Nur Alim, Hendro Kartiko.
Timnas Indonesia membuka kiprah dengan kemenangan 3-0 atas Filipina lewat gol Widodo C. Putro, Bima Sakti, dan Uston Nawawi. Itu sebelum mengalahkan Myanmar 6-2 melalui gol Aji Santoso, Widodo, Bima Sakti, Mirobaldo, dan dua gol bunuh diri pemain Myanmar.
Indonesia bertemu dengan Thailand di laga ketiga sekaligus penentuan status lolos dari fase grup. Sebelum laga digelar 31 Agustus 1998, Thailand mengoleksi empat poin atau berselisih dua poin dari Indonesia, hasil imbang 1-1 kontra Myanmar dan kemenangan 3-1 atas Filipina.
Laga ini memunculkan sepak bola gajah. Hal tersebut menyusul ketidakinginan Indonesia dan Thailand untuk menang.
Kemenangan berarti menjadi juara grup sekaligus bertemu tuan rumah Vietnam yang berstatus runner-up Grup B. Vietnam yang mengakhiri fase grup 30 Agustus dikhawatirkan setelah tampil garang.
Timnas Indonesia unggul lebih dulu melalui gol Mirobaldo Bento pada menit ke-52. Kedudukan disamakan Kritsada Piandit pada menit ke-62 sebelum Indonesia unggul lagi melalui gol Aji Santoso pada menit ke-84. Therdsak Chaiman membuat skor menjadi 2-2 melalui gol pada menit ke-86.
Terlihat makin aneh ketika Mursyid Effendi menendang bola ke dalam gawang sendiri pada menit ke-90, yang membuat Indonesia kalah 2-3. Mursyid Effendi tampak bertepuk tangan usai membuat gol bunuh diri. Ia akhirnya dihukum FIFA larangan bermain seumur hidup.
Thailand yang menjadi juara Grup A kalah dari Vietnam di semifinal dengan skor 0-3. Adapun Indonesia ditekuk juara Grup B Singapura 1-2.
Indonesia menjadi peringkat ketiga setelah mengalahkan Thailand 3-3 (5-4 pen). Sedangkan gelar juara diraih Singapura lewat kemenangan 1-0 atas Vietnam.
Piala AFF 2000 (Thailand)
Edisi ketiga Piala AFF yang saat itu masih dikenal sebagai Tiger Cup diadakan di Thailand. Indonesia masuk ke Grup A bersama tuan rumah, Myanmar, dan Filipina.
Timnas Indonesia membuka kiprah dengan kemenangan 3-0 atas Filipina melalui gol Aji Santoso, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Eko Purdjianto. Itu sebelum kalah 1-4 dari Thailand.
Timnas Indonesia lolos ke semifinal sebagai runner-up grup setelah mengalahkan Myanmar 5-0 di laga terakhir. Garuda lolos ke final untuk pertama kami usai kemenangan 3-2 atas Vietnam.
Gelar juara gagal diraih menyusul kekalahan 1-4 dari Thailand di partai pamungkas. Sementara itu Gendut Doni Christiawan menjadi top skorer bersama dengan Worrawoot Srimaka dengan lima gol.
Piala AFF 2002 (Indonesia dan Singapura)
Indonesia dan Singapura menjadi tuan rumah bersama pada edisi 2002. Indonesia menggelar Grup A yang diisi Timnas Indonesia, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Filipina, sementara Singapura mengulirkan Grup B yang diisi Timnas Singapura, Thailand, Malaysia, dan Laos.
Timnas Indonesia lolos ke semifinal dengan status runner-up grup. Itu setelah mencatatkan dua kemenangan dan dua hasil seri.
Indonesia membuka kiprah dengan hasil imbang 0-0 kontra Myanmar. Itu sebelum mengalahkan Kamboja 4-2, imbang 2-2 kontra Vietnam, dan menang 13-1 atas Filipina.
Sementara juara grup diisi oleh Vietnam yang mencatatkan kemenangan 9-2 atas Kamboja, 4-1 atas Filipina, 2-2 kontra Indonesia, 4-2 atas Myanmar.
Timnas Indonesia menang 1-0 atas Malaysia di semifinal, sehingga mendapat kesempatan menjadi juara setelah gagal di edisi sebelumnya. Namun kekalahan 2-2 (2-4) membuat Indonesia harus puas kembali menjadi runner-up kompetisi.
Bambang Pamungkas mencatatkan diri sebagai top skorer dengan delapan gol.
Piala AFF 2004 (Vietnam dan Malaysia)
Fase grup edisi 2004 digelar di Vietnam dan Malaysia. Grup A di Vietnam, mempertemukan Indonesia, Singapura, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Adapun Grup B di Malaysia, mempertemukan Malaysia, Thailand, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste.
Timnas Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara grup dengan catatan kemenangan 6-0 atas Laos, 0-0 kontra Singapura, 3-0 atas Vietnam, 8-0 atas Kamboja. Adapun runner-up diisi Singapura.
Timnas Indonesia bertemu Malaysia di semifinal. Dalam leg pertama di Jakarta, Indonesia kalah 1-2. Itu sebelum membalas dengan kemenangan 4-1 di Kuala Lumpur yang membuat Indonesia ke final.
Skuat Garuda asuhan Peter Withe tak mampu menang di dua pertemuan final dengan Singapura. Di Jakarta, Elie Aiboy dkk. kalah 1-3 sebelum ditekuk 1-2 Kallang, Singapura. Gelar juara pun hilang lagi.
Piala AFF 2007 (Singapura dan Thailand)
Timnas Indonesia masuk Grup B bersama tuan rumah Singapura. Setelah memetik kemenangan 3-1 melalui gol Atep (2) dan Saktiawan Sinaga, Indonesia bermain 1-1 kontra Vietnam dan 2-2 melawan Singapura.
Indonesia finis di tempat ketiga dengan lima angka. Singapura dan Vietnam melaju ke final masing-masing sebagai juara grup dan runner-up untuk bertemu Malaysia (runner-up Grup A) dan Thailand (juara Grup A).
Singapura akhirnya menjadi juara lewat kemenangan agregat 3-2 atas Thailand. Bagi Singapura, itu gelar ketiga.
Piala AFF 2008 (Indonesia dan Vietnam)
Indonesia yang menjadi tuan rumah Grup A memetik kemenangan 3-0 di partai pertama melawan Myanmar. Itu sebelum menggulung Kamboja 4-0 dan kalah 0-2 dari Singapura.
Timnas Indonesia lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A dan bertemu Thailand. Indonesia kalah dengan agregat 1-3.
Thailand bertemu Vietnam, yang sebelumnya mengalahkan Singapura dengan agregat 1-0. Gelar juara edisi 2008 dimiliki Vietnam berkat kemenangan agregat 3-2.
Piala AFF 2010 (Indonesia dan Vietnam)
Sebagai tuan rumah Grup A, Timnas Indonesia melalui babak awal dengan sempurna. Kemenangan diperoleh dalam tiga laga Grup A.
Asa terhadap skuat Garuda yang ditangani Alfred Riedl mulai terangkat menyusul kemenangan 5-1 atas Malaysia. Timnas Indonesia menang besar dengan skor 6-0 atas Laos sebelum menekuk Thailand 2-1 di laga terakhir fase grup.
Timnas Indonesia juga perkasa di semifinal. Dua leg melawan Filipina diakhiri kemenangan 1-0.
Antusias dan harapan yang meninggi melorot menyusul kekalahan 0-3 dari Malaysia di Kuala Lumpur pada 26 Desember 2010. Indonesia hanya membalas dengan kemenangan 2-1.
Kemenangan di Jakarta tak cukup untuk melunasi harapan menjadi juara. Indonesia menjadi runner-up untuk keempat kalinya.
Piala AFF 2012 (Malaysia dan Thailand)
Timnas Indonesia masuk Grup B bersama dengan Singapura, Malaysia, dan Laos. Babak penyisihan Grup B diselenggarakan di Kuala Lumpur.
Indonesia yang selalu bisa menang, bahkan dengan skor besar, bermain 2-2 kontra Laos. Itu sebelum menang 1-0 atas Singapura berkat gol Andik Vermansah.
Di laga ketiga, pasukan Garuda kalah 0-2 dari Malaysia. Indonesia harus pulang setelah hanya menempati peringkat ketiga.
Buruknya pencapaian skuat Garuda tak lepas dari dualisme yang terjadi di sepak bola Indonesia. Timnas Indonesia sendiri tak tampil dengan persiapan baik dan pemain terbaik karena persoalan tersebut.
Mayoritas diisi oleh pemain dari klub Liga Premier Indonesia (IPL). Mengingat klub Liga Super Indonesia (ISL) segaris dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Piala AFF 2014 (Singapura dan Vietnam)
Timnas Indonesia kembali tersingkir setelah merampungkan fase grup. Tergabung di Grup A, Indonesia hanya mengumpulkan empat poin.
Indonesia di laga pertama imbang 2-2 kontra Vietnam sebelum kalah mengejutkan 0-4 dari Filipina. Indonesia menutup babak grup dengan kemenangan 5-1 atas Laos.
Timnas Indonesia finis di tempat ketiga. Vietnam menjadi juara grup dengan tujuh poin, sementara Filipina runner-up dengan enam poin.
Thailand menjadi juara berkat kemenangan agregat 4-3 atas Malaysia. Sebelumnya, Thailand menggebuk Filipina dengan agregat 3-0 di semifinal, sementara Malaysia mengalahkan Vietnam dengan agregat 5-4.
Piala AFF 2016 (Myanmar dan Filipina)
Timnas Indonesia lolos dari Grup A dengan status runner-up. Sementara juara grup disandang Thailand yang tampil sempurna, dengan tiga kemenangan.
Skuat Garuda membuka fase grup dengan kekalahan 2-4 dari Thailand. Sementara di laga kedua, Timnas Indonesia ditahan 2-2 oleh Filipina.
Kemenangan 2-1 atas Singapura di laga terakhir membuat Indonesia mengoleksi empat poin.
Timnas Indonesia bertemu dengan Vietnam di semifinal. Sebelumnya, Vietnam tampil bagus di Grup B dengan catatan tiga kemenangan.
Skuat Garuda mengalahkan Vietnam 2-1 di Bogor. Dan akhirnya lolos setelah menahan imbang Vietnam 2-2 di Hanoi.
Kesempatan kelima menjadi juara kembali gagal setelah kalah agregat 2-3 dari Thailand di final. Timnas Indonesia menang 2-1 di Bogor sebelum kalah 0-2 di Bangkok.
Indonesia untuk kelima kalinya menjadi runner-up, sementara Thailand kelima kalinya menjadi juara sekaligus jadi tim tersukses sejak 1996.