Kilas Balik F1 GP Belanda: Dominasi Pembalap Inggris di Negeri Kincir Angin
BolaSkor.com - Setelah libur paruh musim, Formula 1 akhirnya kembali hadir, Minggu (31/8).
Kini giliran Belanda yang akan menjadi tuan rumah perhelatan balap mobil kasta tertinggi ini dengan Sirkuit Zanvoort sebagai venuenya.
Sebagai lokal hero, tentu Max Verstappen menjadi pembalap yang difavoritkan pada balapan nanti.
Apalagi jika mengingat catatan kemenangan yang pernah dia torehkan selama ini.
Tercatat Verstappen memegang rekor kemenangan terbanyak dengan total tiga kali podium pertama.
Hasil tersebut diraih pada musim 2021-2023.
Berkaca dari pencapaian itu, tidak heran hingga saat ini Verstappen masih didaulat sebagai raja GP Belanda.
Baca Juga:
Namun perlu publik ketahui bahwa sebelum datangnya era Verstappen, GP Belanda ternyata sepenuhnya pernah dikuasai oleh para pembalap Inggris.
Bahkan saking dominannya, GP Belanda pernah disebut sebagai seri Inggris kedua.
Dominasi ini pertama kali muncul di era Jim Clark pada musim 1963.
Lewat penampilan memukau, dia berhasil mengoleksi total empat kemenangan (1963-1965, dan 1967).
Namun, sayangnya Clark tidak dapat meneruskan tren positif ini.
Pada musim 1968, dia tewas usai mengalami kecelakaan fatal di Sirkuit Hockenheim, Jerman Barat.
Tidak berselang lama muncul Jackie Stewart sebagai penerusnya.
Dengan cepat dia mampu menggantikan posisi Clark sebagai jawara Inggris di negeri Kincir Angin.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya menyabet juara di musim 1968 dan 1969.
Kemudian dilanjutkan dengan merebut kemenangan GP Belanda di musim 1973.
Menariknya, salah satu dari kemenangan tersebut (musim 1968), dia dapatkan saat memulai balapan dari posisi kelima.
Dominasi Inggris Perlahan Memudar

Sayangnya, dominasi pembalap Inggris ini tidak dapat bertahan lama.
Kekuasaan mereka hancur seketika tatkala muncul pembalap bernama Niki Lauda.
Tercatat setidaknya pembalap asal Austria ini berhasil mengumpulkan total tiga kali kemenangan yang diraih pada musim 1974, 1977, dan 1985.
Di awal-awal era Niki, sebenar pembalap Inggris sempat memberikan perlawanan.
Terbukti dari keberhasilan James Hunt membawa pulang kembali podium kemenangan di musim 1975 dan 1976.
Namun momentum kebangkitan ini langsung dipatahkan kembali oleh Niki yang kemudian berlanjut ke dominasi pembalap Prancis di era 80-an.
Era pembalap Prancis saat itu diwakili oleh Alain Prost, Didier Pironi, dan Rene Arnoux.
Ketiganya mampu mendominasi GP Belanda selama empat musim.
Rinciannya, Alain merebut dua kali kemenangan (1981 dan 1984), Didier satu kemenangan (1982), dan Rene mengikuti dengan satu kemenangan pula (1983).
Perputaran kekuasaan ini pun harus terhenti pada musim 1986 karena Belanda tidak memperpanjang kontraknya.
Baru pada musim 2021, setelah menandatangani kontrak baru, perebutan gelar raja GP Belanda kembali berlanjut dengan Verstappen sebagai penguasa barunya.
Penulis: Bintang Rahmat