Sosok Feature Inggris Berita

Ketika Ole Gunnar Solskjaer Menjadi Zinedine Zidane-nya Manchester United

Budi Prasetyo Harsono - Senin, 04 Februari 2019

BolaSkor.com - Real Madrid berada dalam badai katastropik pada pertengahan musim 2015-2016. Bagaimana tidak, Rafael Benitez yang menjadi pelatih klub gagal melakukan tugasnya dengan baik.

Memang Rafael Benitez mengawali karier di Real Madrid dengan menjanjikan. Sayangnya, eks pelatih Liverpool itu gagal mengeluarkan potensi maksimal para penggawa Los Blancos.

Padahal Rafael Benitez memiliki reputasi cukup baik. Saat masih menangani Liverpool, Benitez sempat memenangi Liga Champions meski tertinggal 0-3 pada laga puncak.

Baca Juga:

Leicester City 0-1 Manchester United: The Red Devils Merangsek ke Peringkat Kelima

Ole Gunnar Solskjaer Bocorkan Rahasia di Balik Performa Impresif Paul Pogba

Zinedine Zidane

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, pun mengambil keputusan mengejutkan dengan memecat Rafael Benitez. Lebih mengejutkan lagi dengan menunjuk Zinedine Zidane sebagai penggantinya.

Penunjukkan Zinedine Zidane terasa seperti keputusan panik dan disebabkan tidak ada opsi lain. Maklum, Zidane tidak memiliki pengalaman sebagai pelatih dan bukan pula seorang penyihir.

Nyatanya, magis Zinedine Zidane terbukti di Real Madrid. Tiga gelar Liga Champions, termasuk pada musim perdananya dipersembahkan selama menjadi pelatih Real Madrid.

Pepatah Italia kuno berbunyi "L'Histoire Se Repete" (sejarah selalu berulang). Di tanah Inggris, terdapat seorang manajer yang berpeluang menapaki jejak Zinedine Zidane di Real Madrid.

Manajer itu bernama Ole Gunnar Solskjaer yang ditunjuk Manchester United menggantikan Jose Mourinho. Seperti Zinedine Zidane, kemampuan manajerial Solskjaer masih diragukan.

Sebagai pemain, nama Ole Gunnar Solksjaer tidak sementereng Zinedine Zidane. Bahkan, di Manchester United pun pamornya masih kalah dari Wayne Rooney, Ruud van Nistelrooy, atau Carlos Tevez.

Satu-satunya prestasi terbesar Ole Gunnar Solksjaer adalah ketika Manchester United memenangi Liga Champions 1998-1999. Saat itu, Solskjaer mencatatkan masing-masing satu gol dan assist.

Ole Gunnar Solskjaer saat masih bermain

Semasa masih bermain, Ole Gunnar Solskjaer akrab dengan bangku cadangan. Dijuluki Babyface Assassin, pria asal Norwegia itu kerap mencetak gol ketika tampil sebagai pemain pengganti.

Setelah memutuskan pensiun pada 2007, Ole Gunnar Solskjaer baru memulai karier manajerial empat tahun berselang. Solskjaer memimpin klub masa mudanya, Molde.

Pada musim perdananya, Ole Gunnar Solskjaer langsung mempersembahkan gelar Liga Norwegia kepada Molde. Bahkan, Solskjaer mempertahankan gelar tersebut pada musim selanjutnya.

Sukses di Norwegia, Ole Gunnar Solskjaer mencoba peruntungan ke Premier League. Cardiff City menjadi pilihan pria kelahiran 1973 itu untuk mengawali karier di Inggris.

Ole Gunnar Solskjaer latih Cardiff City

Sayangnya peruntungan Ole Gunnar Solskjaer tidak terlalu bagus di Cardiff City. Klub asal Wales itu terdegradasi karena menempati dasar klasemen Premier League 2013-2014.

Satu tahun beristirahat, Ole Gunnar Solskjaer kembali ke Molde. Tiga tahun di sana, Solskjaer bak ketiban rezeki saat Manchester United memecat Jose Mourinho.

Manchester United menjadikan Ole Gunnar Solksjaer sebagai manajer interim. Pria berusia 45 tahun tersebut menjabat hingga musim 2018-2019 berakhir.

Ole Gunnar Solskjaer enggan menyiakan kesempatan menangani klub sekaliber Manchester United. Terbukti, di bawah asuhannya The Red Devils mampu tampil impresif.

Ole Gunnar Solskjaer dan Paul Pogba

Gaya bermain Manchester United yang cenderung bertahan disulap menjadi lebih atraktif oleh Ole Gunnar Solksjaer. Paul Pogba dibuat kembali menemukan permainan terbaiknya.

Dalam 10 pertandingan perdananya sebagai manajer Manchester United, David De Gea dan kawan-kawan meraih sembilan kemenangan. Satu laga lain berakhir imbang dengan skor 2-2.

Merasa familiar dengan pencapaian Ole Gunnar Solskjaer? Tentu saja wajar, karena apa yang diraih oleh Solskjaer bersama Manchester United mengingatkan dengan Real Madrid asuhan Zinedine Zidane.

Sebelum Zinedine Zidane datang, Real Madrid seolah kehilangan tajinya. Megabintang Cristiano Ronaldo gagal mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane

Pun demikian dengan Manchester United. Sebelum Ole Gunnar Solskjaer menjadi manajer, Paul Pogba seolah tidak bisa menunjukkan performa seperti ketika di Juventus.

Seperti Zinedine Zidane, Ole Gunnar Solskjaer mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan bakat seorang pemain. Toh, di klub seperti Real Madrid atau Manchester United tidak membutuhkannya.

Kedua klub tersebut memiliki dana tidak terbatas untuk mendatangkan siapa pun. Hal itu membuktikan, sejatinya Ole Gunnar Solskjaer dan Zinedine Zidane memiliki kemampuan manajerial.

Apabila di klub sebelumnya mereka gagal menunjukkan performa terbaik, wajar. Toh mereka harus mengurusi hal remeh temeh seperti pengembangan talenta pemain.

Ole Gunnar Solskjaer

Seperti Zinedine Zidane, Ole Gunnar Solskjaer telah membuat janji meyakinkan bak politikus sejak awal. Solskjaer memberikan apa yang diinginkan para pendukung Manchester United.

Di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United memainkan sepak bola penyerang, memercayai pemain muda, dan mengejutkan fans. Seperti pada era Sir Alex Ferguson.

"Ini bukan mimpi. Kami adalah Manchester United dan kami harus mengincar gelar Premier League setiap musim," kata Ole Gunnar Solskjaer.

Hingga saat ini, status Ole Gunnar Solskjaer masih sebagai manajer interim Manchester United. Apabila The Red Devils tidak kunjung mempermanenkannya, tentu banyak klub lain yang siap.

Ole Gunnar Solskjaer

Belajar dari pengalaman, tidak mudah mencari sosok manajer seperti Ole Gunnar Solskjaer. Apalagi, Manchester United kerap kesulitan mencari manajer sepeninggal Sir Alex Ferguson.

Patut dinanti, apakah Ole Gunnar Solskjaer bisa seperti Zinedine Zidane di Real Madrid dan mengembalikan kejayaan Manchester United? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Bagikan

Baca Original Artikel