Kebangkitan Karier Casemiro Dijadikan Contoh untuk Pemain-pemain Muda Manchester United
BolaSkor.com - Musim 2024-2025 tidak mudah dilalui Manchester United. Turbulensi besar terjadi dengan pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim, juga para pemain belum sepenuhnya beradaptasi dengan gaya main yang diterapkan Amorim pada sistem 3-4-2-1.
Kesulitan Man United itu bisa dilihat pada posisi klasemen saat ini, urutan 14 dari 34 laga, di Premier League. Man United juga sudah tersingkir di Piala Liga dan Piala FA, menyisakan Liga Europa sebagai satu-satunya turnamen yang dapat dimenangi, serta memberikan jalan bagi klub bermain di Liga Champions musim depan.
Amorim bersikeras tidak akan mengubah sistem bermainnya dan para pemain harus mengikutinya. Seleksi pun dilakukan Amorim dan pemain yang kesulitan beradaptasi acapkali dicadangkan, jarang dimainkan.
Baca Juga:
Manchester United Bantai Real Sociedad, Ruben Amorim Belajar Bagaimana Menggunakan Casemiro
Jarang Dimainkan Ruben Amorim di Manchester United, Casemiro Akui Tidak Bahagia
Hormati Kontrak dengan Manchester United, Casemiro Bertahan hingga 2026
Pada momen tersebut kerja keras, mental, dan keinginan dari pemain-pemain dibutuhkan Amorim. Beberapa pemain senior menjadi contoh dengan kebangkitan kariernya, yakni Harry Maguire dan Casemiro.
Pujian untuk Casemiro
Casemiro (@FabrizioRomano)
Selain Maguire, Casemiro juga memperlihatkan mentalitas baja dari pengalaman besarnya sukses dan membela Real Madrid sebelumnya. Sempat dicadangkan Amorim, pemain berusia 33 tahun tersebut kini jadi salah satu pemain penting di lini tengah.
"Ia (Casemiro) juga banyak berkembang, Anda dapat melihatnya bukan dari cara ia bermain, tetapi dari cara ia berlari. Kami memiliki data yang menunjukkan bahwa ia bekerja sangat keras. Ia adalah contoh yang sangat bagus," tutur Amorim di laman resmi Man United soal Casemiro.
"Namun, ia tidak bermain. Bahkan Toby (Collyer) terkadang bermain di depannya. Dan sekarang sulit untuk mengeluarkan Casemiro."
"Jadi, ini pelajaran bagi semua pemain di Manchester United: tidak peduli apa yang terjadi di masa lalu atau bulan lalu, semuanya dapat berubah dalam satu momen. Kemudian kami memahami bahwa ia tidak dapat terus-menerus bermain dengan menekan tinggi. Kami perlu memberi tahu mereka."
"Terkadang lebih baik menempatkan tiga bek dan membiarkannya menjadi bek keempat dan menempatkan bek sayap dengan menekan tinggi. Jadi, hal-hal kecil ini kami pahami, mencoba mengatasi semua karakteristik tim. Namun, pujian harus diberikan kepada Casemiro," tambah Amorim.
Menurut catatan StatsMuse, Casemiro merupakan salah satu pemilik jumlah tekel terbanyak di lima liga top Eropa dengan 5,18 tekel per 90 menit laga. Statistik itu memperlihatkan peran besarnya pada fase bertahan tim dan juga kemampuan merusak serangan balik lawan.