Juara MotoGP 2025, Ini Ungkapan Marc Marquez yang Menyentuh Hati
BolaSkor.com - Pebalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, sukses menjuarai MotoGP 2025.
Meski hanya finis kedua pada balapan urama MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu, (28/9) siang WIB, dia sudah dipastikan juara.
Kepastian itu karena total raihan poin Marc Marquez sejauh ini sudah tidak mungkin terkejar lagi oleh para pebalap lain.
Keberhasilan itu membuatnya kini sudah lebih berdamai dengan dirinya sendiri.
Perjalanan panjang penuh rintangan mampu dilewati hingga akhirnya pebalap asal Spanyol itu kembali ke takhta tertinggi.
Baca Juga:
4 Fakta Menarik Usai Marc Marquez Juara MotoGP 2025, Samai Rekor Valentino Rossi
Hasil MotoGP Jepang 2025: Marquez Juara Dunia Usai Finish di Urutan Kedua
Terakhir kali Marc Marquez duduk di podium tertinggi ialah pada 2019 silam.
Setelah berhasil meraih gelar keenamnya saat itu, mantan pebalap Repsol Honda tersebut dihadapkan dengan rintangan berat.
Sejumlah kecelakaan dan juga cedera yang cukup parah membuatnya tak bisa tampil di lintasan dan kehilangan sentuhannya.
Bahkan, Marc Marquez sampai pindah tim dua kali usai meninggalkan Repsol Honda hingga akhirnya kembali juara.
"Saya sudah berdamai dengan diri saya sekarang. Semuanya telah berakhir, tetapi saya masih memiliki ambisi yang sama," tegas Marc Marquez, dikutip dari Crash.net.
"Enam tahun lalu, saya tidak mengenal yang namanya penderitaan. Saya hanya pernah merasakan kejayaan sepanjang karier, sejak 2010," kata Marquez.
Perjuangan Panjang Penuh Rintangan

Dia mengaku baru merasakan penderitaan setelah 2019 ketika dirinya kerap menderita cedera.
"Terasa sangat sulit bagi saya ketika harus melakukan empat operasi di bagian tangan dalam kurun waktu empat tahun," ungkap Marc Marquez.
Perjuangan panjang melewati rintangan berat itu membuatnya emosional.
Marc Marquez mengungkapkan bahwa air mata sudah mengalir sejak sebelum dirinya melewati garis finis di MotoGP Jepang 2025.
"Hari ini, saya tidak mampu mengontrol perasaan saya," ungkap Marc Marquez.
"Pada lap terakhir, saya sudah menangis hingga sulit untuk melihat titik pengereman," lanjutnya.
Penulis: Gazza Roosaryatama