Jay Idzes Nilai Wasit Ma Ning Merugikan Timnas Indonesia
BolaSkor.com - Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menilai wasit yang memimpin laga melawan Irak, Ma Ning, banyak mengambil keputusan yang keliru.
Timnas Indonesia dipastikan gagal melangkah ke Piala Dunia 2026 setelah kalah 1-0 melawan Irak pada matchday 2 Grup B Round 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kekalahan itu membuat Indonesia berada di dasar klasemen akhir Grup B usai gagal meraih satu poin pun.
Berbicara setelah pertandingan, Jay Idzes menyoroti kepemimpinan wasit Ma Ning yang dianggap banyak mengambil keputusan yang merugikan Timnas Indonesia.
Baca Juga:
Curahan Hati Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Bangga dan Minta Maaf
Hasil Babak Pertama Irak vs Timnas Indonesia, Belum Ada Gol Tercipta
Wasit Turut Andil
Irak vs Indonesia (IG/ErickThohir)
Dalam beberapa momen, wasit Ma Ning memang membuat keputusan kontroversi. Beberapa kali aksi keras yang dilakukan pemain Irak tidak mendapatkan sanksi.
Total, wasit Ma Ning yang berasal dari China mengeluarkan enam kartu kuning dan satu kartu merah.
"Menurut saya, pada akhirnya keputusan wasit memang tidak tepat, jadi kami harus menerimanya," ungkap Jay Idzes setelah laga.
Namun, jika saya melihat di akhir pertandingan, saya ingin memberikan tepuk tangan kepada wasit dan mereka menolak," timpalnya.
"Maksud saya, saya selalu memberikan rasa hormat. Saya selalu berada di lapangan dan memastikan semua orang menjauh dari wasit."
Merugikan Timnas Indonesia
Skuad Timnas Indonesia saat hadapi China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6). (MP Media/BolaSkor.com/Naive Al'as)
Jay Idzes tidak menampik suhu pertandingan sempat tinggi karena ketegangan yang terjadi akibat keputusan wasit.
"Saya mencoba berbicara dengan hormat kepada wasit, meskipun mereka membuat beberapa keputusan yang tidak menguntungkan kami," katanya.
"Kami harus tetap menghormati, tetapi itu sulit dalam permainan, karena banyak yang dipertaruhkan dan semua orang menjadi emosional karena, ya, semua orang ingin menang. Jadi, sulit untuk merenung saat ini juga."