Internal Memanas, Pemain Real Madrid Tak Suka Dilatih Xabi Alonso
BolaSkor.com - Real Madrid sudah melalui tiga laga beruntun tanpa kemenangan di seluruh kompetisi, catatannya adalah sekali kalah dan dua kali imbang.
Kalah dari Liverpool (0-1), Los Blancos imbang dua kali beruntun di LaLiga kontra Rayo Vallecano (0-0) dan Elche (2-2).
Posisi Madrid masih berada di puncak klasemen LaLiga tapi rawan disalip Barcelona, terlebih dengan adanya kabar perpecahan internal.
Baca Juga:
Pemain Italia Beri Peringatan kepada Atletico Madrid soal Inter Milan
Tanpa Kemenangan di Dua Laga Beruntun, Real Madrid Pantang Menyerah
Klasemen Terkini LaLiga 2025/2026: Real Madrid Ogah Biarkan Barcelona Terlalu Lama di Posisi Pertama
Dikabarkan media-media Spanyol, seperti Cadena Cope, sebagian pemain Madrid tidak sukda dengan metode kepelatihan Alonso.
Perpecahan Internal Real Madrid
Masih dari media yang sama, ruang ganti Madrid terbagi menjadi dua kubu, satu yang memihak Alonso seperti Thibaut Courtois, Arda Guler, Kylian Mbappe, Dean Huijsen, dan Alvaro Carreras.
Serta beberapa yang tak suka dengan Alonso yakni Vinicius Junior, Federico Valverde, Rodrygo Goes, Brahim Diaz, Endrick, dan Ferland Mendy.
Xabi Alonso (Laman Resmi Real Madrid)
Selain metode kepelatihan Alonso yang lebih tegas dan kaku ketimbang pendahulunya, Carlo Ancelotti, Alonso disinyalir juga tidak dapat mengontrol ruang ganti pemain.
Seperti halnya ketika Vinicius Junior marah saat diganti di El Clasico dan tidak ditangani dengan baik.
Kabar perpecahan ruang ganti pemain Madrid, juga dengan isu keretakan Vinicius dengan Alonso membuat fans sejati Madrid, Rafael Nadal, angkat bicara.
Mantan petenis top dunia tersebut menilai Vinicius harus menghormati sang pelatih, dan melihat Alonso dan Vinicius bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik.
"Saya pikir ini bisa diselesaikan melalui dialog, dengan semua pihak memiliki pandangan yang sama," kata Nadal kepada Movistar+.
"Saya yakin Vini perlu memahami siapa yang bertanggung jawab dan menghormati otoritas tersebut, dan juga klub, mengingat betapa berharganya menjadi pemain Real Madrid."
"Namun, saya pikir dia sudah melakukan yang terbaik, dan hal-hal yang muncul darinya, yang terkadang tidak diterima dengan baik, dapat diperbaiki melalui dialog dan kesadaran bahwa segala sesuatunya dapat diperbaiki," pungkasnya.