Geram dengan Regulasi 11 Pemain Asing di Super League Musim Depan, Gerald Vanenburg: Lelucon!
BolaSkor.com - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, geram dengan kebijakan I League (PT Liga Indonesia Baru) yang menetapkan kuota pemain asing di Super League 2025/2026 (Liga 1) menjadi 11 dari 8.
Gerald menyebut aturan baru itu sebagai lelucon karena akan mengurangi kesempatan pemain muda di klub mendapatkan jam terbang.
"Saya pikir itu (kuota 11 pemain asing) lelucon," kata Gerald Vanenburg.
Baca Juga:
Cerita Gerald Vanenburg Pilih Pemain Timnas Indonesia U-23, Menonton Pertandingan Sampai Subuh
"Sungguh, saya pikir itu lelucon karena di Indonesia untuk mendapatkan pemain di tim utama yaitu pemain muda."
"Dan sejujurnya, itu bukan keputusan saya," ucap pelatih asal Belanda tersebut.
Gerald Vanenburg Butuh Pemain Muda yang Bagus
Gerald Vanenburg dibantu Simon Tahamata di Timnas Indonesia U-23. (PSSI/GSI)
Sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald mengatakan para pemainnya perlu mendapat jam terbang di klubnya masing-masing.
Jam terbang itu, kata Gerald, akan membuat pemain bisa lebih berkembang ke depannya.
"Kita butuh pemain muda yang bagus."
"Dan di usia 20 (sampai) 23 tahun sudah usia yang tepat untuk bermain di tim utama.
"Jadi itu pendapat saya," tutur asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia tersebut.
Alasan Kuota Pemain Asing di Super League Jadi 11
Direktur Utama I League, Ferry Paulus, menjelaskan alasan di balik penambahan kuota pemain asing dari 8 menjadi 11.
Satu di antaranya untuk memberikan kesempatan tim Super League bersaing di kompetisi antarklub Asia.
Sejak musim lalu (2024/2025), klub yang berkompetisi di AFC Champions League Elite, AFC Champions League Two, dan AFC Challenge League boleh menurunkan 11 pemain asing sebagai starter.
"Klub merasa bahwa seperti jadi 'nanggung' gitu," tutur Ferry.
"Apalagi kita punya keinginan tanpa mengesampingkan pemain lokal yang ada, bahwa (klub) kita sangat perlu untuk bisa juga bersaing di Asia, karena itu pendaftaran (pemain asing) boleh 11," tutur mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta tersebut.