Analisis Feature Italia

Fiorentina Bantai Roma, Atalanta Permalukan Juventus: Simbol Kebangkitan Sepak Bola Italia

Hendry Wibowo - Kamis, 31 Januari 2019

BolaSkor.com - Satu hari yang berpotensi membuka mata semua dunia terhadap sepak bola Italia. Beberapa tahun lalu Serie A pernah dicoreng skandal pengaturan skor Calciopoli yang berujung hukuman degradasi Juventus.

Kemudian beberapa tahun terakhir, seakan tidak ada yang bisa menandingi kekuatan Juventus dari sisi teknis sampai finansial. Kesimpulannya, Serie A membosankan.

Baca Juga:

Tekuk Juventus Tiga Gol Tanpa Balas, Atalanta Samai Torehan Real Madrid dan Barcelona

7 Potensi Transfer yang Dapat Terjadi di Tenggat Waktu Bursa Transfer Musim Dingin

Federico Chiesa
Federico Chiesa (Zimbio)

Namun dalam satu hari, sepak bola Italia berpotensi menunjukkan kebangkitan seperti tahun 1990-an sampai awal 2000-an. Hari tersebut terjadi pada Rabu, 31 Januari di perempat final Coppa Italia.

Secara fantastis, Fiorentina bisa mempermalukan tim spesialis papan atas, AS Roma dengan skor menjanjikan: 7-1. Itu merupakan jumlah kebobolan terbesar yang dirasakan I Giallorossi sejak kandas dari Bayern Muenchen tahun 2014 lalu.

Beberapa jam berikutnya setelah pertandingan ini, Atalanta juga secara mengejutkan mengalahkan tim yang begitu dominan di Serie A maupun Coppa Italia beberapa tahun terakhir, Juventus dengan skor 3-0.

Fiorentina dan Atalanta seperti menjadi simbol kebangkitan sepak bola Italia. Ya hal seperti ini sulit dan hampir mustahil terjadi beberapa tahun terakhir.

Tapi faktanya, baik Fiorentina maupun Atalanta mengalahkan Roma dan Juventus karena memang layak meraihnya. Lantaran kedua tim tersebut dibekali skuat yang mumpuni.

Seperti Fiorentina. Bagaimana seorang bocah berusia 21 tahun, Federico Chiesa membuat bek kelas dunia milik Roma seperti Kostas Manolas dan Aleksandr Kolarov bermain layaknya pesepak bola yang masih hijau.

Skuat asuhan Stefano Pioli terbilang punya kekuatan merata di semua lini. Lini depan paling menakutkan. Karena Chiesa didukung pemain sekaliber Luis Muriel dan Kevin Mirallas. Di bangku cadangan, mereka bahkan masih punya Giovanni Simeone.

(Klik Halaman Berikutnya)

Sedangkan skuat Atalanta dibangun berkat konsistensi yang dibuat oleh beberapa pemain yang sudah cukup lama bermain di tim. Sebut saja Papu Gomez, Marten De Roon sampai Rafael Toloi.

Kemudian mereka dikombinasikan dengan pemain muda yang begitu berpotensi di dalam diri Duvan Zapata atau Mario Pasalic. Nama Zapata bahkan sedang naik daun. Tercatat pada sepuluh pertandingan terakhir, ia membukukan 17 gol dan satu assist.

Fabio Quagliarella
Fabio Quagliarella (Zimbio)

Fiorentina dan Atalanta bukan menjadi tim papan tengah terakhir yang bisa mengubah peta persaingan di sisa Serie A musim ini. Tengok Sampdoria yang kini sudah menempati posisi enam klasemen. Jika terus menunjukkan konsistensi, bukan tidak mungkin tim asuhan Marco Giampaolo bisa finis empat besar yang berarti mendapatkan tiket Liga Champions.

Seperti Fiorentina dan Atalanta, beberapa pemain Sampdoria juga sedang menunjukkan performa fantastis. Seperti Fabio Quagliarella yang telah menyumbangkan 16 gol atau mengisi daftar teratas pencetak gol terbanyak Serie A. Nama Quagliarella bahkan lebih baik ketimbang Cristiano Ronaldo yang baru mencetak 15 gol.

Kesimpulannya, andai manajemen Atalanta, Fiorentina dan Sampdoria bisa menjaga semua pemain terbaik, kebangkitan Serie A seperti era Il Sette Magnifico bisa terealisasi dalam jangka waktu dekat.*

Bagikan

Baca Original Artikel