Fakta Pahit Barcelona di Balik Era Baru Timnas Spanyol
BolaSkor.com – Debut Luis Enrique sebagai pelatih timnas Spanyol berjalan dengan baik melalui kemenangan 2-1 atas Inggris di Wembley pada ajang Liga Negara Eropa. Kemenangan itu mencoreng rekor mulus Inggris yang tidak pernah kalah di Wembley pada laga kompetitif sejak 2007.
Enrique menunjukkan sikap sebagai pelatih yang tegas dan tidak pandang buluh dalam memilih skuat. Perombakan besar-besaran dilakukannya dari skuat Julen Lopetegui di Piala Dunia 2018. Spanyol tanpa Diego Costa, Lucas Vazquez, Koke, Nacho Monreal, dan Jordi Alba.
Mantan pelatih FC Barcelona memiliki gambarannya sendiri akan pemain yang diinginkan dan masuk dalam rencana bermainnya di dalam skuat Spanyol. Dari 23 nama yang dipanggil, Enrique memanggil beberapa debutan seperti Pau Lopez, Jose Luis Gaya, Dani Ceballos, dan pemain-pemain dengan caps rendah: Marcos Alonso, Inigo Martinez, Diego Llorente, Suso, Rodri.
Spanyol sedianya belum sepenuhnya keluar dari identitas bermain mereka yang mengandalkan penguasaan bola kala melawan Inggris. Akan tapi, ada kreativitas lebih dari gaya bermain mereka dan para pemain yang diturunkan Enrique dapat membaca situasi permainan dengan baik: kapan harus bertahan, meningkatkan intensitas serangan, memainkan tempo saat menguasai bola, dan lain sebagainya.
Kendati baru memulai perjalanannya dengan Spanyol, publik sudah yakin masa depan La Furia Roja cerah di bawah asuhan Enrique. Ironisnya, di balik euforia era baru Spanyol ada fakta pahit mengenai mantan klub yang pernah dilatih Enrique, Barcelona.
Dua Perwakilan
Sergio Busquets dan Sergi Roberto. Kedua nama itulah perwakilan Barca di dalam skuat Spanyol arahan Enrique. Busquets bermain sebagai starter saat melawan Inggris, sementara Roberto hanya duduk di bangku cadangan.
Fakta itu unik, karena di masa lalu pemain Barcelona seringkali menyumbangkan pemain terbanyak di Spanyol dan menjadi tulang punggung permainan, hingga pada medio 2008-2012 permainan tiki-taka Barcelona menjalar di Spanyol. Dalam kurun waktu tersebut, Spanyol meraih dua Euro dan satu Piala Dunia.
Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Victor Valdes, Busquets, Carles Puyol, Gerard Pique, Pedro Rodriguez, dan David Villa, merupakan perwakilan Barca di Spanyol pada masa itu. Fakta tersebut jelas tidak bisa diabaikan Barca begitu saja.
Terlepas dari keputusan akhir yang dibuat Enrique soal pemain pilihannya, termasuk mencoret nama Alba dengan dugaan hubungan buruk keduanya, minimnya jumlah pemain Barca di skuat Spanyol itu juga bisa dipahami sebagai menurunnya produk akademi La Masia yang bertalenta.
Pique, Xavi, Iniesta, Valdes, Puyol, memang telah pensiun dari timnas. Akan tapi dalam skuat Barca asuhan Ernesto Valverde saat ini, pada kenyataannya memang tidak banyak mengandalkan produk akademi La Masia. Khususnya yang berasal dari Spanyol.
Jika situasi tersebut terus terjadi, maka Enrique akan memulai pergeseran kekuatan dalam skuat Spanyol yang lebih mengandalkan muka-muka baru tanpa pemain Barcelona di dalamnya.