Fabio Quagliarella, Dibuang Juventus hingga Ciptakan Sejarah Serie A
BolaSkor.com - Perjalanan karier Fabio Quagliarella sebagai seorang pesepak bola terasa seperti sebotol wine. Kian berumur, semakin terasa enak untuk dinikmati.
Mengawali karier di Torino, nama Fabio Quagliarella mulai terdengar ketika memperkuat Sampdoria pada musim 2006-2007. Saat itu, Quagliarella berstatus kepemilikan bersama dengan Udinese.
Musim selanjutnya, Fabio Quagliarella jatuh ke pelukan Udinese dengan status kepemilikan penuh. Sayangnya, di Stadio Friuli Quagliarella mengawali musim dengan kurang impresif.
Baca Juga:
Atalanta 2-2 Juventus: Gol Ronaldo Jadi Penyelamat Si Nyonya Tua dari Kekalahan
Inter Milan Dihukum Dua Laga Kandang Tanpa Penonton
Namun, setelah itu Fabio Quagliarella mampu tampil impresif bersama Udinese. Dia menciptakan duet mematikan di Serie A bersama legenda Udinese, Antonio Di Natale selama dua musim.

Separuh awal karier Fabio Quagliarella lebih banyak dihabiskan di klub-klub semenjana. Namun, peruntungannya berubah pada 2009, ketika Quagliarella dipinang klub kampung halamannya, Napoli.
Semusim di Napoli, sejatinya Fabio Quagliarella menjadi andalan di lini depan. Saat itu, Quagliarella menciptakan trio mematikan bersama Ezequiel Lavezzi.
Sayangnya faktor keamanan di Kota Naples dan kedatangan Edinson Cavani membuat Fabio Quagliarella harus angkat kaki. Kali ini, ke Juventus yang tengah terpuruk pasca Calciopoli.
Sejatinya, penampilan Fabio Quagliarella bersama Juventus tidak terlalu memprihatinkan. Quagliarella menjadi tandem sepadan untuk legenda I Bianconeri, Alessandro Del Piero.
Pada paruh pertama musim 2010-2011, Fabio Quagliarella langsung menjadi andalan di lini depan skuat asuhan Luigi Del Neri. Bahkan, Quagliarella menjadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi 17 gol.
Sayangnya cedera ACL saat menghadapi Parma menghancurkan karier Fabio Quagliarella di Juventus. Sejak saat itu, Quagliarella tersingkir dari skuat utama La Vecchia Signora.
Puncaknya pada musim panas 2014, ketika Juventus mendatangkan Alvaro Morata dan Kingsley Coman. Merasa tak lagi mendapat tempat di Allianz Stadium, Fabio Quagliarella menyebrang ke Torino.

Tragis memang, Fabio Quagliarella yang sempat menjadi andalan Juventus ketika terpuruk, terbuang begitu saja. Apalagi, pria asal Naples itu justru menyebrang ke klub rival.
Sayangnya hubungan Fabio Quagliarella tidak baik dengan para pendukung Torino. Lagi-lagi Quagliarella harus pindah klub, kali ini kembali ke tim yang melambungkan namanya, Sampdoria.
Ungkapan tidak ada tempat senyaman di rumah sendiri agaknya tepat untuk Fabio Quagliarella. Bersama Sampdoria, Quagliarella kembali menemukan ketajaman.
Pada musim penuh pertamanya, 2017-2018, sejak kembali ke Sampdoria, Fabio Quagliarella masuk empat besar daftar pencetak gol Serie A. Saat itu, dia mencetak 19 gol.
Musim ini pun ketajaman Fabio Quagliarella tidak kunjung memudar. Dari 18 pertandingan yang telah dilalui, penggawa timnas Italia itu telah membukukan 11 gol.
Terbaru, Fabio Quagliarella mencatatkan sejarah baru di Serie A. Penyerang berusia 35 tahun itu menyamai rekor yang ditorehkan 16 tahun silam.
Berkat golnya ke gawang Chievo pada pekan kedelapan Serie A, Fabio Quagliarella mencetak gol dalam delapan laga beruntun. Jumlah itu merupakan torehan tersendiri di Serie A.
Sejarah mencatat, tidak ada pemain asal Italia yang mampu mencetak gol dalam delapan pertandingan berturut-turut di Serie A sejak 2002. Ketika itu, Christian Vieri yang mampu melakukannya.

Penampilan apik Fabio Quagliarella di usia senja setelah tersingkir dari Juventus seolah melanjutkan tradisi penyerang Italia. Bukan rahasia apabila di Italia kerap bermunculan penyerang-penyerang gaek yang tampil impresif.
Sebut saja Luca Toni yang terlambat membela timnas Italia. Demikian juga mantan rekan satu tim Fabio Quagliarella, Antonio Di Natale.
Performa Fabio Quagliarella membuatnya dilirik salah satu kesebelasan top Italia, AC Milan. Patut dinanti, sampai kapan Quagliarella akan menciptakan rekor anyar di Serie A.