Eropa dan Peran Besarnya di Balik Keberhasilan Flamengo Juara Copa Libertadores
BolaSkor.com - 24 November 2011, Estadio Monumental "U" di Lima, Peru, disesaki oleh fans sepak bola yang mewakili dua tim besar Brasil dan Argentina, Flamengo dan River Plate. Bukan hanya fans dari kedua klub yang hadir, begitu juga fans netral yang ingin menikmati pertandingan.
Maklum, pertandingan antara Flamengo dan River Plate bukan sekedar laga biasa, melainkan final Copa Libertadores atau kerennya: Liga Champions-nya Amerika Latin. Jadi, wajar saja jika ekspektasi fans terhadap laga itu sangat besar seperti Liga Champions Eropa.
Venue final sedianya berlangsung di Santiago, Chili, tapi karena ada isu sosial di Ibu Kota Chili itu, maka tempat final dipindahkan ke Peru. Dan ini jadi kali pertama sejak 1988 turnamen ditentukan di satu laga - sebelumnya berlangsung dengan sistem dua leg.
Suporter asal Brasil di seluruh dunia menyaksikan dan mendoakan yang terbaik untuk Flamengo, sementara fans asal Argentina mendukung River Plate. Kabarnya, fans Argentina menempus perjalanan 2.500 mil dari Buenos Aires ke Peru dengan menggunakan bus yang disiapkan klub.
Baca Juga:
Gelandang AC Milan Dinilai Tak Pantas Pakai Nomor 10 Timnas Brasil
Pelatih Timnas Brasil Minta Lionel Messi Belajar Terima Kekalahan
Perjalanan itu tidak sia-sia. Final berlangsung seru, menghibur, dan berjalan lebih seru dibanding final Liga Champions Eropa 2018-19. Flamengo keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1 via dua gol yang dicetak Gabriel Barbosa (89' dan 90+2'), yang membalas gol cepat Rafael Santos Borre (14').
Drama semakin bertambah karena dua kartu merah yang diterima Barbosa (90+5') dan Exequiel Palacios (90+5'). Palacios diusir usai menendang Henrique yang terjatuh, sementara Barbosa karena tindak sarkasme melalui tepukan tangan.
Flamengo juara dan sebagian besar fans Brasil larut dalam selebrasi - termasuki bintang PSG asal Brasil, Neymar. Ini juga menjadi titel kedua Copa Libertadores yang diraih Flamengo sejak terakhir meraihnya pada 1981.
Di balik kesuksesan Flamengo mengalahkan River Plate, ada peran atau kontribusi besar pemain-pemain dan staf kepelatihan dari Eropa. Tak dipungkiri lagi, pengalaman mereka berkarier di Benua Biru berakhir manis di Peru.
Tak salah memang jika Eropa selalu jadi destinasi tertinggi pemain-pemain muda non-Eropa untuk melanjutkan karier mereka. Hasil didikan sepak bola Eropa yang disiplin, terorganisir, dan terstruktur rapih berdampak positif.
Selain Jorge Jesus, mantan pelatih Braga, Benfica, dan Sporting Lisbon, serta staf kepelatihannya yang berasal dari Portugal, ada juga pemain-pemain yang pernah merumput di Eropa seperti Filipe Luis, Rafinha, Gerson, Gabigol, Diego, Diego Alves, Pablo Mari, Vitinho, dan Rhodolfo
Beberapa nama di antara mereka boleh jadi tidak asing lagi bagi pecinta sepak bola Eropa. BolaSkor.com akan menjabarkan informasi mengenai beberapa nama dari pemain-pemain tersebut.
Diego
Fans Juventus dan Atletico Madrid tidak akan melupakan nama ini. Diego Ribas da Cunha nama lengkapnya. Pengatur serangan berusia 34 tahun bermain untuk Bianconeri pada musim 2009-10 dan Atletico Madrid pada 2011-12 (dan periode kedua pada 2014).
Di antara klub-klub Eropa yang pernah dibela Diego, penampilan terbaiknya justru keluar kala memperkuat Werder Bremen dari tahun 2006-2009. Diego juga meraih satu LaLiga (2013-14) dan Liga Europa (2011-12) bersama Atletico.
Filipe Luis
Baru saja bergabung dengan Flamengo pada Juli 2019, Filipe Luis sudah menikmati trofi prestisius Piala Libertadores. Sebelum di Flamengo, bek kiri berumur 34 tahun bermain di Atletico dan berada di satu tim yang sama dengan Diego.
Momen terbaiknya ada bersama Atletico selama dua periode (2010-2014 dan 2015-2019). Selain Atletico, Filipe Luis juga pernah bermain untuk Deportivo La Coruna dan Chelsea.
Rafinha
Meninggalkan Eropa dengan kesuksesan besar bersama Bayern Munchen (2011-2019) berupa: tujuh titel Bundesliga, empat DFB-Pokal, empat Piala Super DFL, satu Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Pengalaman bek kanan berusia 34 tahun itu sama pentingnya dengan Filipe Luis dan Diego.
Gerson
Pecinta sepak bola Eropa tentu tidak tahu banyak mengenai pemain yang satu ini. Selain usianya masih muda, 22 tahun, Gerson bukan nama yang populer. Meski begitu, Gerson pernah memelajari sepak bola Italia selama tiga tahun bersama AS Roma (2016-2019) dan Fiorentina (pemain pinjaman 2018-19).
Gerson dibeli Flamengo dari Roma sebesar 11,8 juta euro pada Juli 2019. Itu jadi rekor transfer pemain termahal asal Brasil yang dibeli klub Brasil. Bukti tentunya akan kepercayaan mereka dengan kualitas Gerson.
Gabriel Barbosa
Inter Milan bisa jadi akan mempertimbangkan untuk memberi kesempatan kedua kepada Gabriel Barbosa atau Gabigol. Striker berusia 23 tahun sudah dua tahun bermain sebagai pemain pinjaman Inter di Benfica (2017-18), Santos (2018-19), dan Flamengo.
Masa pinjaman itu mengembangkan kemampuannya yang dibuktikan dengan dua gol ke gawang River Plate. Barbosa bisa jadi opsi ideal untuk bersaing dengan dua striker andalan Inter saat ini: Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez.