Erick Thohir Minta Publik Tak Ragukan Nasionalisme Pemain Keturunan Termasuk Mees Hilgers dan Eliano Reijnders
BolaSkor.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta publik untuk tidak meragukan nasionalisme para pemain keturunan yang bermain untuk Timnas Indonesia.
Erick mengatakan para pemain itu juga punya rasa cinta terhadap tanah air. Sebab, dalam darah mereka mengalir darah Indonesia dari orang tua atau kakek-neneknya.
Sebelumnya, sejumlah pihak mengkritik PSSI yang gencar melakukan naturalisasi. Namun, Erick menyatakan PSSI akan selalu membuka ruang bagi para pemain keturunan untuk membela Timnas Indonesia.
Terbaru, PSSI tengah memproses naturalisasi dua pemain keturunan, yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Mees Hilgers punya darah Indonesia dari sang ibu yang asal Manado, sedangkan ibu Eliano bersuku Ambon tetapi lahir di Jakarta.
"Kalau mengenai naturalisasi, Mees Hilgers itu ibunya orang Manado. Eliano (Reijnders) ibunya orang Maluku," kata Erick Thohir, Kamis (19/9).
Baca Juga:
Breaking News: Timnas Indonesia Naik 4 Tingkat di Ranking FIFA, Makin Dekat dengan 100 Besar!
Erick Thohir Sebut Naturalisasi di Timnas Indonesia Bukan Program Jangka Pendek
Eliano Reijnders Optimistis Bantu Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
"Bahkan ibunya (Mees Hilgers) masih sering pulang ke Manado melihat yayasan tunanetra yang dia bina."
"Jadi mereka sangat Indonesia. Jangan pernah pertanyakan Merah-Putih mereka," tutur Erick.
Erick Thohir juga turut buka suara soal foto Mees Hilgers yang viral di media sosial. Pemain 23 tahun itu berfoto dengan memegang bendera Merah-Putih yang diberikan penggemar usai laga FC Twente kontra SC Heerenveen pada laga pekan ketiga Liga Utama Belanda atau Eredivisie.
Laga itu sendiri berakhir untuk kemenangan FC Twente dengan skor 2-0. Dua gol itu dicetak oleh Sem Steijn pada menit 22 (penalti) dan 39.
"Ada sebuah video hari ini baru terlihat ketika Mees Hilgers bermain dengan klubnya, tiba-tiba ada yang bawa bendera Merah-Putih, lalu dia ambil benderanya, dia foto. Nah itulah nasionalisme," ujar Erick.