Erick Thohir Beri Jawaban soal Kans Piala Presiden Jadi Turnamen Resmi Pendamping Liga 1
BolaSkor.com - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, mengatakan sulit Piala Presiden dijadikan turnamen resmi pendamping Liga 1, bukan lagi sebagai turnamen pramusim.
Piala Presiden sudah digelar sejak 2015, di mana saat itu kompetisi sedang vakum, imbas dari sanksi FIFA. Kini, gelaran Piala Presiden edisi 2024 sudah berakhir.
Arema FC keluar sebagai juara untuk keempat kalinya, usai menumbangkan Borneo FC Samarinda melalui adu tendangan penalti dengan skor 4-3 (1-1) di Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/8) malam WIB.
Selama hampir 9 tahun ini, Piala Presiden menjadi turnamen yang kompetitif. Seluruh klub peserta sangat serius bersaing untuk menjadi juara. Salah satu alasannya soal hadiah juara yang nilainnya sangat bermanfaat bagi klub.
Baca Juga:
Arema FC Sumbangkan Hadiah Juara Piala Presiden untuk Keluarga Korban Kanjuruhan
Menang Adu Penalti dari Borneo FC, Arema FC Juara Piala Presiden 2024
Cuma Menang Sekali di Piala Presiden 2024, Persija Akan Berbenah untuk Hadapi Liga 1
Erick Thohir melihat Piala Presiden sejauh ini hanya sebagai turnamen pramusim. Belum bisa jika memang menjadi turnamen resmi pendamping kompetisi Liga 1.
"Problemnya kami adalah mengatur kalender yang sulit. Sekarang AFC baru saja melahirkan liga berjenjang. Seperti Eropa. Itu sangat padat. Belum lagi Asia Tenggara ada turnamen antarklub. Ada lagi FIFA matchday. Pemain istirahatnya kapan? Pemain bukan robot," ujar Erick Thohir di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8).
"Dalam 365 hari ada tingkat kelelahan tinggi. Ketika lelah, dipaksa main, cedera. Kalau kita kaya spanyol, tim Spain di turnamen Eropa dan olimpiade beda. Talenta full Indonesia belum sebanyak Spanyol," tambahnya.
Erick Thohir mengatakan, belum cukup jumlah pesepak bola di Indonesia untuk bisa menggelar turnamen resmi pendamping Liga 1. Apalagi, ia menyinggung soal agenda Timnas Indonesia yang padat.
"Contoh pemain Indra Sjafri (pelatih Timnas Indonesia U-19). Jika Dony Tri Pamungkas cedera, apa pengganti Dony ada tiga orang lagi? Belum ada," tutur Erick Thohir.
"Sama dengan coach Nova Arianto (pelatih Timnas Indonesia U-16). Timnas senior kita pun baru hari ini ada 2 x 11 pemain. Kita perlu 150 pemain. Baik di senior, U-23, junior. Total harus ada 150. Jadi kalau terlalu banyak kalender, pemain cedera kita tidak punya pengganti," tutupnya.