Ragam Feature Inggris

Episode Mengejar Cinta Maurizio Sarri Sampai ke London

Johan Kristiandi - Kamis, 24 Januari 2019

BolaSkor.com - Gonzalo Higuain akhirnya mengakhiri spekulasi kariernya dengan bergabung ke Chelsea. Satu di antara faktor sang pemain hengkang ke The Blues adalah keberadaan Mauruzio Sarri di balik ruang kendali.

Sejatinya, Chelsea sudah tersengsem kepada Gonzalo Higuain sejak awal musim 2018-2019. Penyerang Argentina itu masuk dalam daftar permintaan Sarri bersama Jorginho.

Tak ingin mengecewakan Sarri, Chelsea berusaha keras merayu Juventus untuk melepas Higuain. Namun, keinginan sang pemain yang lebih memilih AC Milan menjadi pembeda. The Blues pun harus gigit jari.

Juventus menerima proposal dari Milan senilai 18 juta euro untuk meminjam Higuain selama satu musim diserta opsi tebus sebesar 31 juta pounds. Jumlah itu terbilang besar dalam proses negosiasi yang hanya menaruh opsi tebus, bukan kewajiban.

Baca juga: Higuain Mendarat di London, Piatek Sambangi Milan

Gonzalo Higuain

Berbicara kepada Sky Italia, Higuain mengungkapkan alasan menolak Chelsea. Pemain 31 tahun itu ragu seluruh pihak di Chelsea menginginkan dirinya bergabung.

"Saya sangat menghormati Sarri. Namun, dia adalah satu-satunya orang yang ingin saya bergabung di Chelsea. Sementara itu, seluruh elemen di AC Milan ingin saya bergabung," papar Higuain.

"Itu adalah alasan saya memilih Milan. Motivasi serta keyakinan yang ditunjukkan itu sangat penting," sambung El Pipita.

Akan tetapi, AC Milan tidak menjadi rumah yang nyaman bagi Higuain. Di bawah asuhan Gennaro Gattuso, ketajaman Higuain menjadi tumpul. Selain itu, ia mulai terlihat frustrasi seperti pada laga melawan Juventus ketika gagal penalti dan mendapatkan kartu merah.

Menurut catatan Transfermarkt, Higuain hanya mencetak delapan gol plus tiga assist dalam 22 pertandingan. Statistik yang membuatnya mendapatkan rapor merah dari publik sepak bola Italia.

Namun, di belahan bumi lainnya, London, masih ada Sarri yang setia menunggu Higuain. Kendati sang pemain sedang melempem, Sarri tetap meminta manajemen Chelsea tak mengibarkan bendera putih dalam perburuan.

Higuain yang mendengar kabar tersebut pun menentukan sikap. Ia menilai Sarri bisa menjadi sosok yang tepat untuk mengembalikan insting mencetak golnya yang hilang. Maklum, pelatih asal Italia itu pernah menjadikan Higuain predator tertajam di Seria A dengan torehan 36 gol dalam satu musim.

Cinta lama bersemi kembali akhirnya pun terjadi. The Blues menggaet Higuain dengan status peminjaman dan opsi perpanjangan hingga 30 Juni 2020. Sementara itu, biaya peminjaman senilai 18 juta euro dan penebusan disepakati pada angka 36 juta euro.

"Kesepakatan juga memperbolehkan Chelsea dengan opsi perpanjang masa durasi pinjaman hingga 30 Juni 2020, untuk pertimbangan 18 juta euro yang yang dibayarkan pada tahun finansial 2019-2020, atau menebus opsi beli permanen sebesar 36 juta euro yang dibayarkan selama dua tahun," ungkap pernyataan di laman resmi Juventus.

Kembali ke pelukan sang mantan (Maurizio Sarri) membuat Higuain semringah. Ia mengaku tertantang bermain di Premier League dengan membela panji Chelsea.

Baca juga: Eden Hazard Merasa Sering Kecewakan Manajer-manajer Chelsea

Gonzalo Higuain

"Ketika ada kesempatan gabung Chelsea saya akan coba mendapatkannya. Ini tim yang selalu saya sukai karena punya banyak sejarah, stadion yang indah, dan mereka bermain di Premier League, liga yang selalu saya ingin coba mainkan," ungkap Higuain di laman resmi Chelsea.

"Saya sekarang berharap bisa memberikan kembali kepercayaan yang diberikan Chelsea saat bertanding. Saya tak sabar memulai dan saya harap bisa beradaptasi secepat mungkin," timpalnya.

Kedatangan Gonzalo Higuain dikabarkan akan membuat Alvaro Morata tersingkir. Eks Juventus tersebut dilaporkan sangat dekat bergabung dengan Atletico Madrid. Sementara itu, AC Milan tak butuh waktu lama mencari pengganti Higuain. Il Diavolo Rosso sudah mengamankan penyerang Genoa, Krzysztof Piatek.

Kini, Higuain telah meninggalkan Milan. Ia pergi bukan tanpa tujuan, sang pemain kembali ke pelukan Sarri di mana Chelsea sebagai perantauan. Entah kembali tajam atau kian tenggelam, hanya waktu yang bisa memberikan jawaban.

Non mollare mai El Pipita!

Bagikan

Baca Original Artikel