Analisis Feature Inggris Berita

Duel Harry Kane Vs Marcus Rashford, Representasi Striker Modern Inggris

Arief Hadi - Minggu, 13 Januari 2019

BolaSkor.com - Wembley akan menjadi panggung pertempuran antara Tottenham Hotspur, pemilik sementara hingga White Hart Lane selesai direnovasi, kontra Manchester United di pekan 22 Premier League, Minggu (13/1) pukul 23.30 WIB.

Di tengah pertempuran besar itu, dua 'jenderal' akan sama-sama memimpin di garda terdepan kedua tim. Harry Kane di kubu Tottenham dan Marcus Rashford untuk Man United. Keduanya kompatriot di timnas Inggris, namun khusus laga nanti, mereka harus mengesampingkannya.

Kontribusi keduanya dalam memberikan bantuan kepada tim masing-masing akan sangat dinanti. Tidak hanya sekedar mencetak gol yang memang jadi tugas utama mereka, baik Rashford atau Kane juga berpotensi menciptakan perbedaan dengan cara yang berbeda.

Kane dikenal dengan tipikal penyerang oportunis yang dapat memanfaatkan peluang sekecil apapun menjadi gol. Kemampuannya juga komplit: kaki kanan dan kiri sama kuat, duel bola udara bisa dilakoninya, dan juga penendang jarak jauh yang bagus.

Baca Juga:

Isu Kedatangan Pochettino ke Old Trafford Panaskan Laga Spurs Vs Man United

Wayne Rooney Yakin Harry Kane Akan Pecahkan Rekornya

Harry Kane

Itu baru tugas utamanya sebagai penyerang. Jika dilihat secara menyeluruh, bomber berusia 25 tahun juga bertindak seperti Francesco Totti di timnas Italia atau AS Roma dahulu kala.

Kane acapkali menarik perhatian bek-bek lawan dengan bergerak mundur hingga ke tengah, menahan bola, menunggu pergerakan dari rekan setim dan turut andil membangun serangan - kurang lebihnya juga sama seperti Karim Benzema.

Sementara Rashford punya peran berbeda. Titik poin yang menjadi kekuatannya ada pada kelincahan dan kecepatan kala mendribel bola, sehingga ia bisa ditempatkan melebar atau pun penyerang tengah.

Layaknya bunglon, peran striker sentral hanyalah kamuflase bagi Rashford, karena dia bisa tiba-tiba bergerak di kiri, kanan, atau juga tengah. Pergerakannya itu juga memberi ruang pemain tengah naik membantu serangan.

Kelebihan Rashford dalam mengeksekusi bola mati juga menjadi satu nilai plus dari pemain berusia 21 tahun. Ole Gunnar Solskjaer, manajer United tahu itu hingga Rashford dipilih ketimbang Romelu Lukaku untuk menempati posisi penyerang tengah.

Marcus Rashford

Apa yang diperlihatkan keduanya bisa jadi representasi lini depan modern di timnas Inggris. Ketika dahulu Three Lions mengandalkan tipikal striker yang jago berduel bola udara, sosok target man seperti Peter Crouch, Emile Heskey, dan Andy Carroll, kini peran itu sudah mulai terkikis.

Semua berawal dari Piala Dunia 2014. Tiga striker yang ada dalam skuat Inggris kala itu bukanlah penyerang klasik dengan tubuh tinggi tegap, melainkan mereka yang cepat dan lincah: Kane, Rashford, dan Jamie Vardy.

Minus Wayne Rooney, legenda sepak bola Inggris yang juga punya kemampuan komplit, kini Inggris memiliki dua penyerang modern pada diri Kane-Rashford. Keduanya adalah ujung tombak andalan tim besutan Gareth Southgate hingga bertahun-tahun ke depan.

(Di halaman berikutnya akan membahas perbandingan statistik kedua striker)

Perbandingan Musim Ini

"Kita semua bisa berbicara mengenai Harry Kane dan kelas bermainnya, dan saya yakin Marcus juga punya potensi untuk berada di atas sana (level teratas)."

Dengan kata lain, ucapan Solskjaer secara tidak langsung mengakui bahwa Kane memang setingkat di atas Rashford. Solskjaer tidak salah. Kane, yang terpaut usia empat tahun lebih tua dari Rashford, sudah terlebih dahulu memulainya.

Sejak mulai banyak dimainkan pada musim 2014-15, Kane selalu jadi andalan di lini depan Spurs dan rajin mendulang gol, menjadi top skor bagi tim. Kane sudah dua kali memenangi penghargaan Sepatu Emas Premier League.

Musim ini pun statistik sudah 'berbicara' banyak mengenai perbedaan keduanya. Kane sudah mencetak 14 gol di Premier League, sementara Rashford lima. Konversi gol Kane pun juga lebih efisien ketimbang Rashford.

Harry Kane unggul atas Marcus Rashford

Kane juga telah tiga kali sukses melalui lawan dengan dribel bolanya berbanding 18 Rashford, plus memenangi 58 duel bola udara dibanding 33 Rashford.

Melihat catatan statistik menarik yang dimenangi Kane itu, Rashford seharusnya bisa belajar banyak darinya cara bermain efisien dan efektif. Entah itu ketika mengonversi peluang jadi gol atau memberi kontribusi bermakna tiga poin bagi tim.

Menarik untuk dinanti, apakah Rashford akan melewati level Kane di laga nanti dari segi kontribusi penting untuk tim, atau malah Kane yang memperlihatkan kelayakannya sebagai salah satu striker top Eropa dengan banderol 100 juta poundsterling lebih.

Bagikan

Baca Original Artikel