Didukung PNM, Pro Futsal League 2025/2026 Dimulai Akhir Pekan Ini
BolaSkor.com - Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025/2026, akan bergulir akhir pekan ini, Sabtu (4/10).
Sebanyak 12 tim dipastikan ambil bagian dalam kompetisi tersebut.
Tim-tim itu di antaranya Bintang Timur Surabaya, Black Steel FC Papua, ?Unggul FC Malang, ?Fafage Banua, Cosmo JNE Jakarta, dan Pangsuma FC Kalbar.
Berikutnya ada ?Nanzaby FC Kepri, ?Moncongbulo FC Makassar, ?Halus FC Jakarta, ?Kuda Laut Nusantara FC, Asahan Allstar, dan ?Raybit FC.
Baca Juga:
Kalah oleh Latvia, Timnas Futsal Indonesia Runner-up Four Nations Cup 2025
Disaksikan Langsung Menpora Erick Thohir, Timnas Futsal Indonesia Bungkam Belanda 5-1
Timnas Futsal Indonesia Bungkam Tanzania 7-1, Belanda Dikalahkan Latvia
Pada tahun ini Pro Futsal League mendapatkan dukungan Perusahaan BUMN, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai sponsor utama.
Sementara itu, MNC Media melalui MNC TV, RCTI+, Vision+, dan Sportstars, menjadi official broadcaster.
FFI Apresiasi Dukungan PNM dan MNC Group
Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar, mengapresiasi dukungan dari PNM dan MNC Media untuk Pro Futsal League 2025/2026.
Dukungan dari kedua pihak itu, kata Michael, menunjukkan bahwa kompetisi futsal mulai dilirik dari sisi komersial.
"Saya sangat berterima kasih kepada PNM sebagai BUMN yang memiliki komitmen, itikad baik, dan keinginan kuat untuk bersama-sama membangun masa depan futsal Indonesia," kata Michael di INews Tower, Jakarta, Rabu (1/10).
"Harapannya, futsal Indonesia dapat berkembang pesat dan semakin kompetitif di level internasional,” ujarnya menambahkan.
FFI Perkenalkan KFI sebagai Operator Pro Futsal League 2025/2026

Michael Victor Sianipar juga resmi memperkenalkan Kompetisi Futsal Indonesia (KFI) sebagai operator Pro Futsal League mulai musim 2025/2026.
Langkah ini diambil FFI untuk membuat kompetisi futsal semakin berkembang seperti yang terjadi di sepak bola (I League) dan basket (IBL).
"Terhitung musim ini (KFI) akan punya otoritas untuk menjalankan liga. Harapannya agar ada pemisahan antara regulator dan operator."
"Ini mungkin model yang sudah dilakukan di cabang-cabang olahraga lain, seperti sepak bola ada PT liganya (I League). Kemudian basket juga sama. Jadi, hal ini juga memudahkan kita untuk kolaborasi (dengan pihak lain)," tutur Michael.