Indonesia

Dideportasi, Sergei Litvinov: 'Aku Rapopo'

BolaSkor - Rabu, 02 Juli 2014

Solo - Sergei Litvinov, pemain asing asal Rusia yang sempat menjadi penjual jus karena gajinya ditunggak PSLS Lhokseumawe, akhirnya dideportasi karena izin tinggalnya sudah habis. Menanggapi hal ini, Litvinov hanya mampu berkata lirih, "Aku rapopo". Litvinov ditangkap dan ditahan oleh pihak Keimigrasian kota Solo, Jawa Tengah, hari Jumat (27/6) lalu. Rencananya, ia akan diberangkatkan ke Jakarta hari Rabu (2/7) ini, sebelum diterbangkan ke Rusia melalui Seoul, Korea Selatan, nanti malam. Darori, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Solo, mengungkapkan Litvinov bersikap sangat kooperatif ketika tim menangkapnya. Ditambahkannya, Keputusan mengecek izin tinggal Litvinov diambil setelah mengetahui cerita mengenai nasib yang bersangkutan di media. Mengenai izin tinggal di Indonesia yang tidak diurus, Darori mengatakan, Sergei beralasan karena paspornya selama ini dipegang oleh klub dan akan diuruskan. Namun setelah diperiksa paspornya, izin tinggal tersebut tidak dimiliki oleh Litvinov. "Setiap orang asing yang berada di Indonesia kan harus mempunyai izin tinggal. Apalagi kalau izin tinggalnya habis lebih dari 60 hari, sesuai undang-undang, harus dideportasi, kemudian kita ajukan penangkalan," ia menambahkan. "Kita akan mengajukan surat penangkalan ke Direktorat Jenderal Imigrasi, jadi dia tak bisa kembali lagi selama 6 bulan ke depan," ia memungkasi. Ya, Litvinov sudah sejak setahun lalu belum menertima gajinya dari PSLS Lhokseumawe, dengan total Rp 124 juta. Guna menyambung hidup, Litvinov bekerja serabutan, termasuk membantu temannya berjualan jus. Hal itu ia lakukan karena tak memiliki uang untuk pulang ke kampung halamannya. "Aku rapopo. Aku akan pulang ke Rusia untuk sementara, nanti akan  kembali lagi. Tapi bukan untuk bermain sepak bola karena kondisi sepakbola di Indonesia sudah kacau," ungkap Litvinov. Litvinov sendiri sudah mengadukan nasibnya kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Namun, hingga saat ini belum ada bantuan nyata. PSSI, sebagai Federasi Sepak bola Indonesia, dan PSLS sendiri terkesan seperti 'lepas tangan'.

Bagikan

Baca Original Artikel