Demi Misi Kebangkitan Manchester United, Ruben Amorim Akui Telah Berbicara kepada Manajemen
BolaSkor.com - Musim 2024-2025 menjadi salah satu musim terburuk Manchester United. Memecat Erik ten Hag pada November lalu dan menggantikannya dengan Ruben Amorim tidak memberikan dampak instan, khususnya di Premier League.
Red Devils telah menelan 17 kekalahan dari 36 laga, 10 kali menang, dan sembilan kali imbang. Alhasil, Man United berada di peringkat 16 dengan raihan 39 poin, dua tingkat di atas Ipswich Town (22 poin) yang berada di zona degradasi.
Situasi itu membuat pelatih Man United, Ruben Amorim, malu serta kecewa dan ia menuturkannya usai kekalahan 0-2 dari West Ham United di Premier League.
Baca Juga:
Final Liga Europa: Setiap Pemain Manchester United Hanya Dapat Jatah Dua Tiket Gratis
Manchester United Berada di Peringkat 16 Klasemen, Ruben Amorim Malu dan Khawatir
"Malu dan sulit untuk menerimanya. Semua orang harus berpikir serius tentang banyak hal di sini," papar Amorim di laman resmi Man United.
"Kami harus mengubah banyak hal di akhir musim. Kekhawatiran terbesar adalah perasaan bahwa 'Kami tidak bisa berubah dan tidak apa-apa'. Kami kehilangan perasaan bahwa kami adalah klub besar dan perasaan bahwa kalah di kandang sendiri adalah hal terburuk di dunia."
Ruben Amorim Telah Berbicara kepada Manajemen
Ruben Amorim (@centredevils)
Amorim menilai masalah Man United lebih dari sekedar teknik atau taktik, bahkan juga terjadi di luar lapangan pertandingan. Menurutnya, klub sekaliber Man United tak seharusnya 'baik-baik' saja ketika kalah atau meraih hasil imbang.
"Pertama-tama, saya benar-benar malu, dalam 25 pertandingan hanya menang enam kali. Ada yang salah dalam cara kami bermain sepak bola," ujar Amorim kepada Sky Sports.
"Terkadang ini bukan tentang cara kami bermain, secara taktis atau teknis, ini tentang cara kami menghadapi persaingan, cara kami menderita, cara kami marah karena kalah. Hal-hal ini perlu kami tingkatkan."
"Ini bukan hanya di dalam lapangan, ini juga di luar lapangan. Perasaan itulah yang saya bicarakan - berjuang sampai akhir, cara kami menghadapi persaingan. Tidak baik untuk kalah, tidak baik untuk seri."
"Perasaan itu bukan tentang kepercayaan diri, ini tentang keyakinan dan pemahaman bahwa kami adalah Manchester United. Kami tidak ingin menjadi yang terburuk di liga dan posisi kami tidak dapat diterima," tegasnya.
Amorim ingin mengubah budaya tersebut dan ia telah memiliki ide untuk membangkitkan Man United. Guna mewujudkannya Amorim telah berbicara kepada manajemen klub.
"Bagi saya, itu bukan karena kurangnya rasa percaya diri. Itu sesuatu yang lebih mendalam," tambah Amorim.
"Saya berbicara dengan manajemen, dengan semua orang - bahkan para penggemar di setiap momen. Saya punya firasat jelas bahwa saya tahu apa yang dibutuhkan tim ini untuk menjadi jauh lebih baik. Itu membantu saya mempertahankan level itu, tidak menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi," pungkas pelatih asal Portugal tersebut.