Jerman

Bundesliga, Surga Para Pemain Asia

BolaSkor - Rabu, 15 Januari 2014

Jakarta - Bundesliga merupakan salah satu kompetisi elit di benua biru Eropa. Meskipun kalah gemerlap jika dibandingkan dengan La Liga Spanol atau Englishh Premier League, Bundesliga tetap menjaga eksistensinya sebagai salah satu kompetisi paling bergengsi di Eropa. Beberapa klub dari Bundesliga tercatat pernah berjaya di Eropa, sebut saja Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, dan Hamburg SV. Meskipun terbilang ketat, Bundesliga begitu mengapresiasi para pemain sepak bola dari berbagai benua, salah satunya Asia. Bundesliga seakan menjadi tujuan utama para pemain Asia untuk mengadu nasib menjadi seorang profesional di negara Adolf Hitler tersebut. Bundesliga sudah mengenal sepak terjang pemain Asia sejak tahun 1977, saat itu legenda sepak bola Jepang Yasuhiko Okudera menjadi pemain Asia pertama yang menjejakan kaki di ketatnya persaingan Bundsliga. Okudera ditransfer FC Koln dari klub Jepang Furukawa Electric di tahun tersebut. Okudera juga turut mengantar FC Koln meraih gelar juara Bundesliga dan DFB Pokal di tahun pertamanya. Setelah menghabiskan 3 musim bersama FC Koln, Okudera hijrah ke klub Bundesliga lainnya Hertha Berlin dan bermain selama semusim periode 1980-1981. Karier Okudera kembal menanjak saat bergabung dengan klub elit Jerman Werder Bremen di tahun 1981, bersama Bremen ia total bermain di 159 laga dan mencetak 11 gol. Sayang ia tak berhasil mempersembahkan gelar juara Bundesliga dan hanya mengantar Bremen menjadi runner-up selama 3 musim antara lain, 1982/83, 1984/85, dan 1985/86. Setahun setelah kedatangan Yasuhiko Okudera negara Asia lainnya Korea Selatan menyumbang satu pemainnya untuk berlaga di Bundesliga. Dia adalah legenda Korea Selatan Cha Bum-Kun. Cha Bum-Kun yang pernah menangani Tim Nasional Korea Selatan di Piala Dunia 1998 datang ke Bundesliga di tahun 1978 dan bergabung bersama Darmstadt 98. Hanya semusim bersama Darmstadt, Cha kemudian diboyong Eintracht Frankfurt di musim 1979/80. Di musim pertamanya bersama Frankfurt, Cha langsung memberikan gelar internasional pertamanya dengan menyabet gelar juara Piala UEFA 1980, selain itu ia juga mengantar Franfurt menjadi kampiun DFB Pokal di tahun 1980/81. Bersama Frankfurt total ia bermain di 122 laga dan mengemas 46 gol selama 4 musim. Sukses bersama Frankfurt diteruskan di klub elit Jerman lainnya Bayer Leverkusen, Cha ditransfer Leverkusen di musim 1983-1984. Bersama Leverkusen ia bermain di 185 laga dengan torehan 52 gol. Ia juga berhasil mengangkat trofi UEFA keduanya bersama Leverkusen di tahun 1988. Selain dua pemain tersebut ada pula trio Iran yang juga bersinar di Bundesliga periode 90an, mereka adalah Khodadad Azizi, Karim Bagheri, dan Ali Daei. Khodadad Azizi pernah bermain di FC Kold pada tahun 1997-2000, Karim Bagheri menjadi andalan Arminia Bielefeld periode 1997-2000, dan yang tersukses adalah Ali Daei. Daei tercatat pernah memperkuat 3 klub Bundesliga antara lain Arminia Bielefeld, Hertha Berlin dan raksasa Jerman Bayern Muenchen. Di era 2000 an awal , juga ada 3 nama Asia yang bersinar di Bundesliga antara lain, Ali Karimi, Mehdi Mahdavikia, dan penyerang Jepang Naohiro Takahara. Ali Karimi pernah berseragam Bayern Muenchen di tahun 2005 hingga 2006. Ia sukses mengantar Die Roten meraih gelar ganda di tahun tersebut yaitu juara Bundesliga dan DFB Pokal. Karimi juga pernah membela klub Bundesliga lainnya Schalke 04 di tahun 2011. Selanjutnya ada bek kiri Iran Mehdi Mahdavikia, pertama kali datang ke Bundesliga dengan status pemain pinjaman di Vfl Bochum tahun 1998. Tahun 1999 ia bergabung bersama Hamburg SV, selama 6 musim Mahdavikia berseragam Hamburg total ia bermain di 208 laga dan mengemas 28 gol. Ia juga turut mengantar hamburg menjadi kampiun DFB Pokal 2003 dan Piala Intertoto tahun 2005. Mahdavikia juga menjadi salah satu legenda hidup Hamburg SV. Naohiro Takahara adalah nama Asia yang juga tampil gemilang di Bundesliga. Penyerang jangkung asal Jepang tersebut tercatat pernah membela Hamburg SV dan Eintracht Frankfurt Sayangnya, Takahara tak mampu mengantar dua klub tersebut meraih gelar. Hingga saat ini Bundesliga tetap menjadi pilihan utama para pemain Asia, beberapa pemain dari Jepang dan Korea Selatan menjadi andalan di beberapa klub Bundesliga. Sebut saja Gelandang Manchester United Shinji Kagawa yang namanya besar kala membela Borussia Dortmund. Kagawa  menjadi pemain kunci saat Dortmund meraih dua gelar Bundesliga berturut tahun 2010/11 dan 2011/2012, ia juga ikut menyumbang 1 gelar DFB Pokal tahun 2010/11. Banyak lagi pemain Asia lainnya yang menjadi pemain kunci di berbagai klub Bundesliga. Ada 8 orang nama punggawa Tim Nasional Jepang yang menjadi andalan di klubnya masing-masing antara lain, Kazuki Nagasawa (FC Koln)Atsuto Uchida (Schalke 04), Gotoku Sakai (Vfb Stuttgart), Hiroki Sakai (Hannover 96), Hajime Hosogai (Hertha Berlin), Hiroshi Kiyotake (Nuernberg), Shinji Okazaki (Mainz 05), Yuya Osako (TSV 1860 Muenchen) dan Takashi Inui (Eintracht Frankfurt). Korea Selatan tak kalah dengan Jepang Korsel menyumbang 5 pemainnya untuk berkarier di Bundesliga, kelimanya antara lain, Hong Jeong-Ho (Augusburg), Park Joo-ho (Mainz 05), Son Heung-min dan Ryu Seung-Woo (Bayer Leverkusen), serta Koo Jae-Cheol (Vfl Wolfsburg). Apresiasi Bundesliga terhadap pemain Asia patut diacugi jempol, lewat ajang inilah banyak talenta sepak bola yang dimiliki Asia bisa berkembang pesat dan meraih berbagai prestasi. Hal ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Indonesia yang sebenarnya memiliki banyak potensi dalam sepak bola.

Bagikan

Baca Original Artikel