Italia Berita

Bedah Masalah AC Milan, Arrigo Sacchi Ungkap 4 Faktor Kesulitan Il Rossoneri

Arief Hadi - Jumat, 16 Mei 2025

BolaSkor.com - Musim 2024-2025 dilalui AC Milan dengan masalah besar yang sudah terjadi, terlihat di awal musim saat masih dilatih Paulo Fonseca yang menggantikan Stefano Pioli. Kesulitan Il Rossoneri berlanjut hingga kini ditangani Sergio Conceicao.

Dilatih oleh pelatih sarat pengalaman yang pernah bermain di Italia, juga sukses kala melatih Porto, tidak mengubah peruntungan Milan meski pada awal 2025 memenangi Piala Super Italia dan mengalahkan rival sekota, Inter Milan.

Klimaks dari performa naik turun Milan terjadi baru-baru ini di Stadio Olimpico, saat Milan kalah 0-1 di final Coppa Italia melawan Bologna. Tidak hanya melewatkan kans meraih trofi tetapi Milan juga kehilangan tiket bermain di Liga Europa musim depan.

Baca Juga:

Bukan Vincenzo Italiano atau Massimiliano Allegri, Maurizio Sarri Jadi Kandidat Terkuat Pelatih Milan

Serius Kejar Tijjani Reijnders, Manchester City Bakal Berikan Tawaran Formal kepada AC Milan

AC Milan Lanjutkan Catatan Buruk di Final Coppa Italia, Sergio Conceicao Puji Bologna dan Enggan Salahkan Wasit

Milan saat ini berada di urutan delapan klasemen dengan 60 poin dari 36 laga. Menyisakan dua laga terakhir, sulit bagi Milan untuk mengakhiri musim di zona Eropa karena mereka tak lagi menentukan nasib sendiri, melainkan hasil tim-tim di atas mereka seperti Juventus, Lazio, AS Roma, dan Bologna.

Empat Masalah AC Milan

Bologna
Bologna 1-0 AC Milan (Football-Italia)

Arrigo Sacchi, mantan pelatih Milan medio 1987-1991 dan 1996-1997, turut melihat performa mantan klubnya tersebut. Ia melihat ada empat masalah Milan yang menjadi faktor penurunan klub.

Sosok pelatih (Conceicao) menjadi yang paling terakhir dari masalah tersebut, sebab menurut Sacchi, Conceicao datang ketika Milan tengah berada di kesulitan besar klub yang tidak memiliki visi, para pemain yang tidak bersatu, dan pemilihan pemain saat direkrut di bursa transfer.

"Tidak ada ide. Klub lebih penting daripada yang lain, bahkan sebelum pelatih dan pemain lain," tulis Sacchi untuk Gazzetta.

"Menurut Anda, apakah Milan saat ini memiliki visi yang jelas sebagai sebuah klub? Bagi saya, tampaknya tidak demikian. Mereka bergerak secara membabi buta, dan dengan melakukan itu, mereka pasti akan menabrak tembok."

"Para eksekutif yang membuat keputusan ini membuat kesalahan serius. Di pertengahan musim, mereka pikir yang terbaik adalah mundur dan memberikan bangku cadangan (kursi kepelatihan) kepada Conceicao. Saya pikir dia yang paling tidak bisa disalahkan karena dia mendapati dirinya bekerja dalam kekacauan total."

"Pada akhirnya, Anda akan melihat dialah yang akan membayar harganya karena itu adalah salah satu aturan lama dan tidak masuk akal dalam sepak bola. Singkirkan pelatih, dan semuanya akan diperbaiki."

Sergio
Sergio Conceicao (Football-Italia)

Manajemen juga memiliki andil di balik masalah Milan, terutamanya kala merekrut pemain yang tidak sesuai standar klub hingga para pemain yang kesulitan bermain kolektif.

"Milan memiliki sekelompok pemain yang direkrut secara acak. Saya bahkan tidak mempertanyakan kualitas teknik individu, meskipun saya bisa, tetapi masalah sebenarnya adalah mereka bukanlah tipe pemain yang dapat membentuk tim yang kohesif," imbuh Sacchi.

"Berlusconi tidak hanya berada di sisi saya, tetapi ia juga mendukung dan membela saya. Sebelum merekrut Frank Rijkaard, saya mengirim orang kepercayaan untuk mengamatinya selama latihan."

"Saya menerima laporan dengan rincian tentang apa yang ia makan, jam berapa ia bangun, dan siapa saja teman-temannya. Apakah hal-hal seperti itu sudah biasa dilakukan saat ini? Menurut saya, tidak demikian jika melihat apa yang kita lihat di lapangan."

"Ketika kesalahan dibuat, kesalahan itu harus diperbaiki. Melihat Milan dalam kondisi yang buruk seperti itu benar-benar tidak tertahankan bagi seseorang yang mencintai klub seperti saya," pungkas Sacchi.

Bagikan

Baca Original Artikel