Bantai Porto, Tanda Liverpool Tak Membutuhkan Philippe Coutinho?
BolaSkor.com - Saat Liverpool ditinggalkan Philippe Coutinho ke Barcelona, tak sedikit yang berpendapat The Reds harus secepatnya mencari penggantinya. Tak sedikit juga yang menyarankan Liverpool menggunakan dana dari penjualan Coutinho untuk membeli pemain di sektor lain.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp sendiri langsung ingin mempercepat transfer Naby Keita. Alasannya agar Liverpool bisa memiliki rencana lain alias Plan B tanpa Coutinho.
Namun, laga melawan Porto seperti menjadi bukti jika Liverpool sudah memiliki Plan B. Mereka mampu mendominasi Porto, tim yang di kompetisi Liga Portugal tak terkalahkan dalam 21 laga.
Memang kemenangan di Stadion Dragao terbilang mengejutkan. Kemenangan mutlak ini juga tak lepas dari permainan minor dari tuan rumah. Tetapi, tetap saja, penampilan minor Porto juga tak lepas dari pemainan menekan yang sudah menjadi ciri khas Liverpool.
Hasil besar yang diraih The Reds tak lepas dari kontribusi luar biasa dari trisula, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah. Menyadari ketiga pemain tersebut sedang panas-panasnya, Klopp memberikan kebebasan di atas lapangan, khususnya saat menggempur pertahanan Porto.
Di sisi lain, Klopp meminta para pemain lain untuk tampil disiplin untuk mengontrol ritme permainan.
"Semua orang berbicara soal kami bertiga. Tapi rekan setim lain yang membuatnya menjadi mudah buat kami. Tanpa tim kami tak berarti apapun. Mereka sudah melakukan yang terbaik di belakang kami bertiga. Kami bertiga beruntung bisa membuat gol setiap saat," ujar Sadio Mane usai laga seperti dikutip Sky Sports.
Tanpa Emre Can, Klopp menugaskan Jordan Henderson sebagai dasar di lini tengah. Georginio Wijnaldum dan James Milner lebih bertugas menghadirkan dinamika dalam permainan. Dan, kali ini Henderson bisa menjalankan perannya dengan baik.
Untuk kali ini, Henderson terlihat tak lagi ragu dalam bermain. Biasanya sang kapten acap ragu antara maju atau bertahan membantu lini pertahanan. Saat melawan Porto, Henderson fokus dan disiplin menjadi benteng pelindung bagi Dejan Lovren dan Virgil van Dijk.
Setelah lini belakang dan tengah mapan, Liverpool pun mulai mengeluarkan taringnya lewat trisula maut. Di Stadion Dragao, semua pemain Liverpool menjalankan tugas seperti yang dulu dipegang Coutinho. Aliran bola ke depan bisa datang dari Milner, Wijnaldum, Henderson, hingga Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson.
"Coutinho adalah seorang pemain hebat. Kepergiannya membuat semua pemain memikul tanggung jawab lebih besar untuk tampil lebih bagus. Itu merupakan tugas kami untuk memikul tanggung jawab itu," kata Roberto Firmino sebelum laga.
Dan, apa yang dikatakan Firmino menang ditunjukkan semua pemain Liverpool pada laga kontra Porto. Wijnaldum beberapa kali bergerak seperti Coutinho yang acap menghadirkan ancaman bagi Porto.
Gelandang Belanda itu terlihat nyaman karena sadar di belakangnya sudah ada Henderson yang akan melapisnya jika ada serangan balik. Tapi, Wijnaldum sendiri tak melupakan tugasnya untuk melakukan pressing jika bola berpindah ke lawan, seperti yang terjadi sebelum gol pertama Sadio Mane.
Semua pemain terlibat dalam berburu bola. Dari data yang ada, James Milner mencatat sukses merebut bola tertinggi dengan sembilan. Sedangkan Robertson, Alexander-Arnaold, Wijnaldum, dan Henderson msing-masing dengan tujuh kali merebut penguasaan bola.
Dari tiga pemain tengah yang dimainkan, Milner memang yang terlihat paling aktif, tak hanya dalam menyerang. Milner acap turun membantu Henderson memberi soliditas di sentral lapangan. Pasalnya, sesekali Henderson masih ragu dalam mengambil posisi. Situasi ini sekaligus memberi keluluasaan bagi kedua bek Liverpool untuk membantu serangan.
Yang pasti, dalam laga kali ini, Liverpool tampil nyaris sempurna meski tanpa Coutinho dan Can. Apakah ini berarti Liverpool memang tak membutuhkan sosok pemain macam Coutinho? Seperti yang diungkapkan Firmino, Coutinho adalah seorang pemain hebat. Dan, setiap tim pastinya memerlukan seorang pemain hebat.