Anomali Chelsea di Premier League: Sering Kena Comeback saat Sudah Unggul
BolaSkor.com - Persaingan merebutkan tempat di zona Liga Champions kian memanas usai kekalahan Chelsea di Stamford Bridge.
Pada pekan 18 Premier League melawan Aston Villa, Minggu (28/12) dini hari WIB, The Blues kalah 1-2.
Chelsea saat ini ada di urutan lima klasemen dengan 29 poin, terpaut tiga poin dengan Liverpool yang ada di peringkat empat, dan di atas Manchester United (29 poin).
Baca Juga:
Hasil Pertandingan: Juventus Masuk Tiga Besar, Chelsea Kena Comeback di Stamford Bridge
Link Live Streaming Chelsea vs Aston Villa, Kick-off Minggu (28/12) Pukul 00.30 WIB
Menang 10 Kali Beruntun, Aston Villa Akan Menguji Chelsea di Stamford Bridge
Kekalahan Chelsea terjadi setelah Villa, yang menang 10 kali beruntun sebelumnya, melakukan comeback melalui dua gol Ollie Watkins (63', 84'), meski sempat unggul dari gol Joao Pedro (37').
Anomali Chelsea
Chelsea kalah di Stamford Bridge (Laman Resmi Chelsea)
Situasi yang berbalik untuk Chelsea itu, faktanya, sering terjadi musim ini di Premier League.
Dikutip dari Squawka, tidak ada tim yang kehilangan banyak poin ketimbang Chelsea (13 poin), dari posisi unggul di Premier League musim ini. Musim lalu, Chelsea total kehilangan 15 poin.
Enzo Maresca, pelatih Chelsea, menganalisis kekalahan Chelsea kontra Villa setelah sempat unggul.
Menurut pelatih asal Italia tersebut, Chelsea masih mengalami kesulitan untuk mengontrol pertandingan, dan salah satu faktor itu terjadi karena kurangnya pengalaman di skuad muda Chelsea.
"Kami kebobolan gol dan itu adalah titik balik," ucap Maresca di situs resmi Chelsea.
"Sampai kami kebobolan gol itu, selama satu jam pertandingan, kami sepenuhnya mengendalikan permainan."
"Tapi (reaksi Chelsea terhadap kebobolan gol) ini bukan pertama kalinya terjadi."
"Bahkan jika kami unggul dan kebobolan, kami sedikit kesulitan dalam mengelola permainan. Ini adalah sesuatu yang perlu kami tingkatkan."
"Sulit untuk menganalisisnya karena kami perlu memahami mengapa, ketika kami kebobolan, kami kesulitan mengelola permainan dengan lebih baik."
"Bisa jadi karena pengalaman, atau bisa juga karena hal lain, tetapi kami perlu menganalisis dan memahaminya," urai Maresca.