Andrea Petagna, Bomber Penerus Mario Balotelli yang Layak Dapat Kesempatan Kedua
BolaSkor.com - Italia tidak pernah kehilangan taji melahirkan bomber-bomber tajam. Setelah era Silvio Piola, Luigi Riva, Giuseppe Meazza, Roberto Baggio, Filippo Inzaghi, Alessandro Del Piero, Christian Vieri hingga Mario Balotteli kini ada satu nama yang layak mendapatkan atensi yakni Andrea Petagna.
Andrea Petagna memulai kariernya di akademi AC Milan. Saat itu, ia merupakan bintang Rossoneri ketika memenangi kejuaraan level junior Italia.
AC Milan yang melihat bakat Andrea Petagna mempromosikan sang pemain ke tim senior pada usia 17 tahun. Meski hanya bermain satu menit pada debutnya, namun Petagna tampil di ajang Liga Champions 2013-2014 melawan Zenit St Petersburg.
Pada musim berikutnya, posisi Andrea Petagna dalam tim mulai mendapatkan porsi lebih. Ia diberikan kesempatan unjuk gigi pada tiga pertandingan. Namun, AC Milan merasa perlu menyekolahkan sang pemain ke klub lain sebelum menuai hasil pada akhirnya.
Baca juga:
Bob Marley, Musik dan Sepak Bola
Mike Phelan dan Kontribusi Besarnya dalam Membantu Solskjaer Memimpin Kebangkitan Manchester United

Kemudian, Andrea Petagna dipinjamkan ke sejumlah klub untuk mendapatkan jam terbang seperti Sampdoria, Latina Calcio, Vicenza hingga Ascoli.
Akan tetapi, penampilan Andrea Petagna tak juga memuaskan hati AC Milan. Sang pemain merasa, tekanan yang terlalu kuat dari Rossoneri ikut memberikan pengaruh terhadap perkembangan kariernya.
"Banyak tekanan yang datang kepada saya. Presiden AC Milan membaptis saya sebagai penerus Mario Balotteli. Semua orang mengharapkan hal-hal luar biasa terjadi," ulas Petagna seperti dilaporkan Four Four Two.
"Saya dipinjamkan ke Sampdoria dan harus menjadi penyelamat klub. Namun, saat itu saya masih berusia 18 tahun. Saya menyesal tidak pernah diberikan kesempatan yang sebenarnya di Milan," sambung sang bomber.
Andrea Petagna pada akhirnya berlabuh ke Atalanta saat bursa transfer musim panas 2016. Di klub yang identik dengan warna hitam-biru itu, kemampuan sang pemain mulai terasah.
Pada musim 2016-2017, Andrea Petagna tampil dalam 36 pertandingan. Dari periode tersebut, pemain yang saat ini menginjak usia 23 tahun mencatatkan lima gol plus sembilan assist.
Penampilan apik itu turut membawa Petagna memperkuat tim nasional Italia U-21. Bahkan, ia sudah mencatatkan debut di tim senior.

Andrea Petagna dikenal sebagai striker modern. Selain punya tugas utama membobol gawang lawan, pemain dengan tinggi 190 cm itu juga menjadi orang pertama yang memberikan tekanan saat lawan sedang membangun serangan.
Selain itu, Petagna juga memiliki kelebihan dalam hal mencari posisi. Ia bisa menempatkan diri di posisi yang tepat untuk menerima umpan. Petagna juga bisa menjaga bola dengan baik bermodal kekuatan fisik yang ia miliki.
Atalanta yang semakin yakin Andrea Petagna punya masa depan cerah memberikan kesempatan tampil hingga 39 pertandingan dalam musim 2017-2018.
Akan tetapi, torehan gol Andrea Petagna masih stagnan. Ia hanya menciptakan enam gol plus sembilan assist.
Atalanta akhirnya mengambil langkah seperti yang dilakukan AC Milan. Orobici meminjamkan Petagna ke SPAL pada bursa transfer musim panas 2018.
Keputusan tersebut terbukti tepat. Pada musim ini, Petagna menjadi ujung tombak tajam bagi SPAL. Sang pemain telah mengemas 10 gol di Serie A.

Torehan tersebut membuat Petagna masuk dalam daftar pemain SPAL yang setidaknya menciptakan 10 gol dalam satu musim Serie A. Pengawa SPAL yang terakhir kali melakukan hal itu adalah Mirco Antenucci dengan 11 gol pada musim 2017-2018.
Catatan statistik Petagna pun cukup menjanjikan. Sang pemain menciptakan rata-rata 2,7 upaya per pertandingan. Sedangkan, akurasi umpan Petagna mencapai rata-rata 78,2 persen.
Kendati sempat meredup, Andrea Petagna pantas mendapatkan kesempatan. Sebab, ia telah membuktikan masih menjadi satu di antara penyerang tajam di Serie A. Apalagi, jangan lupa ia masih berusia 23 tahun.