Andre Rosiade Cup Jilid 2 Digelar, Dorong PSSI Perbanyak Kompetisi Kelompok Umur Berjenjang demi Prestasi Timnas Indonesia
BolaSkor.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade kembali menggelar iven turnamen sepak bola usia muda bertajuk Andre Rosiade Cup.
Kali ini, Andre Rosiade Cup Jilid 2 kembali digelar di Asiop Training Ground (ATG) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/8).
Turnamen ini diikuti 80 tim dengan total 1.200 anak, dan digelar untuk 5 kelompok usia, yakni U-8, U-9, U-10, U-11 dan U-12.
Andre Rosiade mengatakan, turnamen ini dapat menghasilkan pemain Timnas Indonesia yang memang lahir, belajar, dibesarkan dari sekolah dan akademi sepak bola Indonesia.
"Komitmen saya itu, saya ingin menghasilkan pemain Timnas yang lahir di Indonesia, besar di Indonesia, lalu belajar sepakbola di SSB dan akademi Indonesia," kata penasihat tim Semen Padang FC ini.
Baca Juga:
Andre Rosiade Bertemu Shin Tae-yong di Korsel, Bahas Perkembangan Sepak Bola Indonesia
Naturalisasi Bukan Program Jangka Panjang

Menurut Andre Rosiade, program naturalisasi yang digencarkan PSSI saat ini untuk mendapatkan pemain Timnas Indonesia boleh saja dilakukan, tetapi tidak harus dilakukan untuk jangka panjang.
Baginya untuk menghasilkan pemain Timnas Indonesia jangka panjang harus dilakukan melalui pembinaan kelompok usia secara berjenjang dan berkesinambungan.
"Saya tidak anti naturalisasi. Tapi bagi saya naturalisasi itu adalah capaian instan meraih prestasi, tapi itu tidak boleh jangka panjang. Jangka panjangnya adalah kita harus menghasilkan pembinaan pemain Timnas dari hasil pembinaan negara kita sendiri. Insyaallah kita bisa kalau kita mau," kata Andre.
PSSI Harus Gencar Gelar Kompetisi Kelompok Umur Berjenjang

Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini lantas mencontohkan, keberhasilan pembinaan pemain Timnas sejak kelompok umur itu telah dibuktikan negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan.
“Negara lain seperti Jepang, Korea bisa, mengapa Indonesia tidak. Contoh, kita lihat anak-anak kita yang U-11 bisa mengalahkan berbagai negara. Ini menunjukkan junior usia muda kita mampu berkompetisi dengan baik. Masalahnya setelah U-17, kita nggak ada kompetisi berjenjang yang menjaga anak-anak kita ini sampai ke tingkat senior. Jepang dan Korea punya kompetisi itu," papar Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Menurut Andre pembinaan pemain melalui kompetisi berjenjang ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi PSSI ke depan.
Ia berharap, setelah gelaran Piala Dunia 2026 nanti, PSSI fokus membenahi ini dan tidak lagi bergantung pada program naturalisasi.
"Jadi kalau netizen tanya kenapa pemain U-16 dan U-17 kita bagus tapi pas senior mereka kalah, karena federasi kita tidak menyediakan kompetisi kelompok umur yang berjenjang sampai mereka senior. Ini PR-nya. Saya berharap pak Erick dalam dua tahun terakhir ini melakukan pembenahan. Selesai Piala Dunia 2026 fokus pembinaan, fokus benahi liga agar bebas dari mafia. Kalau enggak kita benahi sampai zaman kapanpun kita akan tergantung dengan naturalisasi," tegas Andre.
Indra Sjafri Apresiasi Andre Rosiade Cup

Andre Rosiade Cup Jilid 2 ini dibuka langsung oleh Plt Direktur Tekni PSSI, Indra Sjafri. Indra berpesan agar anak-anak bertanding dengan baik dan selalu menjunjung semangat sportivitas.
"Selamat bertanding, jaga sportivitas. Kemenangan yang dicapai dengan cara-cara yang tidak baik itu adalah kekalahan yang sebenarnya. Tapi kekalahan yang dicapai dengan cara-cara yang sportif itulah kemenangan yang sebenarnya," kata Indra Sjafri.
Indra Sjafri mengapresiasi langkah Andre yang sangat peduli terhadap pembinaan sepakbola sejak usia muda. Ia mendorong turnamen-turnamen seperti ini dapat diperbanyak.
"Terima kasih kepada pak Andre. Mudah-mudahan turnamen ini tidak hanya di Jakarta mungkin di daerah -daerah lain di Indonesia," katanya.
Indra sangat mendukung anak-anak Indonesia punya cita-cita menjadi pemain Timnas. Namun Indra juga mengingatkan, menjadi pemain sepakbola tidak saja soal hebat bermain bola tapi juga harus rajin sekolah dan beribadah.
Untuk menjadi pemain timnas seseorang harus punya sikap yang baik sehingga mampu menjadi contoh bagi pemain-pemain lain.
"Kalian boleh bercita-cita jadi pemain timnas, bagus. Karena 2034 kita melihat anak-anak Indonesia yang mengantarkan Indonesia menuju ke Piala Dunia. Tapi sekolah harus rajin, ibadah harus rajin. Orangtua harus support anak-anak ini, perhatikan pendidikannya, perhatikan ibadahnya, perhatikan makanannya, perhatikan attitude-nya. Sehingga menjadi pemain nasional yang punya akhlak baik dan bisa menjadi pemain-pemain yang bisa jadi contoh untuk yang lain," tutur pelatih asal Sumbar ini.
Indra juga berpesan kepada para pelatih di Indonesia agar menjadikan turnamen dan kompetisi ini sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kemampuan anak-anak dalam latihan sepak bola.
"Kepada para pelatih, kompetisi dan turnamen ini adalah ujian nasional. NEM-nya akan tinggi kalau belajarnya bagus. Oleh sebab itu jadikan iven ini menjadi bahan evaluasi untuk para pelatih nanti untuk memperbaiki dia di latihan. Karena itu para pelatih tingkatkan sertifikasi dan selalu mau belajar agar anak-anak ini benar-benar bisa nantinya menjadi pemain berkualitas," pungkas Indra Sjafri.
Andre Rosiade Cup Jilid 2 didukung Bank Mandiri. Pertandingannya dapat disaksikan secara langsung melalui www.youtube.com/@AndreRosiadeTV.