Ander Herrera, Pemimpin Tanpa Ban Kapten di Balik Kebangkitan Manchester United
BolaSkor.com - 19 Februari 2019, Mancunian yang datang jauh dari Manchester terus bernyanyi lantang selepas laga antara Chelsea melawan Manchester United berakhir di Stamford Bridge. Fans Chelsea satu per satu meninggalkan stadion, begitu juga para pemain dengan kepala tertunduk.
Fans setia bernyanyi yang dibalas dengan tepukan tangan Ole Gunnar Solskjaer dan anak-anak asuhnya sebagai bentuk apresiasi atas dukungan tanpa henti. Di tempat yang sama, ada satu pemandangan menarik yang menyita perhatian fans.
Ander Herrera menghampiri Alexis Sanchez dengan tatapan wajah seolah kesal, marah, tapi bukan bogem mentah atau kemarahan yang diperlihatkan Herrera kepada Sanchez, melainkan semacam war cry atau teriakan memberi semangat.
Herrera tahu, di saat pemain-pemain lainnya sibuk melakukan selebrasi, tidak mudah bagi Sanchez bermain bagus dari bangku cadangan, belum sepenuhnya fit, dan mendapatkan tekanan dari kritikan-kritikan yang masuk. Tidak mudah.
Baca Juga:
Ander Herrera Berniat Perpanjang Kontrak di Manchester United, Barcelona Gagal Dapat Gratis
Chelsea 0-2 Man United: Ole Gunnar Solskjaer Lalui Catatan Kemenangan Jose Mourinho
Sergio Romero, Ketika Kiper Kedua Jadi yang Terbaik Sepanjang Sejarah
Herrera hanya sekedar memberinya suntikan semangat dan memeluknya. Sederhana. Tapi, bagi Sanchez itu bukanlah hal yang biasa karena sikap Herrera memperlihatkan bentuk kepedulian besar kepadanya. Herrera menunjukkan jiwa kepemimpinan yang besar.
Selepas laga melawan Chelsea berakhir untuk kemenangan 2-0 Man United di Piala FA, fans semakin yakin dalam memberikan dukungan kepada Herrera untuk jadi kapten tim. Sebenarnya, keinginan fans untuk melihat Herrera jadi kapten United bukan kali ini saja terjadi.
Jika seluruh media di dunia baru mulai membahas kelayakan Herrera jadi kapten baru United saat ini, maka itu semua semakin mempertegas kelayakannya mengemban ban kapten di lengan tangan, karena posisi kapten United saat ini tidak jelas.
Antonio Valencia sudah mulai terpinggirkan dari skuat utama dan diyakini hengkang di musim panas mendatang, sementara Ashley Young tidak cukup meyakinkan dan menunjukkan jiwa kepemimpinan. Paul Pogba? Penampilannya akan semakin membaik dan berkembang jika dibiarkan bermain bebas tanpa beban.
Indikasi Herrera untuk jadi kapten baru Red Devils sudah terlihat dua tahun lalu. Herrera terpilih jadi Pemain Terbaik United di musim 2016-17 dan tidak ada yang membantah kelayakannya jadi kapten.
"Saya sangat berterimakasih ketika saya mendengarnya (keinginan fans melihat Herrera jadi kapten United) dari fans, tapi kami mengatakannya di Spanyol, kata-kata itu semua sungguh 'wah'. Kapten-kapten klub ini legendaris. Sekarang ada Wayne Rooney, tapi juga Michael Carrick, Ryang Giggs, Nemanja Vidic," tutur Herrera di tahun 2017.
"Saya lebih suka tetap tenang dan menjaga pikiran saya tetap tenang karena saya merasa masih harus melakukan hal yang lebih untuk klub ini. Kami juga pemain-pemain yang lebih berpengalaman di tim seperti Chris Smalling, David De Gea, juga Juan (Mata)."
Apa yang diucapkan Herrera itu semakin menambah kecintaan fans kepadanya. Jiwa kepemimpinan dan pemahaman membaca pertandingan merupakan dua hal yang tidak bisa dipelajari di sesi latihan. Sifat dan karakter yang dimiliki Herrera melengkapi kualitasnya ketika bermain.
Unsung hero di Balik Kebangkitan Man United
Tidak ada arti atau padanan kata pasti untuk mengartikan unsung hero. Kata-kata itu sering diartikan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tapi di Indonesia korelasinya lebih identik dengan profesi guru.
Jadi, mari artikan unsung hero, dalam dunia sepak bola, sebagai pahlawan 'tidak terlihat' di balik kebangkitan suatu klub. Dalam hal ini, Manchester United. Kala publik lebih menyoroti Paul Pogba, Ole Gunnar Solskjaer, dan Marcus Rashford, tidak banyak yang melihat kinerja Herrera.
Gelandang berusia 29 tahun ibarat roda gigi yang menggerakkan mesin bernama Man United. Herrera punya etos kerja tinggi, seolah ada dua Herrera yang bermain, karena dia selalu ada dalam fase bertahan atau penyerangan.
Baca Juga:
Kebangkitan Man United Dibangun Berdasarkan Kepercayaan antara Pemain dengan Solskjaer
3 Pemain yang Dapat Menggantikan Martial-Lingard saat Melawan Chelsea dan Liverpool
Herrera menjalankan tugas kotor Man United seperti halnya Nemanja Matic dalam fase bertahan, dan bisa muncul dari lini kedua untuk mencetak gol dari sepakan jarak jauh atau berada di area 16 meter dan menyambut umpan dari rekan setimnya.
Peran yang dijalani Herrera itu tidak jauh berbeda dari Fernandinho di Manchester City. Jika Fernandinho membebaskan David Silva, Bernardo Silva, dan Kevin De Bruyne, dalam mengkreasikan serangan, maka Herrera memberi kemudahan untuk Pogba, Rashford, Anthony Martial dalam membangun serangan.
"Dia ada di sana dan membebaskan Paul Pogba untuk membantu serangan dan mengembangkan permainannya, inilah yang dibutuhkan Man United. Nemanja Matic menjadi Matic seperti masa lalu dan Pogba tampil gemilang," udap pemerhati sepak bola Inggris, Kevin Campbell.
"Setiap tim butuh pemain yang melakukan pekerjaan kotor dan tidak benar-benar mendapatkan perhatian. Dia banyak melakukan pekerjaan dan kita semua berbicara apa yang dilakukan Fernandinho untuk Man City dan Herrera melakukannya untuk United."
Pujian dari Ole Gunnar Solskjaer dan Jose Mourinho
Kuat dalam fase bertahan, punya etos kerja tinggi, selalu menekan lawan untuk merebut bola, aktif membantu serangan, punya kemampuan menendang bola dari jarak jauh, dan memiliki determinasi bermain yang bagus.
Semua kemampuan teknik itu semakin sempurna dengan kelebihannya membaca permainan, memberi instruksi tanpa henti kepada rekan setim ketika bertanding. Status pemimpin tanpa ban kapten layak disematkan kepada eks gelandang Athletic Club Bilbao itu.
Solskjaer tahu persis kontribusi yang dapat diberikan Herrera apabila diberi kepercayaan bermain. Itulah mengapa dia menemui kesulitan mencadangkan pemain berpaspor Spanyol tersebut.
"Energi dan keuletan yang diperlihatkan Ander Herrera menjadi hal yang sangat vital untuk Manchester United. Hal itulah yang membuatnya selalu bermain hampir di setiap pertandingan," ucap Solskjaer soal Herrera.
"Herrera memiliki energi yang sangat besar dan bisa menutup sisi kanan lalu dengan cepat berlari ke depan. Dalam pertandingan ini (melawan Chelsea), Anda tak bisa memuji satu pemain, tetapi malam ini dia memang tampil sangat fantastis," lanjutnya.
Seiring kebangkitan performa Man United, Herrera juga menjadi andil 11 kemenangan, satu kekalahan, dan satu hasil imbang tim, dari total 13 laga di seluruh kompetisi bersama Solskjaer.
Jose Mourinho, yang sudah melatih Herrera selama dua tahun di Man United, tidak selalu memainkan Herrera dalam susunan pemainnya. Tapi, The Special One tidak pelit pujian kepada sang pemain. Sekedar informasi: Mourinho selalu berkata apa adanya.
"Saya pikir, dia (Herrera) beri dampak besar pada tim. Siapa yang mengubah permainan dengan memberi tim keseimbangan, intensitas, tekanan tinggi dan pengorganisasian yang tidak dimiliki tim sampai saat itu, saya pikir dia sangat penting bagi kami,” tutur Mourinho.
‘Dia pemain dengan keseimbangan tinggi, dia bukan pencipta gol yang luar biasa, dia juga bukan pencetak gol yang luar biasa, dia punya sedikit saja dari segalanya. Tapi saya pikir, dia-lah seorang pemain dengan keseimbangan, pengetahuan dan taktis yang tinggi. Dia mengerti apa yang saya inginkan, apa kebutuhan tim."
Menilik segala hal tersebut, rasanya memang sudah tepat jika Man United menunjuk Herrera jadi kapten jika Valencia hengkang nanti.
Sepanjang sejarahnya, Man United hanya tiga kali dipimpin oleh kapten non-Britania Raya, yakni: Eric Cantona, Nemanja Vidic, dan Valencia. Herrera bisa menambah daftar tersebut.