Analisis Feature Inggris Berita

Analisis Arsenal 4-2 Tottenham: Kejelian Unai Emery Membaca Situasi Permainan

Arief Hadi - Senin, 03 Desember 2018

BolaSkor.com – London Utara masih jadi milik Arsenal. The Gunners menang telak 4-2 melawan Tottenham Hotspur di pekan 14 Premier League, Minggu (2/12), melalui dua gol Pierre-Emerick Aubameyang (satu penalti), Alexandre Lacazette, dan Lucas Torreira.

Tottenham hanya mampu mencetak dua gol dari gol Eric Dier dan penalti Harry Kane. Tottenham menambah panjang catatan minor tiap kali mentas di markas Arsenal, dengan hanya meraih satu kemenangan selama 25 tahun lamanya.

Arsenal melanjutkan laga tak pernah kalah mereka di seluruh kompetisi menjadi 19. Catatan enam kemenangan beruntun Tottenham pun mampu dihentikan tuan rumah yang bermain dengan sangat baik. Menang dengan gaya, kata itu pas untuk menggambarkan kemenangan Arsenal.

Baca Juga:

Arsenal 4-2 Tottenham: The Gunners Geser Sang Rival

Derby London Utara, Arsenal Sepatutnya Jemawa atas Tottenham

Semenjak paruh pertama berlangsung, begitu banyak drama yang terjadi seperti keributan kecil yang terjadi pasca Dier mencetak gol. Dier memprovokasi suporter tuan rumah dengan gestur yang dia buat, Stephan Lichtsteiner tidak terima, dan kedua tim terlibat keributan kecil.

Kemenangan semakin terasa spesial bagi Arsenal karena mereka sempat tertinggal 1-2 di babak pertama. Tapi, berkat pergantian jitu Unai Emery, permainan Arsenal berubah di babak kedua dan sukses membalikkan keunggulan.

Melihat Henrikh Mkhitaryan dan Alex Iwobi tidak bekerja baik di paruh pertama, Emery langsung menarik keduanya dan memasukkan Aaron Ramsey serta Lacazette. Hasilnya pun sangat positif.

Ramsey memberi suntikan enerji di lini tengah permainan Arsenal dengan pengalamannya bermain di Derby London Utara, Lacazette menambah daya gedor di lini depan. Pertahanan Tottenham yang sudah memperlihatkan celah di babak pertama menjadi bulan-bulanan di babak kedua.

Kehadiran Emery benar-benar mampu membuat publik melupakan nama mantan manajer legendaris Arsenal, Arsene Wenger, yang sudah melatih klub selama 22 tahun.

22 tendangan yang dilepaskan Arsenal berbuah empat gol dari total tujuh tendangan tepat sasaran. Peluang yang mereka ciptakan membenarkan penguasaan bola 60 berbanding 40 persen Tottenham.

Arsenal menemukan ‘Arsenal’s Way’ dengan cara yang berbeda di bawah asuhan Emery. Meraih trofi di musim ini tidak menjadi hal yang mustahil dilakukan Arsenal. Tidak peduli apapun trofi yang berpotensi diraih di akhir musim.

Kembali ke laga Derby London Utara. Kunci kesuksesan Arsenal mengalahkan Tottenham bukan hanya terletak kepada kejeniusan Emery semata, karena ada beberapa faktor lainnya yang juga menentukan.

Eksploitasi Pertahanan Spurs dan Serangan Sayap Arsenal

Mauricio Pochettino barangkali melakukan blunder besar ketika menjadikan Jan Vertonghen sebagai starter di laga ini. Guna memberikan sekilas gambaran performanya melawan Arsenal; Vertonghen memberikan penalti kepada Arsenal dan menerima kartu merah.

Patut diingat, Vertonghen baru sembuh dari cedera. Padahal, di bangku cadangan Pochettino punya Toby Alderweireld yang lebih siap bermain mengawal pertahanan Tottenham.

Vertonghen dengan mudahnya memberi penalti kepada Arsenal dengan handball yang dilakukannya di area terlarang. Penampilan buruk Vertonghen itu juga menular kepada rekan setimnya di lini belakang.

Juan Foyth melakukan kesalahan ketika bola di kakinya direbut Ramsey dan berujung gol ketika Arsenal yang dicetak Lacazette. Sementara sisi kanan Tottenham yang dijaga Serge Aurier, berulang kali dieksploitasi Arsenal melalui pergerakan lincah Iwobi dan Sead Kolasinac.

Serangan sayap memang sangat dominan diterapkan Arsenal. Sebanyak 43 persen serangan Arsenal berasal dari sisi kiri permainan. Pergerakan Kolasinac yang sering naik membantu serangan menyulitkan Aurier melakukan hal yang sama.

Apalagi, Christian Eriksen – yang bergerak di sisi kanan pertahanan Arsenal – bukanlah sosok penyerang sayap yang dapat menimbulkan bahaya dengan pergerakan cepatnya. Jadi, Kolasinac tidak perlu khawatir naik membantu serangan, karena rekan setimnya bisa menggantikan tugasnya menjaga Eriksen.

Hector Bellerin juga mengimbangi permainan bagus Kolasinac di sisi kanan permainan Arsenal. Bedanya, Bellerin lebih sibuk naik-turun di area tersebut, sebab Ben Davies dan Son Heung-min kerapkali melancarkan serangan di sisi kanan pertahanan Arsenal – bisa dilihat dari jumlah 51 persentase serangan Tottenham di zona tersebut.

Dominasi Lucas Torreira dan Ketajaman Lacazette-Aubameyang

68 sentuhan, menyelesaikan 43 operan dari total 48 operan, 12 kali merebut bola dari penguasaan lawan, tiga tendangan dan satu tepat sasaran yang berujung gol. Itulah statistik Torreira yang terpilih sebagai Man of the Match.

Keberadaan Torreira sebagai mesin penggerak permainan Arsenal melengkapi kepingan puzzle yang sudah lama hilang. Torreira bisa dianggap sebagai suksesor – yang benar-benar pas – Patrick Vieira.

Tidak hanya bisa melapis lini belakang dengan kengototannya bermain, Torreira juga melakukan transisi bermain dari fase bertahan ke penyerangan. Visi bermainnya juga bagus. Bahkan, dia juga bisa mencetak gol.

Harga beli dari Sampdoria sebesar 26,4 juta poundsterling pun terkesan murah karena penampilan hebatnya itu. Granit Xhaka yang jadi tandem Torreira di lini tengah bisa belajar banyak dari permainannya yang efektif.

Terakhir, faktor yang menentukan kemenangan Arsenal adalah Aubameyang dan Lacazette. Memiliki dua penyerang top Eropa memang benar-benar menguntungkan mereka.

Lihat saja di gol kedua dan ketiga Arsenal. Aubameyang melakukannya dengan sangat klinikal dengan sepakan dari luar kotak penalti. Begitu juga Lacazette yang mengarahkan bola ke pojok kanan gawang Tottenham.

Dua gol tambahan dari Aubameyang menempatkannya sebagai top skor Premier League dengan torehan 10 gol. Melihat performa hebat kedua penyerang itu, lawan Arsenal di laga berikutnya tentu akan sangat mewaspadai mereka.

Ya, Arsenal akan menyambangi Old Trafford, markas Manchester United di pekan 15 Premier League, Kamis (6/12) pukul 03.00 dini hari WIB.

Bagikan

Baca Original Artikel