Altay Bayindir Mudah Panik Hadapi Situasi Bola Mati, Ruben Amorim Harus Memainkan Senne Lammens
BolaSkor.com - Manchester United baru memulai musim 2025-2026 dan masalah lama tak jua hilang: kelimbungan pada posisi kiper.
Man United punya tiga kiper di awal musim dengan kondisi yang berbeda dari Andre Onana, Altay Bayindir, dan Tom Heaton.
Performa Onana tidak kunjung membaik pasca direkrut dari Inter Milan pada 2023, Bayindir juga demikian, dan Heaton berstatus kiper ketiga.
Baca Juga:
Menyesal, Barcelona Ingin Pulangkan Marcus Rashford ke Manchester United
Tanpa Gelandang Baru, Benjamin Sesko Bakal Kesulitan Tampil Optimal di Manchester United
Manchester United Sepakat Pinjamkan Andre Onana ke Trabzonspor
Bayindir dipercaya bermain oleh Ruben Amorim sejauh ini, tetapi performanya tak meyakinkan khususnya ketika menghadapi situasi bola mati: mudah panik.
Cadangkan Bayindir, Coba Senne Lammens
Contoh dari kepanikan Bayindir terjadi kala Arsenal menang 1-0 atas Man United dan gol berasal dari bola yang lepas dari genggamannya, berbuah gol yang dicetak Riccardo Calafiori.
Kini, Man United memiliki kiper baru Senne Lammens yang direkrut dari Royal Antwerp dan jadi opsi untuk dimainkan Amorim.
Dituturkan oleh Craig Burley, eks bintang Chelsea yang kini jadi pandit sepak bola, Amorim seharusnya mencadangkan Bayindir dan memainkan Lammens.
"Altay Bayindir, mereka tidak bisa memainkannya (lagi)," papar Burley kepada ESPN.
"Dia mungkin jago menghentikan tembakan, yang memang menjadi tugas penjaga gawang, tapi dia sama sekali tidak berguna dalam menangani bola mati."
"Pemain baru ini (Lammens) harus bisa mengatur empat bek, melakukan penyelamatan, memiliki otoritas, dan menunjukkan kemampuan dalam situasi bola mati."
"Itulah yang akan dilakukan setiap tim melawan United sekarang, mereka akan terus mengumpan bola ke kotak penalti dan penjaga gawang harus bisa mengatasinya."
"Dia akan tenggelam (terpuruk) atau berenang (berhasil). Kita belum tahu bagaimana dia akan menghadapi situasi ini."
Sementara untuk Onana, yang akan dipinjamkan ke Trabzonspor, Burley menilainya sebagai pembelian gagal karena performanya memburuk dengan Man United.
"(Onana) adalah pemain lain yang pergi ke Manchester United dan performanya semakin memburuk," imbuh Burley.
"Dia menghabiskan banyak uang, tetapi dia tidak mampu membangun empat bek."
"Saya pikir Onana akan menjadi pemain yang hebat, memang begitulah yang terlihat di Italia."
"Saya pikir dia mungkin memiliki aura seperti Peter Schmeichel dan suka memerintah pemain, tetapi itu tidak terjadi," urai Burley.