Alasan Mengapa Liverpool Membutuhkan Gelandang Bertahan Anyar
BolaSkor.com - Liverpool kekurangan gelandang bertahan? Itu adalah pertanyaan awal yang menjadi pokok permasalahan pada tulisan ini. Jurgen Klopp dikenal sebagai manajer yang gemar memainkan gelandang bertahan di lini tengah. Ketika masih menukangi Borussia Dortmund, Klopp memiliki pemain seperti Oliver Kirch, Sebastian Kehl hinga Julian Koch yang menjalankan peran sebagai gelandang bertahan dengan apik.
Akan tetapi, kurangnya ketenangan dan kontribusi positif dari gelandang bertahan yang dimiliki The Reds saat ini diprediksi akan membuat sang manajer mencari pemain anyar pada bursa transfer musim panas nanti.
Memang benar, Liverpool telah mengamankan Naby Keita yang akan bergabung musim depan. Namun, apabila melihat permainan Keita di RB Leipzig, tidak seharusnya sang pemain dibebani tugas untuk bertahan. Sebab, Keita dikenal karena mampu merangsek masuk ke lini pertahanan lawan dan memberikan umpan matang untuk ujung tombak.
Nemanja Matic, Fernandinho, N'Golo Kante, Mousa Dembele, dan Victor Wanyama adalah gelandang bertahan yang efektif untuk tim mereka masing-masing yang menghuni peringkat enam besar Premier League.Tidak ada yang meragukan kualitas mereka.
Pada sisi lain, Arsenal memiliki Granit Xhaka, yang penampilannya belum seperti yang diharapkan. Sementara itu, Emre Can dan inkonsistensi Jordan Henderson telah menjadi kekecewaan besar bagi The Reds. Itu adalah satu di antara banyak alasan mengapa Liverpool dan Arsenal paling banyak kebobolan di antara tim yang menempati
posisi enam besar.
Henderson dan Can telah berusaha untuk mengontrol pertandingan dan menjadi pertahanan pertama ketika bersua tim besar Premier League. Namun, The Reds telah kebobolan 20 gol dalam 9 pertandingan melawan Manchester City, Manchester United, Chelsea, Tottenham dan Arsenal. Jumlah tersebut tentu menjadi satu di antara indikator lemahnya gelandang bertahan Liverpool.
Gagal menggantikan Javier Mascherano

Liverpool gagal mencari pengganti Javier Mascherano yang hengkang ke Barcelona pada 2010. Sejak saat itu, The Reds dengan mudah kebobolan akibat kurangnya gelandang bertahan berkualitas untuk melindungi pertahanan.
Mascherano dikenal karena karakternya yang keras dan tidak segan untuk menjatuhkan lawan di lini tengah. Pemain asal Argentina tersebut mampu bermain sama baiknya pada posisi gelandang maupun bek. Dia adalah satu di antara pemain paling taktis yang pernah bermain untuk The Reds dalam beberapa tahun terakhir.
Pada masa jayanya, Mascherano tak tergantikan untuk Liverpool. Bahkan, mantan arsitek The Reds, Rafa Benitez, menggambarkan sosok Mascherano sebagai "Monster of a player" setelah leg kedua semifinal Liga Champions melawan Chelsea pada tahun 2007.
Bersama Mascherano, Lucas Leiva adalah satu di antara gelandang yang menonjol untuk Liverpool pada era Rafa Benitez. Sayangnya, setelah kepergian Mascherano, pemain asal Brasil tersebut mengalami cedera ligamen dan absen selama lebih dari tujuh bulan. Sejak saat itu, Leiva kesulitan menemukan kembali performa terbaiknya.
Sebagai contoh, kita akan melihat pergerakan gelandang Liverpool ketika bersua Arsenal pada laga lanjutan Premier League, di Emirates Stadium, 22 Desember tahun lalu.
Pada pertandingan tersebut, Liverpool unggul dua gol terlebih dahulu melalui Mohamed Salah dan Philippe Coutinho. Namun, pada babak kedua, The Gunners berbalik unggul menjadi 3-2 lewat aksi Alexis Sanchez, Granit Xhaka dan Mesut Ozil. Beruntung, Roberto Firmino berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-71.

Dalam situasi itu, Emre Can terlihat hanya berjalan dan membiarkan Lacazette memberikan umpan ke Ozil yang dengan mudak mengelabuhi Simon Mignolet. Andai saja, Emre Can telah menjaga Ozil, tentu akan sulit bagi pemain asal Jerman tersebut melepaskan tembakan.
Kesalahan lainnya terjadi saat Liverpool bermain 2-2 kontra Tottenham Hotspur pada laga Premier League 2017-2018, di Anfield, 4 Februari 2018. Ketika itu, gol yang diciptakan Victor Wanyama bisa dihindari andaikan Emre Can tidak gagal menguasai bola dan pemain lainnya segera menutup ruang tembak.

Solusi

Kini, tidak dapat disangkal Liverpool membutuhkan pemain lini tengah yang berpengalaman dengan kekuatan luar biasa untuk menyamai beberapa pemain top. Gelandang FC Porto, Danilo Pereira, adalah satu di antara banyak pemain yang bisa menjadi solusi masalah di lini tengah.
Selain itu, nama Steven N'Zonzi, Geoffrey Kondogbia, dan Lucas Tousart menjadi alternatif. Liverpool diprediksi akan menjadi pesaing kuat untuk merebut gelar juara musim depan jika mampu memboyong dua hingga tiga pemain berkualitas.