8 Cabor Andalan Indonesia di SEA Games 2019
BolaSkor.com - SEA Games 2019 di Filipina tinggal menghitung hari. Kini semua atlet dari setiap cabang olahraga sedang memasuki fase akhir dari persiapan.
Target medali emas dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga juga telah dirilis. Jika sebelumnya dipatok 50 emas, kini skuat Indonesia hanya ditarget meraih 45 emas.
Lebih mudah? Tentu tidak. Mengingat di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Indonesia hanya mendapat 38 medali emas dan hanya menempati posisi lima.
Melalui artikel ini, BolaSkor.com coba merangkum cabor andalan skuat Tanah Air pada ajang multievent terbesar Asia Tenggara dua tahunan ini.
Baca Juga:
8 Atlet Putri Indonesia yang Bisa Buat Anda Jatuh Hati di SEA Games 2019
7 Atlet Putra Indonesia yang Bisa Bikin Perempuan Terpesona di SEA Games 2019 Manila
1. Bulu Tangkis
Selain olahraga paling populer di Indonesia, bulu tangkis merupakan cabang olahraga di mana atlet Tanah Air bisa tembus persaingan dunia. Tidak heran setiap kali gelaran multievent, bulu tangkis juga jadi andalan untuk mendulang emas.

Seperti yang dikatakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, Jonatan Christie dan kawan-kawan dipatok setidaknya meraih dua emas. Di atas kertas, target itu bisa tercapai.
Karena meski banyak pemain senior absen, Indonesia masih diperkuat banyak pebulu tangkis hebat seperti Jojo di tunggal putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada ganda putra, atau Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri.
2. Angkat Besi
Layaknya bulu tangkis, beberapa atlet angkat besi Indonesia juga bisa berbicara banyak di level dunia. Tidak heran, Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan kembali jadi tumpuan untuk meraih medali di SEA Games 2019.
Dirdja Wihardja selaku pelatih kepala pelatnas angkat besi sudah mengutarakan rasa percaya diri bahwa mereka bisa mempertahankan titel juara umum SEA Games seperti tahun 2017.
Kala itu, skuat Indonesia bisa mendapatkan dua medali emas dan dua perunggu. Salah satu kepingan emas diharapkan datang dari lifter senior, Eko Yuli Irawan. Lifter berusia 31 tahun itu juga merasa percaya diri bisa menyumbangkan emas di nomor yang diikutinya: 61 kg.
3. Pencak Silat
Cabang olahraga yang membuat Indonesia berjaya saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Kala itu, Pencak Silat bisa menyumbangkan 14 emas dan satu perunggu.
Sayangnya di SEA Games 2019, Filipina sebagai tuan rumah membatasi nomor yang dipertandingkan pada cabor ini. Total hanya sembilan nomor yang dilombakan dan skuat Indonesia menargetkan meraih empat emas.
Soal torehan empat emas tersebut, Manajer Pelatnas Pencak Silat Indonesia, Sunarno merasa percaya diri bisa terealisasi. Namun tetap perjuangan bakal berat. Karena di SEA Games 2017, Indonesia hanya kebagian dua medali emas, dua perak, dan 9 perunggu, dari 20 nomor pertandingan.
4. Atletik
Jika ingin berjaya di ajang multievent, maka kuasai cabor atletik yang melombakan banyak nomor. Hanya saja disayangkan, dibandingkan Thailand, Indonesia tidak superior di atletik.
Meskipun begitu, atletik tetap jadi andalan Tanah Air untuk mendulang banyak emas. Terbukti, skuat atletik dibebankan target enam medali emas di SEA Games 2019. Sebagai perbandingan, dua tahun lalu, atletik mendapat lima emas, tujuh perak, dan sebelas perunggu.

Sepak terjang Triyaningsih dan kawan-kawan semakin berat. Karena sprinter andalan, Lalu Muhammad Zohri tidak tampil demi fokus persiapan Olimpiade 2020. Dari enam yang ditargetkan, dua di antaranya diharapkan datang dari Triyaningsih (pelari spesialis jarak menengah) dan Hendro Yap (atlet jalan cepat).
5. Renang
Seperti atletik, renang juga salah satu cabor dengan nomor pertandingan yang sangat banyak. Namun karena berbagai kendala, salah satunya persiapan minim, renang hanya membidik empat emas.
Baca Juga:
SEA Games 2019: Skuat Final Bulu Tangkis Indonesia Beserta Undian
Nama-nama perenang senior bakal kembali jadi tumpuan. Sebut saja Gagarin Nathaniel, Glen Viktor, I Gede Siman, sampai Triadi Fauzi. Tanggal 18-30 Oktober lalu, sepuluh atlet renang bahkan melakukan TC di Kunming, China.
Menurut pelatih timnas renang Indonesia, Albert Christiadi Sutanto, target empat emas diharapkan didapat I Gede Siman (50 meter gaya punggung), Triady Fauzi (200 meter gaya ganti), Gagarin Nathaniel (100 meter gaya punggung), dan Farrel Armandio Tangkas (200 meter gaya punggung).
6. Panahan
Seperti renang, persiapan skuat panahan juga sempat terkendala kekurangan peralatan, meskipun problem tersebut sudah teratasi. Panahan sendiri ditarget mendapatkan dua emas, dua perak dan dua perunggu.
Pengurus Pusat Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PP Perpani) bakal mengirim 16 atlet ke SEA Games 2019 Filipina. Nama-nama seperti Riau Ega Agata atau Diananda Choirunnisa bakal jadi andalan.
Persiapan panahan menuju SEA Games sudah berlangsung sejak bulan Maret 2019 dan terpusat di Jakarta. Latihan sendiri berlangsung di Lapangan Panahan Senayan, salah satu venue yang memiliki level internasional.
7. Wushu
Cabor Wushu menargetkan tiga medali emas di SEA Games 2019. Untuk merealisasikan target tersebut, Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) mengirimkan sebanyak 16 atlet (8 atlet taulo dan 8 atlet sanda).
Sebagai bekal bertarung di Filipina, PB WI menggelar TC di China, 1 September-17 Oktober. Kemudian tanggal 18-23 Oktober lalu, tim wushu Indonesia juga baru saja menyelesaikan Kejuaraan Dunia.

Jika sukses meraih tiga medali emas, maka skuat wushu bisa mengulang pencapaian di SEA Games, dua tahun yang lalu. Hanya saja untuk edisi 2019, nama Lindswel Kwok tidak turun bertanding lantaran pensiun.
8. Karate
Skuat karate mendapat uji penting sebelum tampil di SEA Games 2019. Adalah Kejuaraan Nasional Karate Pra-PON 2019 pada 4-6 November.
Kini menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) Raja Sapta Ervian, anak asunya sedang melakukan pemulihan kondisi dengan target siap tempur di SEA Games 2019.
PB Forki turut menargetkan skuat karate bisa menyumbangkan dua emas. Harapannya ada di kelas 55 kg putri dan putra pada nomor kumite. Total skuat karate berisi 17 atlet yang bertanding di 13 kelas.*