7 Faktor Perbandingan Dua Pemain Incaran Real Madrid: Paul Pogba dan Donny van de Beek
BolaSkor.com - Kedatangan satu pemain lagi akan menutup bursa transfer Real Madrid di musim panas ini. Satu pemain itu berposisi sebagai gelandang dan ketiga nama yang dikaitkan adalah: Paul Pogba, Donny van de Beek, dan Bruno Fernandes.
Nama yang disebut terakhir bisa jadi hanya 'pemanis' karena prioritas El Real adalah Pogba dengan alternatifnya Van de Beek. Madrid kesulitan memboyong Pogba dari Manchester United karena banderolnya yang tinggi.
Madrid tidak bisa sembarangan membeli pemain lagi karena berpotensi melanggar aturan FFP (Financial Fair Play). Pasalnya, Madrid sudah jor-joran belanja pemain yang menghabiskan dana 200 juta euro lebih. Beberapa nama yang sudah direkrut misalnya: Eden Hazard, Luka Jovic, dan Eder Militao.
Baca Juga:
Jalan Terjal Real Madrid Rekrut Donny van de Beek
Raphael Varane Tegaskan Real Madrid Tidak Butuh Paul Pogba
Donny van de Beek Disarankan Menuju Real Madrid dengan Bersepeda
Van de Beek, gelandang Ajax Amsterdam, dijadikan rencana B oleh Madrid karena pemain asal Belanda itu dianggap ideal menggantikan Pogba jika Madrid gagal merekrutnya hingga bursa transfer musim panas berakhir di Spanyol.
Cukup menarik membandingkan keduanya. Fans memiliki penilaian berbeda mengenai kedua pemain tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat dibuat menjadi bahan perbandingan di antara Pogba dan Van de Beek. Menjadikan AS sebagai referensi, berikut ketujuh faktor itu:
1. Harga
Pogba jelas lebih mahal ketimbang Van de Beek jika mempertimbangkan harga kedua pemain. Van de Beek bisa dibeli sebesar 50-60 juta euro, sementara Pogba dibanderol United sebesar 200 juta euro lebih.
Statusnya sebagai juara Piala Dunia 2018 semakin menambah harga transfernya. Mengetahui fakta Madrid sudah belanja banyak pemain di musim panas ini, akan lebih logis bagi mereka merekrut Van de Beek ketimbang Pogba.
2. Zinedine Zidane
Sudah bukan rahasia lagi jika pelatih Madrid, Zinedine Zidane, mengagumi Pogba dan sang pemain ingin bermain di Madrid. Tapi, Zidane juga akan menerima apabila pada akhirnya gagal merekrut Pogba dan mendapatkan Van de Beek.
Kendati hanya termasuk kategori rencana B, Van de Beek bisa menjadi investasi jangka panjang Madrid untuk meregenerasi lini tengah - De Beek terpaut usia empat tahun lebih muda ketimbang Pogba.
3. Pengalaman
Pogba jelas memenangi kategori ini. Pogba sudah malang melintang selama empat tahun dengan Juventus (2012-2016) dan tiga tahun di periode kedua memperkuat United. Sementara De Beek baru mempopulerkan namanya musim lalu.
De Beek sudah bermain 139 kali untuk Ajax pada usia 22 tahun, sementara Pogba sudah bermain sebanyak 320 laga untuk Juventus dan Man United. De Beek sudah memperlihatkan kedewasaan bermain pada usia tersebut, tapi, Pogba unggul dari segi pengalaman.
4. Gaya Main
Pogba tipikal gelandang elegan yang suka mengalirkan serangan, mengatur ritme bermain, kerap melepaskan tendangan jarak jauh, dan seringkali melakukan penetrasi dari lini kedua.
Sementara De Beek lebih efektif dan langsung (direct) dalam permainannya. De Beek lebih suka melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti sebagai gelandang serang atau penyerang kedua. Musim lalu, dia semakin leluasa melakukannya karena dilindungi oleh Lasse Schone dan Frenkie de Jong.
Pogba mencetak 16 gol musim lalu di seluruh kompetisi, sementara De Beek 17 gol di seluruh kompetisi. Keduanya sama-sama gelandang yang produktif mencetak gol.
5. Adaptasi
Pogba akan lebih diuntungkan jika membahas proses adaptasi. Dia sudah lama meninggalkan Prancis dan malang melintang di Eropa dengan Juventus dan Man United. Belum lagi di Madrid ada kompatriotnya: Raphael Varane, Karim Benzema, dan Ferland Mendy.
Sementara Van de Beek akan pergi dari Belanda untuk kali pertama jika gabung Madrid. Proses adaptasi dan melibatkan faktor bahasa akan penting bagi pemain baru. Jadi, lagi-lagi Pogba punya keunggulan atas Van de Beek.
6. Media dan Publik
Pogba sangat populer di media sosial dan memiliki banyak pengikut. Ini berbanding terbalik dengan Van de Beek. Namun, hal ini dapat dimaklumi karena Pogba memang suka dengan perhatian media atau publik.
Cara Pogba menarik atensi publik itu bisa membantunya mengatasi tekanan dari media, khususnya jika gabung Madrid. Tuntutan di Madrid sangatlah tinggi. Pogba dan Van de Beek akan hidup sehari-hari dengan tanggung jawab besar itu apabila hengkang ke Madrid.
7. Karakter
Membandingkan Pogba dan Van de Beek dari segi karakter atau sikap bak melihat pesepakbola modern dengan masa lalu. Pemain modern itu diwakili Pogba, sementara Van de beek pemain masa lalu.
Pogba seolah hidup di media sosial dan tahu cara mendompleng popularitas, selain memperlihatkan kemampuannya mengolah bola. Sementara Van de Beek sangat fokus bermain sepak bola dan jarang terlihat menarik atensi publik berlebihan di media sosial.