6 Fakta Menarik soal Kiper Anyar Man City, Zack Steffen
BolaSkor.com – Tak ada hujan tak ada badai, Manchester City tiba-tiba sukses merekrut kiper asal Amerika Serikat berusia 23 tahun, Zack Steffen. Transfer akan rampung per Juli 2019 atau saat bursa transfer musim panas dibuka.
Dilansir dari laman resmi Columbus Crew, klub Steffen, proses transfer belum sepenuhnya rampung dari segi kesepakatan personal, namun uang transfer yang diajukan Man City memecahkan rekor klub dan juga MLS (Major League Soccer).
“Columbus Crew SC sepakat untuk mentransfer kiper, Zack Steffen, ke klub Premier League, Manchester City di pembukaan bursa transfer kedua di tahun 2019 per 9 Juli 2019. Transaksi diumumkan pada 11 Desember 2018,” bunyi pernyataan Columbus Crew di laman resmi klub.
Steffen, 23 tahun, akan diplot sebagai pengganti Claudio Bravo yang kontraknya berakhir di akhir musim ini dengan Man City. Dia akan jadi pesaing sekaligus murid bagi kiper utama The Citizens, Ederson Moraes.
Baca Juga:
Tanggapan Guardiola soal Kesiapan Man City Tebus Klausul Pembelian 150 Juta Euro Saul
Manchester City Perpanjang Kontrak Gelandang Mudanya
Bukan tanpa alasan tentunya Man City merekrut Steffen. Menilik fakta rekrutan anyar Man City selama dua tahun terakhir datang atas keinginan Pep Guardiola, Steffen tentunya punya kriteria yang diinginkannya, termasuk salah satunya: pintar memainkan bola dan membangun serangan dari lini belakang.
Nama Steffen tentunya asing di telinga fans Man City atau pecinta sepak bola Eropa. Tenang, kami akan menjabarkan enam fakta menarik mengenai kiper kelahiran Coatesville, 2 April 1995. Berikut ulasannya (berlanjut ke halaman berikutnya):
1. Kiper Terbaik MLS 2018

“Tahun ini, kiper berusia 23 tahun, Steffen terpilih sebagai Kiper Terbaik MLS 2018, menjadi kiper termuda kedua dalam sejarah MLS yang terpilih sebagai Kiper Terbaik dan jadi pemain kedua dalam sejarah Hitam dan Emas untuk menerima penghargaan itu,” tulis Columbus Crew dalam laman resminya.
Tidak hanya terpilih sebagai Kiper Terbaik MLS 2018, Steffen juga masuk ke dalam kategori Tim Terbaik MLS 2018, meski Columbus hanya finish di urutan lima Zona Timur dan berada di urutan 10 secara menyeluruh.
Bukan tanpa alasan tentunya Steffen terpilih sebagai Kiper Terbaik MLS 2018. Faktanya, dia telah tampil reguler sebanyak 63 kali sebagai starter untuk Columbus sejak memainkan debutnya di tahun 2017. Sejak saat itu, Steffen telah melakukan 164 penyelamatan dan menyelamatkan 19 penalti.
2. Rekor Transfer Columbus dan MLS
“Ini adalah rekor bersejarah untuk klub dan momen spesial untuk Zack Steffen yang sangat kami banggakan. Pengumuman ini merupakan puncak dari dua setengah tahun perkembangan dan kesuksesan untuk Zack,” ucap Pat Onstad, General Manager Interim Columbus.
“Manchester City salah satu klub top di dunia dan kami senang bisa merampungkan kesepakatan yang menguntungkan pemain dan kedua klub.”
Pihak Columbus tidak mengutarakan secara detail berapa transfer Steffen. Namun mengambil data dari Transfermarkt, rekor transfer MLS sejauh ini tercatat atas nama Ezequiel Barco dengan transfer sebesar 11,05 juta poundsterling dari Independiente tahun ini.
Itu artinya, harga Zack berada di atas kisaran harga tersebut. Bisa jadi 15, 20, atau 25 juta poundsterling. Harga yang relatif murah bagi klub kaya raya seperti Man City.
3. Tapaki Jalan Jadi Kiper Nomor Satu timnas Amerika Serikat

Setelah bermain untuk timnas Amerika Serikat U-18 hingga U-23, Steffen juga telah bermain sebanyak enam kali untuk timnas senior Amerika Serikat. Hanya tinggal masalah waktu bagi Steffen menggusur kiper utama Amerika, Brad Guzan, yang kini berumur 34 tahun dan memainkan 60 caps.
Pesaing terdekat Steffen adalah Bill Hamid, kiper DC United, yang juga telah memainkan enam caps dan sudah berusia 28 tahun. Bergabung dengan Man City akan mengangkat kans Steffen bermain reguler di timnas.
4. Takut Bermain Sepak Bola di Masa Lalu
Steffen benar-benar harus berterima kasih kepada sang ibu karena terus mendorongnya bermain sepak bola. Sewaktu kecil, Steffen takut berbaur dengan pemain lainnya dan ibunya memberi Steffen permen agar mau bermain sepak bola.
“Kenangan pertama tentang sepak bola ada di Pusat Latihan United Sports. Ketika tiba waktunya pemain masuk ke dalam lapangan, saya ingat berlari ke luar lapangan ke pelukan ibu saya dan menangis,” cerita Steffen.
Ibunya juga turut memberikan gambaran tentang kesulitan anaknya yang takut bermain sepak bola.
“Untuk musim pertama atau kedua, dia akan menangis ketika keluar dari mobil setiap harinya karena dia tak mau bermain di lapangan dan sangat ketakutan. Kami berjanji akan ada banyak permen selepas laga dan perlahan, dia mau ke lapangan dan melalui waktu yang baik,” tambah sang ibu.
5. Nyaris ke Bristol City

Nasib juga menentukan takdir Steffen. Konon katanya, pada bursa transfer musim panas lalu dia nyaris bergabung dengan klub Championship, Bristol City. Namun, Columbus menolaknya.
Bristol menawar Steffen seharga empat juta dollar Amerika, tapi, ditolak dan urung pindah. Keputusan itu pada akhirnya membawa Steffen ke Etihad Stadium.
“Ada banyak bagian untuk pindah (ke klub lain), tapi pada akhirnya kesepakatan tidak juga tercapai. Sangatlah luar biasa merasakan diinginkan oleh klub-klub lain, dan saya tidak ingin pergi ke Eropa. Hanya ingin fokus dan semoga saja, hal-hal hebat lainnya datang,” ucap Steffen kala itu.
6. Tambah Legiun Kiper Amerika di Premier League
Per musim depan, apabila Steffen tidak dipinjamkan oleh Man City ke klub lain, maka dia akan menambah catatan sejarah kiper-kiper yang pernah bermain di Premier League.
Mereka adalah: Kasey Keller, Juergen Sommer, Brad Friedel, Tim Howard, Marcus Hahnemann, dan Brad Guzan. Sukses kah karier Steffen? Tidak ada yang tahu bagaimana pastinya.