5 Pemain yang Menyesal Bergabung dengan Real Madrid
BolaSkor.com - Berstatus sebagai kesebelasan paling sukses di Eropa membuat Real Madrid menjadi klub impian pesepak bola di seluruh dunia. Namun, tidak semua pemain bisa bersinar ketika memperkuat Los Blancos.
Sejak pertama berdiri pada 1902, Real Madrid telah memenangi 89 gelar bergengsi. Termasuk di antaranya LaLiga, Liga Champions, hingga Piala Dunia Antar Klub.
Pantas rasanya Real Madrid dinobatkan sebagai klub sepak bola terbaik pada abad ke-20. Bersama Barcelona dan Athletic Bilbao, Los Merengues tidak pernah terdegradasi dari LaLiga.
Nama Real Madrid semakin terkenal ketika melakukan proyek Los Galacticos pada awal 2000an. Saat itu, mereka mengumpulkan sejumlah pesepak bola hebat dari seluruh dunia.
Iming-iming prestasi dan uang besar yang dimiliki Real Madrid membuat pemain bintang dari seluruh dunia tergiur bergabung ke Santiago Bernabeu. Bahkan, sebagian berstatus pemain andalan.
Beberapa berhasil mengukir sejarah bersama Real Madrid. Namun, ada beberapa yang performanya justru menurun drastis ketika keluar dari Santiago Bernabeu.
Setidaknya, terdapat lima pemain bintang yang menyesali keputusan bergabung dengan Real Madrid. Lantas, siapa saja mereka? Berikut ini adalah daftarnya:
Michael Owen
Bersama Liverpool, Michael Owen merupakan anak emas. Wajar, Owen merupakan putra asli klub tersebut dan menjadi pencetak gol utama klub selama tujuh musim.
Akan tetapi, kegagalan Liverpool bersaing meraih gelar membuat Michael Owen merasa frustrasi. Hasilnya, penyerang internasional Inggris itu pun menerima tawaran bergabung dengan Real Madrid.
Rupanya, kenyataan di Santiago Bernabeu tidak seperti harapannya. Michael Owen kesulitan bersaing dengan lini depan Real Madrid seperti Ronaldo dan Raul Gonzales.
Performa Michael Owen pun tidak pernah kembali ke bentuk terbaiknya bahkan setelah meninggalkan Real Madrid. Owen gagal bersinar bersama Newcastle, Manchester United, dan Stoke City.
Nicolas Anelka
Penampilan bersama Arsenal membuat Real Madrid tertarik merekrut Nicolas Anelka. Sejatinya, Anelka mengawali karier dengan sukses di Santiago Bernabeu.
Akan tetapi, hubungan Nicolas Anelka dengan pelatih Vicente Del Bosque memburuk. Hasilnya, Anelka sempat dibekukan oleh klub selama 45 hari.
Selain itu, sejumlah pemain Real Madrid saat itu tidak suka dengan Nicolas Anelka. Mereka menganggap Anelka merebut posisi Raul Gonzales di tim inti Los Blancos.
Nicolas Anelka pun meninggalkan Real Madrid pada musim berikutnya. Anelka meraih kesukesan ketika memperkuat Bolton dan Chelsea beberapa musim kemudian.
Antonio Cassano
Masa depan sepak bola Italia, begitu julukan Antonio Cassano ketika memperkuat AS Roma. Talentanya yang luar biasa membuat Real Madrid rela mendatangkan Cassano.
Sayangnya, Antonio Cassano lebih suka membuat keributan dibandingkan berprestasi di atas lapangan. Cassano pun menciptakan berbagai masalah selama memperkuat Real Madrid.
Padahal, dia mengawali karier dengan cukup baik setelah mencetak empat gol untuk Real Madrid. Namun, aksi indisiplinernya membuat Antonio Cassano tidak berkembang.
Setelah itu, Antonio Cassano hanya menjadi pesepak bola kelas dua. Si Bocah Ajaib tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya di luar Italia.
Kaka
Real Madrid memecahkan rekor transfer dunia ketika merekrut Kaka dari AC Milan. Jumlah itu setimpal karena Kaka dianggap sebagai satu di antara pesepak bola terbaik dunia saat itu.
Sayangnya cedera menghambat karier Kaka di Real Madrid. Pemain asal Brasil itu sempat menderita cedera selama delapan bulan dan harus absen pada 2010.
Kedatangan Mesut Ozil membuat posisi Kaka semakin tidak menentu di Real Madrid. Pelatih Jose Mourinho lebih memilih Ozil dibandingkan Kaka.
Kaka pun memutuskan kembali ke AC Milan pada 2013. Namun, pemenang Piala Dunia 2002 itu gagal menemukan bentuk permainan terbaiknya di I Rossoneri.
Walter Samuel
Sepanjang kariernya, Walter Samuel terkenal sebagai bek yang sulit dilewati pemain lawan. Hasilnya, Real Madrid pun mendatangkan Samuel pada 2004.
Akan tetapi, Walter Samuel gagal mengawal lini belakang Real Madrid. Pemain asal Argentina itu pun dijual ke Inter Milan satu musim berselang.
Walter Samuel menemukan kembali performanya di Inter Milan. Samuel pun menerima reputasi sebagai tembok baja di lini belakang bersama I Nerazzurri.
Banyak yang menilai kegagalan di Real Madrid disebabkan dua bek sayap yang terlalu aktif menyerang. Sementara di Inter Milan dia memiliki bek sayap seperti Javier Zanetti dan Cristian Chivu.