5 Faktor yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia U-23 dari Palestina
BolaSkor.com - Timnas Indonesia U-23 bakal menghadapi Palestina pada laga lanjutan Grup A cabang sepak bola pria Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (15/8) malam WIB. Laga ini krusial bagi kedua kubu untuk memperbesar peluang menjadi pemuncak klasemen.
Palestina saat ini mengumpulkan empat poin usai imbang 0-0 dengan Taiwan dan menang 2-1 atas Laos. Sedangkan Indonesia mengemas tiga poin hasil dari kemenangan telak 4-0 atas Taiwan.
Tim Merah-Putih yang baru melakoni satu laga saat ini duduk di peringkat kedua selisih satu poin di bawah Palestina. Armada Luis Milla unggul selisih gol dari Hong Kong yang ada di posisi ketiga.
Kemenangan atas Palestina nanti akan membawa Stefano Lilipaly dkk ke pucuk klasemen Grup A. Sebaliknya Palestina akan kokoh di puncak jika mampu memetik tiga poin dari Indonesia.
Palestina seperti diprediksi merupakan lawan terberat Indonesia. Paling tidak ada lima faktor yang perlu diwaspadai pasukan Luis Milla. Berikut lima faktor tersebut:
1. Lini Depan Agresif
Memang dalam dua laga sebelumnya Palestina baru membuat dua gol. Bahkan pada laga pertama mereka gagal membuat gol. Namun bukan berarti Palestina tumpul.
Dalam dua laga, tim yang diasuh Ayman Sandouqa mengusung skema ofnesif 4-3-3. dalam hal penyerangan Palestina mengandalkan Mohammed Obaid dan Oday Dabbagh. Kedua pemain ini tampak agresif dalam dua laga sebelumnya.

Total keduanya sudah melepaskan 19 tembakan ke gawang, tujuh di antaranya menemui sasaran pada dua laga pertama Palestina. Secara keseluruhan, Palestina terbilang royal dalam melepaskan tembakan.
Dari dua laga, sudah 67 tembakan yang dilepaskan Pelastina. Meski belum efektif karena hanya 27 yang menemui sasaran, Indonesia wajib mewaspadai agresivitas para pemain Palestina saat menyerang. Penggawa Indonesia harus ekstrawaspada dan sigapan untuk tidak memberi ruang dan kesempatan bagi lawan untuk melepaskan tembakan.
2. Unggul Bola Atas
Palestina memang senang melepaskan tembakan dari berbagai sudut. Namun perlu diwaspadai juga tusukan mereka dari kedua sisi lapangan. Terutama lewat skema umpan lambung.
Ya, selain melepaskan tembakan langsung, Palestina acap menjadikan umpan silang lambung ke depan gawang sebagai alternatif. Hal ini tidak lepas dari postur pemain. Menghadapi Indonesia, Palestina tentu akan mencoba memanfaatkan keunggulan postur mereka.
Sekali lagi, pasukan Luis Milla harus cekatan dan lebih sigap menutup ruang agar Palestina tidak bisa melepaskan umpan lambung. Namun, para pemain Indonesia juga dituntut mampu bertahan secara cerdas dan tidak mudah melakukan pelanggaran. Pasalnya tiap skema bola mati bisa menguntungkan Palestina.
3. Penguasaan Bola
Dengan mengusung 4-3-3, penguasaan bola menjadi modal utama permainan Palestina. Ini bisa dilihat dari dua laga sebelumnya ketika mereka mampu menguasai bola lebih dari 60 persen.
Artinya, para pemain Indonesia wajib sabar saat menghadapi Palestina. Tidak hanya itu, skenario bertahan yang tepat juga dejatinya sudah ada di tangan Luis Milla. Jika tidak, terus-menerus mengejar bola tentu bisa membuat frustrasi pemain.
4. Pemain Kunci
Palestina membawa tiga pemain yang berkarier di Eropa, Michel Milad Termanini (AFC Eskilstuna), Omar Al Sharif dan Mohamed Darwish (SV Arminia Hannover). Dari ketiga pemain itu, Termanini menjadi sosok penting bagi Palestina. Terbukti dia selalu tampil penuh dalam dua laga sebelumnya.
Pengalaman tiga pemain yang bermain di Eropa tentu menjadi modal berharga bagi Palestina. Dan ini juga tentu harus diwaspadai Evan Dimas dkk.
5. Peringkat FIFA
Saat ini Palestina berada di posisi ke-99 pada peringkat FIFA. Artinya mereka berada 65 tangga di atas Indonesia yang bercokol di posisi ke-164.
Sebagai catatan, Palestina merupakan tim dengan peringkat FIFA tertinggi di Grup A Asian Games 2018. Dengan kata lain, ini bisa menjadi gambaran bagaimana kualitas yang dimiliki Palestina.