Feature Timnas Indonesia

5 Fakta Menarik Simon McMenemy: Kerja Sama dengan Ronaldinho-Fabregas, hingga Jasa Besar Facebook

Frengky Aruan - Selasa, 25 Desember 2018

BolaSkor.com - Simon McMenemy telah diumumkan PSSI sebagai pelatih untuk menangani Timnas senior Indonesia. Ia mendapat kontrak dua tahun dari induk sepak bola Indonesia.

Pelatih yang mengantar Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017 itu diplot setelah kegagalan Timnas Indonesia di bawah arahan Bima Sakti di Piala AFF 2018. Bima Sakti meneruskan pekerjaan Luis Milla yang gagal sepakat dengan PSSI.

Tugas Simon McMenemy yakni memimpin tim dalam serangkaian uji coba. Termasuk Kualifikasi Piala Asia 2023 dan Piala AFF 2020.

Baca Juga:

Alasan PSSI Tunjuk Simon McMenemy dan Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas Indonesia

5 Legenda Klub yang Kembali sebagai Manajer atau Pelatih

Pekerjaan sebagai pelatih Timnas Indonesia memang begitu diharapkan oleh Simon McMenemy terutama di ujung kebersamaan dengan Bhayangkara FC di Liga 1 2018. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan gairah besar terhadap sepak bola.

Simon McMenemy sempat terkesan dengan fanatisme suporter Indonesia ketika memimpin Timnas Filipina dalam semifinal Piala AFF 2010, yang dua kali digelar di Jakarta.

Pekerjan sebagai arsitek timnas sekaligus meneruskan perjalanan karier sebagai pelatih, yang sudah mulai dirintis sejak dirinya masih belia. Sebelum diplot memimpin skuat Garuda, lika-liku dilewati dan lima fakta diantaranya menarik untuk disimak di laman berikutnya.

1. Melatih Sejak Usia Muda

Simon McMenemy melatih sejak usia 16 dengan menangani level usia muda. Pekerjaan resmi pertamanya yakni pelatih kepala tim Sekolah Menengah McGill-Toolen saat masih kuliah di Amerika Serikat.

Ia melatih anak 16-17 tahun ketika berusia 18 tahun. Simon McMenemy kemudian kembali ke Inggris, bekerja untuk Arsenal Soccer Schools di dekat universitasnya, sebelum menangani tim wanita universitasnya.

Simon McMenemy
Simon McMenemy bersama gelandang asal Korea Lee Yoo-joon. (BolaSkor.com/Keenan Wahab)

Kemudian ia bekerja untuk Chelsea Soccer Schools dengan janji pekerjaan full time dalam komunitas. Ia gagal mendapat pekerjaan penuh waktu dan kembali ke Sussex dengan tujuan mendapatkan pekerjaan pertama sebenarnya.

2. Bekerja di Brighton and Hove Albion

Simon McMenemy bekerja paruh waktu dalam skema komunitas. Itu setelah menjadi Account Manager di perusahaan makanan beku. Sebagai catatan, Simon McMenemy punya impian menjadi pesepak bola profesional sejak kecil, namun peluang menipis karena catatan medis.

Simon McMenemy
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy bersama bek muda Nurhidayat. (BolaSkor.com/Keenan Wahab)

Setelah 18 bulan, Simon mencoba bekerja penuh waktu sebelum melanjutkan pekerjaan selama tiga tahun lagi di Brighton and Hove Albion Football Club (BHAFC) FICS dan mendapat pengalaman melatih pemain berusia di bawah 5 sampai 18 tahun, termasuk anak-anak dengan masalah sosial, motorik, perilaku, kesehatan mental, dan lainnya.

3. Berhadapan dengan Lucas Leiva, Pato, Gattuso, Ronaldinho, Fabregas, Denilson, Walcott, Keane, Agbonlahor, dan Lennon.

Hal ini tak lepas dari pekerjaannya sebagai UK Development Manager Nike. Pada November 2008, Simon McMenemy menjadi bagian proyek Nike Asia yang mengadakan syuting dengan Lucas Leiva. Simon punya peran sebagai asisten pelatih seperti ditulis dalam Biografinya.

Simoc McMenemy
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy. (BolaSkor.com/Kristian Joan)

Simon McMenemy kemudian terbang ke Milan, menuju tempat latihan Inter Milan bertemu dengan Marco Materazzi. Itu sebelum ke tempat latihan AC Milan menjalankan pekerjaan dengan bersinggungan dengan Pato, Gattuso, Ronaldinho.

Simon McMenemy selanjutnya menjalankan pekerjaan bersama dengan Cesc Fabregas, Denilson, Theo Walcott, Robbie Keane, Gabriel Agbonlahor, dan Aarron Lennon, yang dikontrak Nike.

4. Masuk Asia Tenggara Lewat Chat Facebook

Simon McMenemy mulai merambah sepak bola Asia Tenggara sejak lamarannya diterima Federasi Sepak Bola Filipina. Simon memulai karier di ASEAN menjadi pelatih timnas Filipina sejak 2010.

Pekerjaan sebagai pelatih Timnas Filipina didapatkan diawali chat di Facebook dengan Greatwich bersaudara yang pernah dilatih di Burgess Hill Town. Seperti diketahui, Greatwich bersaudara yakni Simon, Chris, dan Phil lebih dulu menjadi bagian timnas Filipina.

Simon McMenemy
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy. (BolaSkor.com/Frengky Aruan)

Lewat percakapan, Simon McMenemy menerima informasi lowongan kerja menjadi pelatih Timnas Filipina. Ia lantas mengirim CV dan dipanggil. Di tahun pertamanya, Simon McMenemy membawa Filipina lolos untuk pertama kali ke semifinal pada Piala AFF 2010. Di semifinal, Filipina dikalahkan Indonesia.

Simon McMenemy kemudian memimpin klub Vietnam Dong Tam Long Anh (2011), Mitra Kukar (2011-2012), Pelita Bandung Raya (2003), New Radiant (Maladewa/2014), Loyola Meralco Sparks (Filipina/2014-2016) sebelum menangani Bhayangkara FC sejak 2017.

5. Pernah Ditolak Mentah-mentah Klub Skotlandia

Beberapa tahun lalu, Simon McMenemy sempat mengirim CV ke klub profesional Skotlandia, Clyde FC. Itu setelah mencatatkan pengalaman bersama Timnas Filipina.

Ia berkomunikasi dengan petinggi klub di telepon, namun ditolak mentah-mentah. Simon McMenemy kepada BBC menjelaskan bahwa petinggi klub terkesan, namun menilainya belum menunjukkan apapun di Skotlandia.

Simon McMenemy
Simon McMenemy (kiri). (BolaSkor.com/Muhammad Adiyaksa).

"Saya mengerti dengan fakta yang disampaikan. Saya telah menangani tim nasional di depan 90 ribu orang di semifinal turnamen (Piala AFF 2010)."

Simon McMenemy berharap ia bisa mendapatkan pekerjaan sebagai pelatih di Britania Raya.

Bagikan

Baca Original Artikel