5 Fakta Menarik IBL 2021: Tak Ada Invincible Team
BolaSkor.com - Indonesia Basketball League (IBL) 2021 sudah menyelesaikan fase pertama, Sabtu (10/4). Selama sebulan penuh, 12 klub peserta berada di dalam gelembung.
Untuk pertama kalinya, IBL dilangsungkan dalam satu tempat dengan jadwal yang padat. Sebanyak empat seri reguler diselesaikan hanya dalam 32 hari.
Namun, di tengah keterbatasan dan ancaman Covid-19, fase pertama IBL 2021 bisa berjalan mulus. Meski harus melewati kerikil di awal, liga basket tertinggi Tanah Air itu bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
Baca Juga:
Vakumnya kompetisi selama setahun ternyata membuat persaingan antar tim semakin panas. Hal itu terbukti lewat serangakain fakta menarik yang dihimpun BolaSkor.com.
1. Overtime Jadi Hal Jamak
Tak disangka, IBL 2021 menghadirkan cukup banyak overtime di beberapa pertandingan. Uniknya, Satya Wacana Saints Salatiga menjadi tim yang menjalani babak tambahan paling banyak sepanjang fase pertama.
Tercatat, klub asal Jawa Tengah itu dua kali bermain overtime. Bahkan, saat melawan Amartha Hangtuah, Antoni Erga dkk. mencatatkan sejarah baru dengan melakoni tiga kali overtime.
Selain Satya Wacana Saints Salatiga, Satria Muda Pertamina juga bermain overtime kontra Bima Perkasa Jogja.
2. Tak Ada Invincible Team
Ketatnya persaingan di IBL 2021 juga tercermin dari tak adanya invicible team. Seluruh peserta pernah menelan kekalahan di fase pertama.
Hanya Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang memiliki jumlah kekalahan paling sedikit dengan satu kali. Sementara Pacific Caesar Surabaya menjadi tim pesakitan dengan 15 kekalahan.
3. Garuda Muda Mencuri Perhatian
Hal lain yang menarik dari fase pertama IBL 2021 adalah Indonesia Patriots. Tim nasional muda tersebut mampu mencuri perhatian.
Berisikan pemain dengan usia di bawah 23 tahun tak membuat Indonesia Patriots jadi bulan-bulanan. Justru, Garuda Muda mampi tampil cemerlang dengan raihan 10 kemenangan dan enam kekalahan.
4. Penanganan Covid-19 yang Baik
Menggelar komperisi di masa pandemi Covid-19 tentu penuh risiko. Namun, IBL mampu mengelola krisis dengan baik.
Di awal, IBL 2021 memang tak berjalan mulus. Ada 13 orang yang terpapar Covid-19 sebelum masuk gelembung.
Perlahan jumlah kasus positif Covid-19 mulai menurun. Pada 16 Maret hanya satu kasus ditemukan. Setelahnya tak ada lagi yang terpapar virus corona di gelembung IBL.
Apresiasi juga perlu diberikan kepada IBL yang mengungkap dengan jujur temuan kasus positif Covid-19 selama di gelembung. Keterbukaan akan informasi menjadi hal yang perlu diacungi jempol dari liga basket tertinggi Indonesia itu.
5. Panas Sampai Akhir
Persaingan panas pada IBL 2021 terjadi hingga seri keempat. Sebanyak tiga klub dari Divisi Merah yakni Bali United, Louvre Dewa Unites Surabaya, dan Bima Perkasa Jogja berebut tiket fase kedua hingga buzzer berbunyi.
Pada akhirnya, Louvre Dewa United Surabaya dan Bima Perkasa Jogja yang melaju ke playoff. Sementara Bali United tersingkir dengan hanya kalah head to head poin dengan Bima Perkasa Jogja.