5 Dosa Terbesar Jose Mourinho Sepanjang Melatih
BolaSkor.com - Jose Mourinho dikenal sebagai satu di antara pelatih terbaik di dunia. Namun, hal itu tak berarti pelatih 57 tahun tersebut tak lepas dari kesalahan.
Jose Mourinho adalah satu di antara pelatih terbaik. Mourinho meraih berbagai gelar pada kompetisi domestik di Portugal, Ingggris, Spanyol, dan Italia. Bahkan, ia pernah membawa Inter meraih treble winner pada 2010.
Baca juga:
Ketika Pablo Escobar Menyuntikkan Narkoba ke Sepak Bola Kolombia
3 Tim Premier League Bersaing Ketat untuk Dua Tiket Liga Champions 2019-20
Marcelo Bielsa, 'Orang Gila' yang Siap Goyang Dominasi 'Anak Metal' di Premier League
Namun, dengan segala kesuksesan yang diraih, manajer Tottenham Hotspur tersebut juga melakukan beberapa kesalahan. Apalagi, pelatih 57 tahun tersebut kerap membuat kontroversi.
Berikut ini adalah lima dosa terbesar yang dilakukan Jose Mourinho ketika melatih.
Bursa Transfer yang Aneh pada Musim 2013-2014
Jose Mourinho kembali ke Chelsea pada musim panas 2013. The Special One diharapkan mengembalikan kejayaan The Blues dalam waktu singkat.
Mourinho dikabarkan mengincar Wayne Rooney sebagai target utama di lini depan. Namun, pemain asal Inggris itu memilih bertahan di Manchester United.
Pada akhirnya, Mourinho memutuskan bekerja sama kembali dengan mantan anak didik, Samuel Eto'o serta Demba Ba. Kedua penyerang tersebut dikombinasikan dengan Fernando Torres yang menjalani musim yang buruk.
Sementara itu, Romelu Lukaku dipinjamkan setelah gagal saat melakukan tendangan penalti melawan Bayern Munchen di Piala Super Eropa kontra Bayern Munchen. Sedangkan, Juan Mata yang merupakan pemain paling kreatif di Chelsea dijual ke Manchester United pada Januari 2014.
Serangkaian kesalahan di bursa transfer tersebut membuat Chelsea puasa gelar pada akhir musim. Pada bursa transfer berikutnya, Mourinho memperbaiki kualitas Chelsea dengan mendatangkan Diego Costa dan Cesc Fabregas.
Membuat Tiga Pergantian Pemain Melawan Newcastle United pada Babak Pertama
Kesalahan berikutnya yang dilakukan Mourinho adalah ketika melakukan tiga pergantian pemain ketika melawan Newcastle United (2005) pada babak pertama. The Blues menghadapi masalah usai Mourinho mengambil keputusan tersebut.
Ketika itu, Chelsea dalam keadaan tertinggal setelah Patrick Kluivert mencetak gol untuk The Magpies. Mourinho kemudian meresponsnya dengan melakukan tiga pergantian pemain.
Mourinho memasukkan Eidur Gudjohnsen, Frank Lampard, dan Damien Duff untuk menggantikan Geremy, Joe Cole, dan Tiago. Anehnya, tidak ada satu pun pemain yang keluar karena cedera.
Selanjutnya, apa yang terjadi pada babak kedua adalah malapetaka. Chelsea bermain dengan 10 pemain usai Wayne Bridge tidak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera. Sementara itu, Damien Duff tampil dengan menahan rasa sakit setelah mendapatkan jegalan.
Keadaan kian sulit karena Carlo Cudicini mendapatkan kartu merah. Walhasil, Chelsea bermain dengan sembilan pemain dan Glen Johnson menempati posisi kiper.
Usai pertandingan, Mourinho tidak mau dijadikan kambing hitam. Bahkan, ia bersikeras akan melakukan enam pergantian pemain pada babak pertama jika diperbolehkan.
Membuat Tuduhan Tak Terbukti untuk Wasit Anders Frisk (2005)
Setelah tersingkir dari Piala FA di tangan Newcastle United, Chelsea mengalihkan perhatian ke Liga Champions melawan Barcelona pada babak 16 besar.
Namun, pada leg pertama, Chelsea kalah 2-1 di Camp Nou dan Didier Drogba diusir keluar lapangan usai mendapatkan dua kartu kuning.
Jose Mourinho yang geram menuding wasit yang bertugas saat itu, Anders Frisk mengundang pelatih Barca, Frank Rijkaard, ke ruangannya ketika pertandingan memasuki istirahat.
Pada saat itu, Anders Frisk adalah satu di antara wasit paling dihormati di dunia. Namun, setelah tuduhan Mourinho, Frisk mendapatkan beberapa ancaman pembunuhan.
Reputasi Frisk pun menjadi hancur. Kemampuannya memimpin laga jadi dipertanyakan. Pada akhirnya, ia pensiun dini pada usia 42 tahun atau hanya tiga pekan setelah pertandingan.
Jose Mourinho yang tak bisa membuktikan ucapannya mendapatkan hukuman dari UEFA. Ia dilarang mendampingi tim pada dua pertandingan dan membayar denda 50 ribu pounds.
Berselisih dengan Pemain
Sudah menjadi rahasia umum Jose Mourinho adalah pelatih yang kerap memancing keributan. Tidak hanya lawan, Mourinho juga bersitegang dengan anak asuhnya.
Jose Mourinho memiliki beberapa musuh ketika menukangi Real Madrid, Manchester United, dan periode kedua di Chelsea. Pemain-pemain seperti Cristiano Ronaldo, Eden Hazard, Sergio Ramos, Paul Pogba, Iker Casillas, dan Marcus Rashford adalah deretan nama yang pernah bermasalah dengan Mourinho.
Perselisihan tersebut berakibat buruk untuk tim. Kondisi internal menjadi tidak baik. Bahkan, ada beberapa pemain yang memutuskan angkat kaki.
Tak Memberikan Kesempatan pada Pemain Muda
Jose Mourinho adalah pelatih yang kerap menyia-nyiakan bakat pemain muda. Tak jarang pemain yang dibuang Mourinho akan bersinar di klub lain.
Ketika menukangi Chelsea, Jose Mourinho membuang Romelu Lukaku dari daftar skuat. Empat tahun kemudian, ia mendatangkan Lukaku ke Manchester United dengan dana yang tak sedikit.
Cerita lainnya adalah Kevin De Bruyne dan Mohamed Salah. Keduanya menjadi korban Mourinho, namun kini bersinar di klubnya masing-masing, Manchester City dan Liverpool.
Latar belakang dari situasi tersebut adalah Jose Mourinho yang tidak memiliki kepercayaan lebih kepada pemain muda. Pandangannya mulai berubah ketika di Manchester United. Namun, beberapa pihak menyakini itu terjadi karena Mourinho tidak punya banyak pilihan.
