5 Alasan Real Madrid Terseok-seok
BolaSkor.com - Real Madrid melanjutkan tren negatif ketika menghadapi Shakhtar Donetsk pada matchday 5 Grup B Liga Champions 2020-2021. Ada beberapa penyebab El Real tampil terseok-seok pada musim ini.
Real Madrid kembali menelan kekalahan melawan Shakhtar Donetsk. Gol Dentinho (57') dan Manor Solomon (82') tidak ada yang bisa dibalas Karim Benzema dan kawan-kawan.
Baca Juga:
Musim 2020-21 Real Madrid Panen Cedera
Syarat Real Madrid dan Inter Milan Lolos Ke-16 Besar
Jadwal Siaran Langsung Liga Champions: Madrid dan Man United Live Televisi Nasional
Hasil tersebut melanjutkan kekalahan seperti laga sebelumnya. Los Blancos ditekuk Deportivo Alaves 2-1 di kandang sendiri. Kini, Madrid hanya meraih satu kemenangan dalam lima laga terakhir.
Peluang Madrid lolos ke babak berikutnya menjadi sulit. Sementara itu, di LaLiga, Madrid hanya menempati posisi keempat dengan perolehan 17 poin dari 10 pertandingan.
Ada beberapa penyebab di balik merosotnya performa Real Madrid. Berikut lima di antaranya:
Skuad Usang

Real Madrid memiliki skuad yang didominasi muka-muka lama. Pemain-pemain itu sudah memperkuat El Real lebih dari lima musim yang lalu.
Satu di antara masalahnya adalah para pemain penting Madrid mulai termakan usia. Contohnya, Sergio Ramos yang menjadi andalan di lini belakang sudah berusia 34 tahun.
Dari lini kedua, Toni Kroos sudah menginjak umur 30 tahun, sedangkan Luka Modric lima tahun lebih tua. Tak heran, perlu ada sentuhan baru untuk Madrid.
Badai Cedera

Masalah berikutnya adalah cedera yang menerpa para penggawa Madrid. Celakanya, cedera tersebut terjadi kepada sejumlah pemain inti.
Hilangnya Sergio Ramos, Federico Valverde, dan Eden Hazard dari peredaran jelas menggerus kekuatan Madrid. Pada sisi lain, para pemain pengganti belum menampilan performa seperti yang diharapkan.
Kini, Madrid akan berpacu dengan waktu untuk memulihkan para pemain yang masuk ruang perawatan. Sementara itu, roda kompetisi terus berputar.
Taktik Zinedine Zidane Mulai Dibaca

Performa Zinedine Zidane sebagai juru taktik juga mendapatkan sorotan. Beberapa pihak menilai, Zidane tidak bisa melepaskan tanggung jawab dari hasil buruk yang diraih belakangan ini.
Biasanya, Zidane bermain dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1. Masalahnya, para lawan mulai membaca taktik Zidane. Madrid akan memanfaatkan lebar lapangan dan kecepatan para pemain sayap untuk membangun serangan.
Isu pemecatan Zidane pun mulai mengapung. Satu di antara calon pengganti Zizou adalah mantan juru taktik AC Milan, Massimiliano Allegri.
Tak Ada Amunisi Baru

Ketika klub lain sibuk berbelanja pada bursa transfer musim panas kemarin. Real Madrid justru menutup dompet rapat-rapat.
Real Madrid tidak bisa bicara banyak di lantai bursa transfer karena perlu berhemat. El Real sedang mengalami krisis keuangan setelah pendapatan berkurang karena pandemi virus corona.
Walhasil, tidak adanya pemain anyar juga berpengaruh ke dalam lapangan. Madrid tidak bisa memperbaiki diri dari skuad yang ada.
Hilangnya Ambisi
Real Madrid meraih kejayaan dalam beberapa tahun ke belakang. Kini, Los Merengues terlihat kurang memiliki ambisi meraih kemenangan.
Real Madrid pernah merengkuh titel Liga Champions tiga kali beruntun. Sementara itu, Madrid juga menjadi yang terbaik di LaLiga musim lalu.
Rentetan prestasi tersebut menjadi ancaman bagi Madrid. El Real pantang berpuas diri dengan segala yang diraih di masa lalu. Jika gagal menemukan ambisi baru, Madrid dalam ancaman.