5 Alasan Mengapa Manchester United Akan Menekuk Manchester City
BolaSkor.com - Big match akan kembali tersaji di Premier League. Kali ini, Manchester City akan menjamu Manchester United pada laga pekan ke-32 Premier League 2017-2018, di Etihad Stadium, Sabtu (7/4) waktu setempat.
Di atas kertas, The Citizens sedikit lebih kuat dari tim tamu. Hal itu terbukti dari posisi di klasemen sementara. Meski Man United mampu membuntuti The Citizens, namun perolehan poin kedua tim berjarak 16 angka.
Selain itu, kubu tuan rumah memiliki semangat berlipat ganda karena akan mengunci gelar juara jika mampu menjungkalkan Man United. Artinya, Manchester City akan memenangi Premier League di depan rival abadi dan suporternya sendiri.
Meski begitu, Manchester United tidak boleh di pandang sebelah mata. Anak asuh Jose Mourinho tersebut telah bangkit setelah terdepak dari Liga Champions. Bahkan, jika menganggap remeh tim tamu, bukan tidak mungkin Man United akan menunda pesta juara Man City.
Apa saja alasan yang menyebabkan Manchester United kemungkinan akan menekuk Man City? BolaSkor akan menjabarkan lima di antaranya.
Manchester City bermain kurang dari 72 jam setelah menghadapi Liverpool

Manchester City kalah dari Liverpool (Sportskeeda)
Liverpool membawa Manchester City kembali ke daratan setelah menang 3-0 pada perempat final Liga Champions 2017-2018, di Anfield, Rabu (4/4). Ketika tim lain berjuang untuk mengalahkan The Citizens satu kali, anak asuh Jurgen Klopp telah melakukannya dua kali pada satu musim.
Manchester City menjamu Manchester United pada Sabtu (7/4) atau kurang dari 72 jam setelah pertandingan kontra Liverpool . Kecuali Ilkay Gündogan, semua pemain inti Man City bermain 90 menit melawan Liverpool. Bermain dua pertandingan dalam kurun waktu kurang dari tiga hari akan sangat membebani para pemain. Kelelahan bisa menjadi
faktor besar pada saat ini.
Pada sisi lain, penggawa Manchester United memiliki istirahat yang cukup setelah kemenangan kandang melawan Swansea City. Walhasil, para pemain Man United memiliki kondisi kebugaran yang lebih baik dari pada anak asuh Guardiola
Tiga pemain mahal Manchester United mulai padu

Ketika Jose Mourinho membeli Alexis Sanchez dari Arsenal pada Januari, semua orang mengira dia adalah kepingan yang hilang dalam strategi menyerang Mourinho. Bahkan, Mourinho berkomentar jika Sanchez bisa menjadi ujung tombak.
Akan tetapi, Manchester United menuai hasil buruk setelah kedatangan penggawa tim nasional Cile tersebut. The Red Devils kalah dari Tottenham Hotspur dan Newcastle United di Premier League dan tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions di tangan Sevilla.
Mourinho memutar otak untuk memainkan tiga pemain mahalnya secara bersamaan (Paul Pogba, Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku). Namun, The Special One memilih tak menurunkan Pogba pada beberapa pertandingan dan memainkan Scott McTominay pada posisi gelandang.
Setelah beberapa kali melakukan percobaan, Mourinho kembali ke plan A-nya dan memainkan Pogba, Alexis, dan Lukaku melawan Swansea City minggu lalu. Itu adalah permainan terbaik yang ditunjukkan Manchester United dalam beberapa pekan terakhir dan berakhir dengan kemenangan. Pada pertandingan itu, Lukakku mencetak sebiji gol dan Sanchez menorehkan satu assist. Adapun Pogba memiliki andil besar di lini tengah.
Sepertinya, Mourinho telah menemukan cara untuk memainkan tiga megabintangnya dalam formasi 4-2-3-1. Ketika ketiganya bermain, akan sangat sulit bagi pertahanan Man City untuk menghentikannya.
Ajang pembuktian untuk Jose Mourinho

Musim kedua Mourinho di tim umumnya menghasilkan gelar yang bergengsi. Dia memenangi Liga Champions dengan FC Porto dan Inter Milan pada tahun kedua. Selain itu, Mourinho juga mengangkat gelar liga dengan semua klub top Eropa (FC Porto, Inter Milan, Chelsea, dan Real Madrid) yang dia pernah tukangi sejauh ini, kecuali
Manchester United.
Musim 2017-2018, Manchester United tidak bisa disebut tampil buruk, tetapi tidak juga tampil apik. David De Gea dan kawan-kawan membuntuti pemuncak klasemen, Manchester City, dengan selisih 16 poin.
Man United saat ini berada 12 poin di atas Chelsea yang menempati posisi kelima dan pertandingan ini tidak memiliki arti penting pada perburuan gelar. Namun, ini adalah derby Manchester, satu di antara pertandingan terbesar dalam sejarah sepak bola Eropa.
Memenangi pertandingan ini akan sangat berarti bagi suporter. Selain itu, dengan memenangi pertandingan tersebut, Mourinho sekaligus memberikan pesan jika dialah manajer yang paling tepay untuk menakhodai Man United musim depan.
Fokus Manchester City terbagi dua

Setelah kegagalannya di Bayern Munchen, keinginan Pep Guardiola untuk memenangi gelar Liga Champions bukanlah rahasia lagi. Dengan hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menyegel gelar Premier League, Guardiola kemungkinan besar akan berfokus pada laga leg kedua perempat final.
Manchester City menjamu Liverpool pada hari Selasa dalam upaya untuk mengatasi defisit tiga gol. Defisit tersebut tentu menjadi batu sandungan bagi Guardiola. Alhasil, sang manajer diprediksi akan mengistirahatkan beberapa penggawanya ketika bertanding pada derby Manchester.
The Citizens mungkin masih kehilangan Sergio Aguero

Gabriel Jesus memimpin barisan depan Manchester City ketika bersobok Liverpool. Namun, sepanjang pertandingan, tak sekalipun pemain Man City membukukan tembakan ke gawang. Beberapa kalangan berpendapat hal itu terjadi karena Man City kehilangan penyerang andalannya, Sergio Aguero.
Sergio Aguero telah mencetak 30 gol untuk Manchester City pada musim ini. Namun, penyerang tim nasional Argentina tersebut dikabarkan belum dapat diturunkan karena masih mengalami cedera paha. Hal tersebut tentu menjadi kabar baik bagi barisan pertahanan tim tamu.