Analisis Feature Inggris

5 Alasan Mengapa Manchester United Akan Kalahkan Chelsea di Final Piala FA

Johan Kristiandi - Sabtu, 19 Mei 2018

BolaSkor.com - Manchester United akan bersua Chelsea pada pertandingan final Piala FA 2017-2018, di Wembley Stadium, Sabtu (19/5). The Red Devils berada di atas angin jika melihat berbagai aspek.

Meski persentase kemenangan Chelsea lebih tinggi dalam enam pertemuan terakhir kedua klub, Man United menunjukkan performa menanjak pada musim 2017-2018. Adapun Chelsea bahkan tidak lolos ke Liga Champions musim depan.

Selain itu, bagi Jose Mourinho gelar Piala FA sangat berarti untuk setidaknya mengganggu hegemoni Manchester City di Inggris. Keberhasilan itu juga akan membungkam kritik yang selama ini dialamatkan kepadanya.

Dengan segala masalah dan kelebihan masing-masing klub, Manchester United difavoritkan untuk keluar sebagai pemenang dan meraih gelar ke-13. Berikut lima alasannya:

Punya Pertahanan yang Kokoh

Man United hanya keboboan dua gol dalam lima pertandingan terakhir. (Sportskeeda)

Banyak orang mengkritik taktik parkir bus ala Jose Mourinho. Namun, tidak bisa dimungkiri, ketika Manchester United menerapkan strategi tersebut akan sangat sulit bagi sang lawan membobol gawang David De Gea. Buktinya, dalam lima pertandingan terakhir, Man United hanya kemasukan dua kali.

Selain itu, jika menilik perjalanan Man United di Premier League, tim yang identik dengan warna merah tersebut hanya kebobolan 28 kali dari 38 pertandingan. Lini serang Chelsea semakin sulit mendulang gol karena performa David De Gea yang tengah menanjak. Kiper asal Spanyol tersebut baru saja memenangi sarung tangan emas
setelah mencatatkan 19 clean sheet di Premier League.

Situasi kian sulit bagi The Blues karena tidak memiliki penyerang yang tajam. Hingga saat ini, hanya Eden Hazard dan Alvaro Morata yang mampu mencetak lebih dari 10 gol.

Kalau sudah seperti ini, Antonio Conte dipaksa memutar otak untuk membongkar pertahanan Man United yang solid dan rapat.

Chelsea Rentan Akan Kesalahan Individu

Chelsea harus mengulangi kesalahan jika ingin memenangi Piala FA. (Sportskeeda)

Percaya atau tidak, performa Chelsea yang menukik tajam satu di antaranya disebabkan oleh faktor kesalahan individu. Ketika bersua Barcelona di Liga Champions, kiper Chelsea, Thibaut Courtois, melakukan kesalahan yang kian mempersulit langkah timnya sendiri.

Tidak berhenti sampai di situ. Ketika menghadapi laga penting lainnya terkait menjaga asa lolos ke Liga Champions, beberapa pemain Chelsea melakukan pelanggaran tidak perlu di depan kotak penalti saat bersua Newcastle United dan Huddersfield.

Jika kembali mengulangi kesalahan, pasukan Jose Mourinho sudah siap untuk menghukum dengan gelontoran gol.

Manchester United Punya Banyak Alternatif

Manchester United punya kedalaman skuat yang baik. (Sportskeeda)

Ketika Romelu Lukaku dan Anthony Martial masih diragukan tampil, Jose Mourinho masih bisa bernapas lega jika melihat komposisi skuat dan kemampuan para pemain menempati berbagai posisi.

Jika The Special One menerapkan formasi 4-3-3, lini depan Man United tetap akan berbahaya dengan diisi trisula maut yakni Marcus Rashford, Alexis Sanchez dan Jesse Lingard. Ketiga pemain tersebut dapat saling bertukar posisi untuk menghancurkan fokus para pemain bertahan Chelsea.

Jika menerapkan formasi 4-2-3-1, Mourinho masih akan memiliki tim yang seimbang dengan Lingard sebagai ujung tombak. Tiga pemain di belakangnnya dapat ditempati Sanchez, Rashford dan Paul Pogba. Sementara itu, Nemanja Matic dan Ander Harrera bahu membahu di lini tengah.

Chelsea Terlalu Bergantung pada Eden Hazard

Gelandang Chelsea, Eden Hazard. (Sportskeeda)

Tidak butuh untuk menjadi seorang pundit jika ingin menilai pemain Chelsea yang paling bersinar pada musim ini. Ya, jawabannya adalah Eden Hazard. Pemain tim nasional Belgia itu mengoleksi 16 gol plus 12 assist di berbagai ajang.

Masalahnya, Mourinho adalah manajer yang berpengalaman untuk membuat Hazard mati kutu. Ketika menang 2-0 di Old Trafford tahun lalu, Harrera menjadi kunci bagi The Red Devils untuk mematikan pergerakan Hazard.

Selain Harrera, Mourinho juga masih punya alternatif lain untuk menjaga Hazard. Dengan postur yang besar dan kokoh serta ditopang penguasaan bola yang baik, Matic dapat menjalankan tugas tersebut.

Membungkam Eden Hazard akan memberikan dampak besar bagi persentase serangan Chelsea sepanjang pertandingan.

Jose Mourinho Punya Kemampuan Analisis yang Apik

Manajer Manchester United, Jose Mourinho. (Zimbio)

Rentetan trofi yang telah diraih Jose Mourinho menjadi bukti kehebatan sang manajer. Mourinho memiliki insting yang kuat dalam mengambil keputusan di tengah pertandingan yang sedang berlangsung.

Ketika bersua Tottenham Hotspur di semifinal Piala FA, setelah timnya unggul, Mourinho memasukan Harrera untuk menutup ruang yang selalu dieksploitasi Dele Alli. The Red Devils akhirnya melaju ke final dengan keunggulan 2-1.

Pada sisi lain, Antonio Conte lebih miskin taktik ketimbang Mourinho. Buktinya, ketika sudah tertinggal 1-0 ketika menghadapi Manchester City di Premier League, manajer asal Italia tersebut tidak melakukan perubahan berarti. Conte seolah-olah hanya menjaga agar The Citizens tidak mendulang lebih banyak gol tanpa melakukan perlawanan balik.

Bagikan

Baca Original Artikel