4 Tim NBA yang Juara Setelah Gagal ke Playoff Musim Sebelumnya
BolaSkor.com - Duel antara Los Angeles Lakers melawan Miami Heat belum berakhir. Siapa pun yang menjadi pemenang, bakal menorehkan catatan unik juara setelah gagal ke Playoff NBA musim sebelumnya.
Lakers mengalami mimpi buruk dalam beberapa tahun terakhir. Praktis, sejak memenangi NBA 2010 mereka selalu gagal meraih kembali cincin NBA.
Lebih parahnya lagi, Lakers selalu gagal lolos ke Playoff NBA sejak 2013. Tim yang tadinya ditakuti di NBA seolah tidak berkutik memasuki dekade 2010an.
Baca Juga:
Tyler Herro, Calon Raja Tembakan Tiga Angka di NBA
Final NBA: Adebayo Kembali, Heat Tetap Tak Mampu Adang Lakers

Sementara itu, nasib Heat sedikit lebih baik. Mereka sempat menuai kejayaan ketika memiliki trio Dwyane Wade, Chris Bosh, serta LeBron James.
Namun, sepeninggal James kembali ke Cleveland Cavaliers, Heat hancur lebur. Puncaknya adalah ketika mereka gagal lolos ke playoff pada musim lalu.
NBA 2019-2020 seolah menjadi ajang kebangkitan Lakers dan Heat. Menariknya, kali ini Lakers dipimpin oleh James yang notabene mantan bintang Heat.
Hingga berita ini ditulis, kedudukan 3-1 untuk keunggulan Lakers di Final NBA 2020. Meski demikian, bukan berarti Heat tidak bisa membalikkan keadaan dan memenangi cincin NBA.
Satu hal lagi, siapa pun yang menjadi pemenang, bakal menjadi tim kelima yang memenangi NBA setelah musim sebelumnya gagal ke playoff. Sebelumnya hanya ada empat tim yang mampu melakukannya.
Lantas, siapa saja empat tim NBA yang bisa meraih cincin juara setelah gagal lolos ke playoff musim sebelumnya? Berikut ini BolaSkor.com mengumpulkan datanya:
Philadelphia Warriors (1956)

Pada musim 1954-1955, Philadelphia Warriors menorehkan catatan terburuk di Wilayah Timur NBA. Dari empat tim saat itu, Warriors satu-satunya yang gagal ke playoff.
Akan tetapi, perubahan terjadi pada awal musim 1955-1956 ketika George Senesky mengambil alih posisi pelatih. Selain itu terdapat rookie, Tom Gola, yang mencuri perhatian.
Warriors langsung memuncaki klasemen wilayah timur saat itu. Di Final NBA, mereka mengalahkan Fort Wayne Pistons dengan skor 4-1 setelah melewati Syracuse Nationals di final wilayah timur.
Golden State Warriors (1975)

Milwaukee Bucks dan Kareem Abdul-Jabbar tampil trengginas di NBA 1973-1974. Alhasil, Golden State Warriors yang menempati peringkat keempat wilayah barat gagal melaju ke playoff.
Sejumlah perombakan dilakukan oleh Warriors. Clifford Ray didatangkan dari Chicago Bulls dan merekrut Keith Wilkers. Mengandalkan pemain muda, pelatih melakukan perubahan skema.
Hasilnya, Warriors tak bergantung kepada satu pemain pun. Kondisi tersebut membuat permainan mereka sulit ditebak saat itu sehingga memuncaki wilayah barat sebelum akhirnya memenangi cincin NBA.
Portland Trail Blazers (1977)

Seharusnya Portland Trail Blazers lolos ke Playoff NBA 1975-1976. Namun aturan saat itu membuat Blazers (dan Lakers) gagal melaju ke playoff.
Pada musim selanjutnya, Blazers lolos ke playoff untuk pertama kali sepanjang sejarah. Bahkan, itu merupakan satu-satunya gelar NBA yang mereka miliki.
Di Final NBA, Blazers berhadapan dengan Philadelphia Sixers. Sempat tertinggal 0-2 pada dua pertandingan awal, Blazers menyapu bersih empat kemenangan.
Boston Celtics (2008)
/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_image/image/43940500/GYI0063242944.0.jpg)
Boston Celtics adalah penguasa NBA. Namun, pada musim 2006-2007 kerajaan Celtics dibuat malu karena menempati peringkat terakhir di musim reguler dan gagal lolos ke playoff.
Tak ingin menelan malu secara beruntun, Celtics merekrut dua pemain bintang, Kevin Garnett dan Ray Allen. Hebatnya, di musim reguler mereka menorehkan 66 kemenangan, terbaik ketiga sepanjang sejarah klub.
Di Final NBA, Celtics berhadapan dengan musuh bebuyutan mereka, Los Angeles Lakers. Duel antara kedua rival itu sempat berjalan sengit meski akhirnya Celtics meraih gelar ke-16 mereka.