4 Hal yang Kemungkinan Dilakukan Valentino Rossi Jika Yamaha Terus Gagal Kompetitif
BolaSkor.com - Valentino Rossi sedang berada di titik terendah dalam kariernya bersama Yamaha. Bagaimana tidak, kali terakhir ia merasakan kemenangan adalah di MotoGP Belanda, 25 Juni 2017 artinya hampir genap dua tahun.
Kini dua lomba terakhir, Rossi selalu gagal mendapatkan poin. Memang MotoGP 2019 masih panjang, tapi melihat begitu konsisten Marc Marquez, sepertinya asa Rossi untuk merasakan titel juara dunia ke-10 harus sirna.
Masalah Rossi memang pelik. Motor Yamaha yang dahulu begitu disegani, kini bisa dibilang hanya berstatus motor tercepat keempat di grid setelah Honda, Ducati, dan Suzuki.
Mengingat kontrak Rossi berakhir penghujung MotoGP 2020, apa yang akan dilakukan The Doctor seandainya motor Yamaha masih terus membuatnya frustrasi? BolaSkor.com mengumpulkan empat kemungkinan yang bisa dipilih Rossi.
Baca Juga:
Sering Coba Motor Ducati di MotoGP, Michele Pirro Kritik Performa Motor Ducati di Superbike
Sama-sama Buat Pembalap Lain Kecelakaan, Smith Dapat Penalti Tidak seperti Lorenzo
1. Pensiun
Tahun ini, Rossi sudah berusia 40 tahun yang berarti pada penghujung MotoGP 2020, umurnya mencapai 41 tahun. Logikanya, pensiun jadi pilihan paling realistis buat Rossi bila Yamaha kembali gagal kompetitif.
Artinya Rossi juga bisa fokus mengurus timnya di kelas Moto3 dan Moto2. Hanya saja pensiun, seperti menjadi kata yang haram buat eks pembalap Honda dan Ducati ini. Sang adik tiri, Luca Marini bahkan pernah mengatakan Rossi bisa berlomba sampai berusia 46 tahun, atau sesuai dengan nomor motornya.
2. Reuni dengan Davide Brivio di Suzuki
Andai hasrat Rossi untuk terus berlomba di MotoGP 2021 dan selanjutnya masih sangat besar, plus Yamaha masih gagal kompetitif, Rossi punya kans gabung Suzuki. Adalah faktor seorang Davide Brivio yang kini pemegang proyek Suzuki MotoGP.
Brivio memang punya hubungan dekat dengan Rossi. Kolaborasi keduanya merupakan kunci Yamaha yang dahulu sempat terpuruk kembali disegani di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor. Gelar juara dunia Rossi di Yamaha tahun 2004, 2005, 2008, dan 2009 adalah buktinya.

Terlebih musim ini, lewat Alex Rins, Suzuki mulai memperlihatkan potensi bisa bersaing di baris depan. Hanya saja ganjalannya, manajemen Suzuki pernah mengutarakan lebih memilih merekrut pembalap belum punya nama ketimbang memperkerjakan pembalap bintang.
3. Kembali ke Aprilia
Kemungkinannya sangat kecil terjadi. Hanya saja Rossi punya sejarah panjang bersama tim Aprilia. Saat menjadi juara dunia kelas 125 cc tahun 1997 dan juara dunia 250 cc musim 1999, Rossi mengendarai motor Aprilia.
Tim Aprilia sendiri pernah mengutarakan niat untuk merekrut Rossi. Hanya saja masalahnya, motor tim Aprilia di MotoGP tidak kompetitif. Tentu rival Marc Marquez ini enggan mengikuti MotoGP hanya untuk finis di luar 10 besar.
4. Perpanjangan Kontrak
Walau bagaimanapun, DNA juara sudah dimiliki Yamaha. Tim pabrikan asal Jepang ini hanya perlu menemukan solusi tepat untuk memproduksi motor yang bisa membuat Rossi kompetitif.
Jadi bila opsi pensiun belum ada di pikiran Rossi, dan gabung Suzuki atau Aprilia bakal dinilai sebuah langkah mundur, memperpanjang kontrak dengan Yamaha dinilai sebagai pilihan terbaik.*