3 Taktik yang Perlu Dicontoh Jose Mourinho dari Sir Alex Ferguson
BolaSkor.com - Manchester United masih kesulitan menembus papan atas klasemen Premier League. Saat ini, David De Gea dan kawan-kawan hanya menempati posisi kedelapan, tertinggal 12 poin dari pemimpin klasemen, Manchester City.
Berbagai hal dituding menjadi latar merosotnya prestasi Man United beberapa tahun terakhir. Satu di antara yang paling menonjol adalah manajer.
Saat ini, Jose Mourinho menduduki kursi manajer Manchester United. Dia adalah pelatih dengan nama besar yang dibalut kontroversi. Untuk urusan prestasi, eks Inter Milan tersebut banyak meraih gelar bergengsi seperti LaLiga, Serie A, Premier League hingga Liga Champions.
Seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Mourinho perlu mencontoh taktik yang diterapkan manajer terbesar dalam sejarah Man United yakni Sir Alex Ferguson.
Selama kariernya di Old Trafford, Ferguson tidak hanya meraih rentetan gelar, namun juga rasa hormat dari seluruh elemen tim.
Berikut ini tiga taktik jitu Ferguson yang perlu dicontoh Mourinho:
Bangun Relasi dengan Pemain

Ferguson adalah seorang mentor dan figur ayah bagi para pemain Manchester United. Dia akan berusaha mengetahui kehidupan para pemainnya dan memastikan mereka selalu fokus 100 persen pada pertandingan, bebas dari gangguan apa pun.
Hal itu mempertahankan sikap disiplin dalam tim dan tidak ada pemain yang merasa lebih besar daripada klub. Lebih jauh, hal yang dilakukan sang manajer dapat membangun rasa kekeluargaan dalam tim.
Namun, Mourinho berada pada sisi yang berbeda. Dia menggunakan taktik arahan yang keras sehingga tim menjadi tidak stabil.
Bukan rahasia lagi jika pada pemain Man United akan bertarung skuat tenaga untuk Ferguson selama pertandingan. Itu adalah hal yang umum pada era Ferguson. Para pemain mengetahui betapa pentingnya kemenangan bagi suporter, diri sendiri dan manajer.
Kini, Mourinho perlu mencoba mencontoh apa yang dilakukan Ferguson untuk membangun relasi dengan para pemain. Sehingga, kasus seperti Paul Pogba tidak perlu terjadi.
Tidak Kritik Pemain di Depan Umum

Pada era sepak bola modern, para pemain sering menghadapi kritik dari segala penjuru. Hasil analisis yang berisi setiap gerakan dan statistik di lapangan menjadi senjata untuk melakukannya.
Ferguson bekerja dengan baik dengan memberikan para pemainnya rasa hormat bahkan saat bermain buruk. Jika tim tampil jeblok, Ferguson akan menyamaratakan seluruh pemainnya dan menahan diri untuk tidak melontarkan kritik pada individu di depan umum.
Sebaliknya, Mourinho adalah pelatih yang kerap menggunakan media sebagai corong untuk mengutarakan kritiknya. Mourinho sering memberikan komentar negatif saat pemainnya tampil buruk. Hal itu justru kerap membuat sang pemain tampil semakin buruk.
Mourinho sepertinya perlu mengurangi hobi berbicara terlalu banyak di media. Ia dapat menjiplak strategi Ferguson ketika menghadapi tim yang tengah tampil di bawah standar.
Tidak Menyerang Tidak Menang

Ferguson meracik strategi menyerang untuk The Red Devils. Hal itu membuat lawan keringat dingin sebelum pertandingan.
Ferguson tidak punya pemain bintang pada seluruh posisi, namun dia dapat memberikan arahan untuk terus menyerang. Ferguson ingin permainan Manchester United lebih banyak di area bertahan lawan.
Pada sisi lain, Mourinho lebih suka dengan pendekatan bertahan. Ia meminta para pemainnya menunggu dan melancarkan serangan balik cepat ketika mendapatkan bola.
Bahkan, taktik parkir bus menjadi melekat pada Man United era Mourinho. Permainan tersebut terasa membosankan bagi pendukung The Red Devils.
Mourinho dapat mengubah taktiknya dengan membiarkan para pemain menekan sepanjang pertandingan. Itu adalah strategi terbaik yang membawa Man United meraih 13 gelar Premier League selama masa kepemimpinan Ferguson.